Hello, precious people!
The G20 summit had just wrapped up yesterday in Bali, Indonesia. It’s cool, Indonesia is able to handle the international event that happens once a year on earth. Hahaha.
Harus diakui sih, memang keren banget KTT G20 yang diselenggarakan di Bali kemarin. Mulai dari gala dinner yang dikemas secara spektakuler dengan menyuguhkan budaya Indonesia dan masih banyak kekerenan lainnya. Eits, intinya bukan bagaimana kemasan acaranya ya, tapi apa saja yang dibahas di sana? Yuk, mari kita bahas!
Recover Together, Recover Stronger! – G20 tagline.
Jadi, G20 itu singkatan dari Group of Twenty yang mempunyai sebuah forum utama kerja sama dalam bidang ekonomi internasional. Sesuai namanya, G20 terdiri dari 19 hokage (negara) dan Uni Eropa sebagai organisasi regional.
BACA JUGA: ERA 4.0: APAKAH CRYPTOCURRENCY BISA JADI LEGAL TRADER DI INDONESIA?
Meskipun nggak selama lu nunggu kepastian dari dia. G20 sudah lumayan tua cui, 23 tahun sudah usianya. For your information, G20 dibentuk pada tahun 1999 atas inisiasi 7 hokage (negara) yang tergabung dalam G7. Niat mereka sih, untuk membantu pemulihan ekonomi negara Asia, Rusia dan Amerika Latin agar pertumbuhan global jadi sehat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.
Menariknya, G20 berlangsung dibalut dengan nuansa panas karena konflik antar negara. ya, kalian taulah, Rusia dan Ukraina lagi baku hantam. Ditambah lagi kemarin NATO rapat dadakan di Bali karena rudal Rusia jatuh di Polandia.
Oleh karena itu, salah satu poin penting yang disampaikan Presiden Indonesia dalam KTT G20 kemarin adalah Hentikan Perang. Widih, mantap! Poin tersebut merupakan wujud nyata dalam tujuan negara yang tertuang pada Alinea-IV UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Lalu, pada KTT G20 juga membuka forum untuk membahas transisi energi nih, untuk beralih kepada energi yang terbarukan. Papa Joe Biden bersama G7 mau membantu Rp311 triliun untuk mempercepat pelaksanaan transisi energi di Indonesia. Ya, simpel nya sih, biar proyek Energy Transition Partnership (JETP) agar mencapai nol emisi bukan sekedar angan. Emang dipandang perlu, perubahan iklim sudah nggak makes sense.
Nah, berdasarkan hal tersebut, ayolah diganti pelan-pelan tenaga listrik uap yang pakai batu bara dan minyak bakar itu. Bersyukur banget, PLN pada semester I tahun 2022 meraup laba Rp17,4 triliun. Jangan sampai terulang kerugian karena diperas oleh oligarki ekonomi pada tahun 2020 lalu, PLN tekor Rp10,98 triliun guys.
BACA JUGA: MASA JABATAN PRESIDEN INDONESIA HANYA 5 TAHUN, IDEALKAH?
Oh iya, soal sumber daya alam semoga alokasinya merata dan untuk kepentingan rakyat yang beneran rakyat ya pak. Karena di Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 menyebutkan bahwa Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Balik lagi ke KTT G20, ada satu lagi yang menarik. G20 berbicara soal digitalisasi di berbagai sektor. Terutama kepada UMKM agar memiliki daya saing global, anjay. Nah, pak, buk, agar semua itu tercapai, monggo diperkuat ya, keamanan sibernya. Jangan kek, kemarin, data pribadi kami jebol karena Kang Hacker.
Tapi syukurlah, sekarang pemerintah sudah memberikan kepastian hukum melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. Selain itu, Badan Sandi Siber Negara (BSSN) anggarannya juga sudah ditambah, kan? Hayo, pak, kerja lebih serius, di forum internasional kita gembar-gembor digitalisasi tapi kondisi internal kewalahan sampai data pribadi warganya kececer karena satu Kang Hacker.
Ya, intinya Indonesia keren sudah bisa membawa acara forum internasional dengan baik. Kita boleh bangga bicara hentikan perang, pergantian ke energi yang lebih ramah dan digitalisasi di berbagai sektor, tapi jangan lupa benahi urusan di lapangan ya pak. Punya masalah itu wajar, tapi dibiarkan berlarut-larut itu yang di luar nalar.
Well done, see you in the next article, recover together, recover stronger!