MENGOMENTARI VISI DAN MISI PRABOWO GIBRAN

Buat kalian yang terkesima melihat gaya debatnya Pak Prabowo yang terkesan lebih blak-blakan dengan bahasa lugas dan santai, walau ada beberapa scene beliau menahan emosinya. Alangkah baiknya kalian juga harus membaca dan mencermati apa sih, visi misi lengkapnya. 

Jujurly saya agak sedikit males, ketika mendapatkan tugas suruh mengomentari visi dan misi Prabowo Gibran dari Bu Co-Pimred, tapi gimana lagi. Namanya juga pasukan, kudu manut ketika dapat perintah dari atasan. 

Setelah mencari ke sana-kemari dan berulang kali mencoba dengan seksama membaca serta mencermati visi dan misi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2. Kalimat pertama yang kudu diucapkan yaitu “Visi dan misinya terlalu jadul dan normatif buuaanget.” 

Coba deh, kalian baca sendiri visi yang dibawakan Prabowo Gibran yaitu “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.” 

Gimana menurut kalian, terkesan template banget kayak acara seminar-seminar kan? Hmm, agaknya kurang inovasi serta sentuhan diksi-diksi yang puitis dan indie gitu loh, pren. Atau kurang skena bangetlah. 

Kan tahu sendiri, di pemilu 2024 nanti, angka pemilih kaum milenial dan Gen-Z masih tergolong lebih dominan tinggi. Jadi mbokyao cari visi yang langsung related dengan kehidupan mereka gitu loh. 

BACA JUGA: 4 TIPS MEMILIH CAPRES DAN CAWAPRES ALA KLIKHUKUM.ID

Contohnya, “Seraya Indonesia Berserang, Menengadah Indonesia Mulia 2024.” Kekmana pren, bahasanya udah kaya Mbak Danilla Riyadi atau Mbak Fanny Soegi belum? Secara diksi juga lebih nyastra, jadi bisalah untuk melawan Mas Anis yang pandai beretorika. Ya, kan? 

Selanjutnya dalam misi yang ditawarkan paslon Prabowo Gibran dan lagi-lagi menurut saya bahasanya terkesan oldskool. Masalahnya oldskool di sini bukan berbau-bau sastra, melainkan oldskool yang kolot gitu pren. 

Coba baca sendiri, 8 (delapan) asta cita yang digaungkan Pak Prabowo dan Mas Gibran. 

  1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).
  2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru.
  3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
  4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
  5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
  6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
  7. Memperkuat reformasi politik, hukum dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
  8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya serta peningkatan toleransi antar umat beragama demi mencapai masyarakat adil dan makmur.

Menurut saya pribadi nih yah, delapan asta cita itu bukan tergolong misi. Melainkan sudah menjadi tanggung jawab ketika kelak rakyat memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran atau bahkan ketika paslon lainnya menang. Sebagai kepala negara dan pemerintahan, mereka tetap wajib menjalankan delapan asta cita itu. 

Karena misi itu merupakan langkah atau tahapan untuk mewujudkan suatu visi. Jika visinya, “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” harusnya untuk misinya tentang hal-hal apa saja yang akan Bapak dan Mas Gibran lakukan demi menuju visi tersebut. 

BACA JUGA: MENYELESAIKAN SENGKETA HASIL PEMILU ADALAH SALAH SATU KEWENANGAN MK 

Maaf banget nih yah, sebelumnya. IMO, bahwa delapan asta cita itu memang tugas dan kewajiban pemerintah yang baik dalam menjalankan roda kepemimpinan, pemerintahan dan roda kehidupan untuk masyarakatnya. 

Mumpung Pemilu masih 61 hari lagi sejak tulisan ini saya buat. Yuk, Pak Prabowo dan Mas Gibran, bisalah memperbaiki lagi misinya. Supaya punya tolak ukur yang jelas dan kepastian dalam menentukan target kerja. Bapak nantinya sebagai eksekutif loh, yang menjalankan roda pemerintahan. 

Jadi bukan sekedar ngomongin konsep dan gagasan lagi, melainkan harus juga dijabarkan tentang langkah nyata, langkah konkrit serta tahapan yang pasti dalam menjalankan visi Pak Prabowo dan Mas Gibran. 

Contohnya nih pak, “Untuk Menuju Indonesia Maju dalam waktu enam bulan setelah dilantik, Kami akan membuka 100.000 Bidang Usaha baru yang akan menyerap 2 juta tenaga kerja.” Lumayan kan pak, dalam enam bulan saja setidaknya sudah memberantas 25% lebih angka pengangguran dari data terkini sebanyak 7,86 juta di Indonesia. 

Dan saya kira banyak langkah atau cara yang lebih inovatif untuk melancarkan visi Pak Prabowo dan Mas Gibran lainnya. Masa iya, mau saya kasih contoh semua. Memang saya siapanya? Tim Sukses saja bukan. 

Mohsen Klasik
Mohsen Klasik
El Presidente

MEDSOS

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

DARI KATEGORI

Klikhukum.id