homeEsaiMUNGKINKAH RUU ANTI-TRUST AKAN MENGURANGI MONOPOLI APPLE DI AS?

MUNGKINKAH RUU ANTI-TRUST AKAN MENGURANGI MONOPOLI APPLE DI AS?

Okay, let’s talk about US legal world for a bit.

Kita semua tahu tentang Apple. Perusahaan teknologi raksasa dengan nilai tertinggi. Apple yang dinahkodai oleh Steve Jobs, selama beberapa dekade telah mendominasi hampir segala sisi teknologi di dunia. Entah itu smartphone, tablet, komputer, aplikasi, musik, media, film dan juga of course, prestige. Karena prestige itulah, banyak orang yang memilih produk iPhone. Coz they want to look rich. 

But, kemungkinan pasar iPhone akan mengalami sedikit pergeseran dalam beberapa tahun ke depan. Setelah sekian lama berada pada puncak singgasana, Apple kembali diusik oleh pemerintah AS.

AS atau California yang merupakan tempat asal muasal perusahaan Apple, sepertinya sudah mulai gedhegdengan perusahaan satu ini. Dominasi Apple di dunia didasarkan terhadap penjualan iPhone yang merupakan ‘tambang emas’ bagi perusahaan itu. Walaupun penjualan iPhone masih kalah dengan penjualan Smartphone Samsung dan Xiaomi, tetapi profit yang didapatkan Apple jauh lebih besar. 

But still, angka penjualan iPhone masih termasuk yang terbesar di dunia. Hal ini, of course membuat layanan-layanan Apple dapat dinikmati lebih banyak orang.

Salah satu layanan iPhone yang pasti, let me repeat it, pasti yang digunakan adalah AppStore. Well, of course you guys are using it. Kalau gak dipake, bagaimana kita bisa main PUBG atau cari promo Shopee. Yekan?

AppStore, jelas berbeda dengan Playstore, meskipun sama-sama menyediakan aplikasi bagi pengguna handphone. Sebagai pengguna iPad, i don’t have iphone, aku juga harus menggunakan Appstore untuk mengunduh aplikasi yang ingin ditambahkan ke iPad. Gak ada pilihan lain untuk user iPhone dan iPad selain menggunakan AppStore. But that’s going to change fellas.

Walaupun pembayaran di AppStore biasanya lebih murah dibandingkan Playstore, tapi pilihan yang diberikan kepada pengguna tetap sedikit. Di Android biasanya terdapat dua marketplace aplikasi yang berbeda. Contohnya Samsung yang memiliki Galaxy Store dan juga Playstore. Galaxy Store merupakan marketplace aplikasi yang dimiliki Samsung dan Playstore milik Google. 

Kenapa ada dua? Yaa, karena Samsung menggunakan OS Android. Google sebagai perusahaan yang membuat Android mewajibkan semua vendor smartphone yang menggunakan Os-nya untuk menginstall beberapa aplikasi bawaan Google. Gmail, Chrome, Maps, Playstore, etc, merupakan aplikasi bawaan dari Google yang wajib diinstall di OS Android. 

Karena itulah Smartphone Android dapat memiliki dua marketplace aplikasi. But, that’s not the case for Apple.

Apple punya iOS mereka sendiri dan juga mereka punya marketplace sendiri atau AppStore. Hal ini membuat Apple dapat mendominasi dan memonopoli smartphone mereka.

Emang sih, salah satu concern utama Apple dalam menyediakan layanan ataupun produknya adalah privacy and security. Dengan memberikan izin third-party marketplace dapat membuat sistem mereka rawan virus ataupun malware, karena pengawasan terhadap third-party marketplace susah dilakukan.

Kalau di Android, saat kita mencoba install aplikasi di luar playstore akan ada peringatan bahwa aplikasi yang akan diinstall kemungkinan rawan dan dapat memberikan dampak buruk bagi kalian. Hal ini mungkin yang tidak ingin dicontek Apple dari Android.

Sulitnya Appstore ditembus oleh pihak ketiga menimbulkan tuduhan Apple telah melakukan monopoli. Perusahaan aplikasi harus membayar mahal jika aplikasinya ingin muncul di Appstore. Akibat gencarnya tuduhan monopoli Apple, Senat AS sampai-sampai membuat draft RUU antitrust untuk mengakhiri dominasi Apple terhadap AppStore. It’s time to remove them from the throne. 

Aturan yang sedang dikerjakan ini disebut dengan Open Market Act. Tujuannya? Well, ada beberapa tujuan di antaranya:

  1. mempromosikan kompetisi;
  2. mengurangi gatekeeper aplikasi;
  3. menyediakan pilihan;
  4. meningkatkan kualitas;
  5. mengurangi biaya pengguna.

Bagi kalian yang bukan pengguna iPhone or iPad mungkin tidak akan menganggap penting aturan ini. But, that’s not true. Sebagai seorang pengguna Android dan iPad, aku bisa bilang bahwa ini aturan yang bagus. Yeah, banyak aplikasi yang ada di Playstore tidak ada di AppStore dan jika developer ingin memasukkan aplikasinya ke AppStore, aturannya banyak. 

Pengguna Android dapat menginstall aplikasi selain dari Playstore, tapi pengguna iOS gak bisa.  Aku kadang ngerasa terbatasi juga dalam hal ini. I can’t hack my game, padahal kalau di Android kita bisa install game yang sudah dihack. Tinggal download dari marketplace sebelah, terus install. 

Tapi di iPad gak bisa. Begitu juga dengan aplikasi yang sudah gak ada di Playstore, bisa dicari kemudian diinstall. Tapi kalau di iOS harus melalui AppStore. My choice is limited.

Jadi, harapannya aturan baru ini dapat membuat Apple menyediakan pintu untuk third-party marketplace. Aturan antitrust ini diharapkan dapat mengakhiri dominasi dan monopoli Apple terhadap AppStore dan iOS.

Ini bukan pertama kalinya AS mengeluarkan aturan untuk mengakhiri dominasi perusahaan teknologi terkait pasar. Microsoft juga dulu pernah mencoba melakukan dominasi terhadap aplikasi editornya, Word, etc. Pada saat itu, Apple yang masih baru berdiri mencoba memasuki dunia komputer dengan iMac-nya. 

Tapi rupanya banyak aplikasi Microsoft yang tidak bisa berjalan di iMac, karena Microsoft mencoba memonopoli pasar software. Dan AS mengeluarkan aturan untuk mengakhiri hal ini.

Yup, the prey has become the predator. Dulu Apple jadi korban Microsoft karena monopoli, tapi sekarang mereka melakukannya, di AppStore tentunya.

Kalau Open Market Act ini telah resmi ditetapkan, maka kita akan melihat perubahan pada iOS dari segi security and privacy ataupun dari banyak aplikasi bawaan yang telah diinstall. Kita juga dapat memiliki pilihan saat ingin menginstall aplikasi.

Ok, that’s it guys, thanks for reading this.

“This, your honor, in and of itself, is a clear example of attempted monopolization.” – U.S. DOJ attorney David Boies.

Dari Penulis

6 TANDA KALAU SMARTPHONE KALIAN KENA SPYWARE, ALIAS SADAP

"The smartphone is the most personal device we've ever invented." - Steve Jobs

REALITA CINTA & SANTET

Horror gaes, coba bayangin apa yang terbesit dalam pikiran...

WAKTUNYA PROGRAMMER MELEK HAK CIPTA

Kalian semua saya jamin pasti punya gadget kan. Ntah...

TerkaitRekomendasi buat kamu
Artikel yang mirip-mirip

Pratama Nugraha Purwiyatna
Pratama Nugraha Purwiyatna
Web Master Klikhukum

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Dari Kategori

Klikhukum.id