Buat kamu yang lagi pusing ngurus pendaftaran CPNS, dari mulai scan-scan berkas, mikirin server down dan bingung beli e-meterai, kamu harus tetap tegar menghadapi ini. Biarkan air mata mengalir dan melunturkan blush on warna peach di pipi manismu. Tapi jangan semangatmu ya. Kalau kamu cowok biasanya nggak nangis sih, cuma berteriak layaknya kesurupan. Namun ada baiknya energi negatif menjadi hilang, mabar bor!
Ingat, semua merupakan bagian dari perjalanan menuju masa depan sebagai Aparatur Sipil Negara a.k.a. ASN.
Tahun ini, pendaftaran CPNS memang agak laen. Terutama kewajiban dalam menggunakan e-meterai saat mendaftar. Memang praktis sih, teknologi semakin maju, jadi semua serba elektronik. Tapi kalau teknologinya belum siap yo, jangan dipaksakan gitu dong, kacau kan akhirnya. Teman-teman saya loh, jadi tantrum.
Kali ini kendala datang dari proses teknisnya. Ribuan pelamar CPNS berebut beli e-meterai di website Peruri sebagai officially penyedia e-meterai, mendadak galat alias down, karena trafictnya ngebeludak. Ngomong-ngomong pakai server apa sih? Apa setup API nggak well done atau karena yang ngerjain programnya anak magang? Ya, diawasin atuh pak.
Ini BUMN loh, sekelas perusahaan negara. Bukan StartUp, tapi kok gini amat yak?
Sepengetahuan saya, pemerintah emang lagi sibuk-sibuknya berusaha mengatur perusahaan-perusahaan berbasis teknologi digital, mulai dari implementasi PSE sampai PDP. Eh, di perusahaan sendiri sistem elektroniknya malah kolaps, lama lagi, masa kalah sama StartUp yang dirintis sama mahasiswa.
Lalu banyak juga tuh, pelamar CPNS yang sudah bayar e-meterai, tapi uangnya malah nyangkut, karena gagal transaksi. Sudah meterai nggak dapet, duit pun nyangkut. Ya, walaupun bisa dibalikin sih. Tapi tetap saja kita harus nunggu konfirmasi maksimal 45 hari. Kata Peruri di akun instagramnya, “Ini tuh, rasanya kek, kepleset terus kejatuhan ulet bulu. Nggak sakit sih, cuma gatel dan bentol doang. Tapi tetep aja kan nyebelin.”
Yang frustasi juga nggak sedikit, sebagian dari mereka ngomel-ngomel di media sosial. Wajar sih, niatnya kan memang buat mencoba kesempatan untuk mengabdi pada negara yang baik ini, agar masa depan bisa cerah dan hidup terjamin. Eh, malah terkendala administrasi e-meterai.
Apa itu E-Materai?
Sebelumnya, buat yang nggak tahu apa itu e-meterai, saya bakal jelasin dikit yah, biar kita sama-sama satu pemahaman.
Menurut Pasal 1 angka 4 PP No 86 tahun 2021, diatur bahwa Meterai Elektronik adalah meterai berupa label yang penggunaannya dilakukan dengan cara dibubuhkan pada dokumen melalui sistem tertentu. Nah, sistem ini diatur dalam Pasal 4 Ayat 5 yang intinya menyatakan kalo untuk membuat meterai elektronik dibutuhkan sistem atau aplikasi terintegrasi buat nempelin meterai di dokumen elektronik yang mau dipake. Yah, ibaratnya kayak nambahin watermark di dokumen dengan ketentuan watermark itu kaga bisa dihilangin, kecuali sama orang yang punya sistem atau aplikasinya.
BACA JUGA: TAK PERLU KAGET ADA RUMOR 97 RIBU PNS FIKTIF MESKI ISUNYA MASIH TERIMA GAJI
E-Materai murah, mudah diakses dan praktis pula, asalkan server nggak down.
Walau sempat bikin tantrum para pendaftar CPNS, kita harus tetap memberikan apresiasi buat usaha pemerintah yang sudah menerapkan tarif tunggal meterai Rp10.000,00 sejak Januari 2021, lewat UU Nomor 10 Tahun 2020. Tarif ini berlaku untuk meterai tempel dan e-meterai. Jujurly, e-meterai memang sangat membantu.
Menurut data yang dirilis akun Instagram resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN), @bkngoidofficial, hingga Jumat, 6 September 2024 pukul 20.00 WIB, tercatat ada 3.279.427 pelamar CPNS yang sudah terdaftar di situs resmi BKN.
Nah, mari kita coba iseng hitung-hitungan. Kalau satu pelamar butuh minimal dua e-meterai seharga Rp20.000,00 berarti profit yang dikumpulkan sekitar Rp.65,5 miliar. Hmm, jumlah yang mampu bikin budhe bisa senyum tipis.
Saran saya bagi para pendaftar, kalian harus sabar dan legowo menerima cobaan ini. Saya tahu walaupun e-meterai sempat bikin tantrum, tapi bisa jadi ini merupakan cara baru pemerintah menguji kesabaran kalian sebagai calon Aparatur Sipil Negara.
Kalau nggak sabar dari awal, gimana nanti saat jadi pegawai negeri? Kena deadline dikit aja ngeluh. Yaa kan kerjaan ASN gak cuma main zuma depan komputer sambil minum es coffemix. Ehh, ngga ding yaa, saya yakin gak gitu.
Semangat jangan kasih kendor, selalu ada kebaikan dan hikmah di balik keruwetan yang dialami.
Setelah beres semua dan diterima, kali aja bisa duduk manis di balik komputer sambil menikmati senyuman manis orang yang lagi ngitung revenue penjualan e-meterai.
Siapa bilang jadi CPNS cuma soal tes yang mengandalkan wawasan. Bersabar dalam menghadapi sistem elektronik, itu juga tantangan. Marah dan tantrum? Jangan ya dek yaaa.