Aku tuh, aktif banget di medsos. Aku suka ikut nimbrung memeriahkan hiruk-pikuk negeri tercinta di dunia maya. Ngomong-ngomong soal medsos nih, tau nggak sih, trend yang ngajak kita untuk mengumbar data diri?
Itu tuh, bahkan ada yang sampe melampirkan swafoto ktp, password dan lainnya. Trend yang aneh. Lucunya, netizen justru euforia pamer kebodohan. Aku jadi penasaran, sepenting apa sih, data pribadi bagi mereka? Apa iya, mereka nggak aware buat ngejagain data pribadinya?
Medsos bukan hal asing di negara kita. Seperti yang dilansir oleh dataindonesia.id, faktanya pengguna media sosial telah meningkat sebesar 12,35% dan kini mencapai 191 juta. Wow, angka yang fantastis bukan?
Jujur saja begitu mengetahui hal ini, ekspektasiku tinggi banget. Aku pikir dengan meningkatnya pengguna medsos, maka literasi semakin menjamur di semua kalangan. Tapi ternyata aku salah, semakin hari tingkah laku pengguna medsos semakin bikin geleng-geleng kepala.
BACA JUGA: MODUS OPERANDI HACKER
Netizen lebih doyan mengkonsumsi informasi sensasional, seperti kasus artis KDRT, artis yang jadi pelakor sama artis yang suka belanja tas mewah. Ya, berita-berita nggak penting yang malah bikin pusing. Kalau kata travel.okezone.com netizen Indonesia bar-bar, menguntit hal yang ganjil, bahkan menguliti hingga ke akar-akarnya. Wah, sadis juga ya!
Okay, back to the topic.
Aku paham banget warganet mungkin gabut ya. Maklum saja, semakin hari kalau tidak ada yang dinyinyirin serasa hidup tidak berwarna. Aku bisa memaklumi itu semua.
Cuma yang bikin aku nggak habis pikir, gabutnya netizen Indonesia itu justru menghancurkan masa depannya, bahkan masa depan orang lain. Contohnya, dengan ikut trend hasil modifikasi hacker untuk mencuri data pribadi. Kenapa sih, gampang banget terhasut dengan penipuan digital.
Ngapain coba mengikuti trend, spill your nickname, foto bareng KTP, tanggal lahir, alamat dan semacamnya. Haduh, nggak semua tren harus diikuti kok.
Tidak hanya kids zaman now, yang lawak emak-emak pun nggak mau kalah saing dengan mengikuti trend game facebook kayak OMG, WOW dan lainnya. Emak-emak kepo yang ujung-ujungnya ketagihan ikutan games, tanpa disadari hacker bisa menguntit, mencuri data, melakukan tindak pidana seperti pinjaman online ilegal, perjudian, transaksi narkotika dan lainnya atas namamu, bahkan bisa meretas rekening.
Kalau sudah kejadian, ya terima nasib saja karena pelakunya sulit untuk dideteksi. Btw, hacker itu licik, jadi harus ekstra hati-hati. Apalagi ada modus yang mengatasnamakan BLT, bonus kuota internet dan lainnya. Itu semua hoax! Hari gini masih mau ditipu? Cape dech!
Apa tanda kamu terkena jebakan?
Biasanya, jika kita pernah/sedang mengunjungi situs hacker, maka baik smartphone, laptop atau PC performa menjadi semakin lemot. Trus, sering terjadi restart otomatis pada perangkat dan biasanya aplikasi pada perangkat tidak akan berfungsi. Hacker juga dapat mengakses fitur-fitur pada perangkat korban, seperti pengambilan alih akun sosmed, kamera, audio, video, galeri serta hak akses dalam melakukan reboot pada perangkat korban.
BACA JUGA: RAWANNYA DATA DIRI DIBOBOL LEWAT APLIKASI
Taktik menghindari jebakan hacker melalui metode KAGET
K: Kenali situs yang ingin diklik baik itu protokolnya yang berupa HTTP atau HTTPS ataupun kesalahan ketik (typo) yang ada pada link.
A: Analisa asal usul link! Pastikan link tersebut berasal dari instansi yang terpercaya ya!
G: Ganti Password akun minimal sebulan sekali untuk meminimalkan terkenanya serangan hacker.
E: Efektifkan keamanan browser dengan cara install Add-Ons keamanan seperti Google Safety, AdBlocker Ultimate dan lainnya.
T: Tanyakan pada ahli IT yang sudah berpengalaman dan jangan sungkan-sungkan.
Apa yang harus dilakukan jika terkena jebakan hacker?
Selain ada Peraturan Menteri (Permen) Nomor 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP), sekarang kita sudah punya UU Perlindungan Data Pribadi. Aturan-aturan tersebut telah menjamin hak atas perlindungan diri pribadi dan diakui sebagai hak asasi. Itu sebabnya kita dapat melaporkan tindakan kejahatan dengan dua alternatif yaitu melalui google secara langsung pada situs, atau melaporkan kepada pihak kepolisian dengan membawa bukti-bukti.
Jangan lupa share ke teman-temannya ya! Tetap hati-hati, jaga keamanan akun dan data pribadi kamu ya!