Hai, sobat gen z ku.
Hei, kalian para fresh graduate maupun yang lagi kuliah di semester akhir. Yuks, kita sharing. Bener nggak nih, tebakanku. Sebagai pencari kerja, pasti banyak dari kalian yang bertanya-tanya, sebenarnya berapa sih, gaji yang ideal waktu pertama kali kerja?
Nah, kali ini aku bakal sharing PoV tentang gaji yang ideal buat fresh graduate. Kalian boleh setuju atau nggak dengan pemikiranku. It’s up to you.
Make It Clear, Kalian Mau Cari Duit atau Pengalaman
Sebenarnya problematika fresh graduate dalam memandang gaji adalah mereka belum clear soal mau mencari duit atau pengalaman.
Memang sih, investasi yang sudah dikeluarkan buat pendidikan itu gede. But itu nggak otomatis bisa jadi alasan buat nuntut gaji gede pas pertama kali kerja.
Ketika bekerja, kamu harus bisa bersikap profesional dan using your best creativity buat melaksanakan pekerjaanmu.
Selain itu, bekerja juga butuh soft skill dan hard skill yang mumpuni. Nah, masalahnya nggak semua fresh graduate punya itu. Ada proses yang harus dilalui untuk jadi SDM yang matang.
So, kalau kamu memang ngerasa belum cukup dan cakap dalam sebuah pekerjaan, pandanglah gaji sebagai bonus. Yang kamu kejar adalah pengalaman dan peningkatan skill.
BACA JUGA: PANDUAN SANTAI BUAT FRESH GRADUATE SEBELUM MENANDATANGANI KONTRAK KERJA
But, kalo kamu ngerasa sudah cukup kompeten dan capable dengan pekerjaan itu, gass minta gaji yang gede. Tapi ingat, kamu harus kompeten dan capable ya, okey?
Kan kocak juga kalo minta gaji 15 juta tapi kerjaanmu cuma glundang glundung dan nggak beres-beres.
Gaji Itu Sebanding Sama Skill
Percayalah gaji itu bakal sebanding sama skill. Kalo skill bagus, niscaya gajimu juga bakal gede. Tapi kalo skill nggak bagus, ya gajimu bakal segitu-gitu aja.
Bayangin aja kalo Messi skillnya kayak pemain bola tarkam, mana mau Barcelona ngeluarin duit gede buat bayar gajinya. Iya, nggak?
Cuman balik lagi, Messi itu nggak instan langsung jadi pemain terbaik dunia. Dia juga ngelewatin proses latihan yang panjang buat ningkatin skillnya.
So keep your time di awal kelulusan buat ningkatin skill yah.
Semisal kamu anak hukum, gunakan waktu senggang buat banyakin latihan bikin pledoi, baca buku hukum, or belajar ngedrafting contract.
Kalo skill sudah mumpuni, percaya deh, tanpa dicari pun duit bakalan datang dengan sendirinya.
Kalo Bisa Minta Gaji UMR
Walaupun aku bilang di awal kalo gaji itu tergantung skill, tapi kamu pasti nggak rela dong, kalo dibayar minim banget.
BACA JUGA: 4 PEKERJAAN ANTI MAINSTREAM DENGAN PROSPEK MENJANJIKAN UNTUK LULUSAN FAKULTAS HUKUM!
Tenang, FYI aja nih, pemerintah sudah bikin kok, regulasi yang memberikan batasan upah minimum.
Nah, dalam ketentuan Pasal 88 E Ayat 2 UU No. 13 Tahun 2003 sebagaimana diubah dengan UU No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang, disebutkan bahwa pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum. Nah, upah minimum ini bisa beda-beda di setiap daerahnya ya, tergantung pertumbuhan ekonomi, inflasi dan indeks tertentu di suatu wilayah.
Biasanya upah minimum ditetapkan di provinsi (UMP) dan kabupaten tempat kamu tinggal (UMK). So, seandainya dibayar di bawah upah minimum, kamu bisa protes ya, karena sudah ada regulasinya.
Kalo baca ketentuan Pasal 185 UU Ketenagakerjaan sebagaimana telah diubah dalam UU Cipta kerja disebutin bahwa, barang siapa yang membayar upah lebih rendah dari upah minimum dapat dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah). Mayan juga ya, sanksinya.
So, segitu dulu pembahasan kita kali ini. Semoga kalian para pejuang rupiah terbantu dengan tulisan ini.
Keep fighting dan jangan lupa bersyukur.