3 MANFAAT MENGIRIMKAN PAP KE PASANGAN

Siapa sih, yang nggak tahu dengan istilah PAP? 

PAP itu kependekan dari Post a Picture, alias post fotonya dong. Istilah PAP banyak digunakan di media sosial, kaya Wassap, Telegram, Line or BBM. Kamu yang lagi LDR an, pastinya sering dong pake istilah PAP kalo pas lagi chatingan. “Sayang, PAP dong. Aku kangen.” Hahaha.  

Kalo di pikiran si Foxtrot or Pundi Pangestu, PAP itu bisa berkonotasi negatif. Noh, baca aja artikelnya Foxtrot yang judulnya “PAP DULU DONG KAK.” Isi artikel itu nggak jauh-jauh dari hal yang berbau cabul. Bahkan ilustrasinya, bergambar dua buah pepaya muda. Seingetku sih, gambar itu ide dan masukan dari si Pundi. Kebayang kan, gimana isi pikiran mereka berdua. Hahaha. 

Eh, tapi, PAP itu nggak selalu relate dengan hal-hal cabul doang loh, ya. Tergantung, siapa yang minta PAPnya. Ada beberapa manfaat positif PAP ke pasangan. Mau tahu apa aja, sini merapat ges.    

Pertama, cara ampuh menghindari perceraian.

Oke, di dunia ini banyak suami or istri yang sangat posesif. Pasangan baru keluar rumah bentar aja. Dah, langsung di introgasi. “Di mana? Sama siapa? Sedang berbuat apa? PAP CEPAT!!!”.

Nah, buat kamu-kamu yang punya pasangan super posesif, PAP bisa membantumu terhindar dari perceraian. Dengan mengirim PAP, pasangan kamu jadi sedikit lebih tenang. Nggak rewel lagi. Yang paling penting, kalo dikirimin PAP, risiko terjadi perselisihan terus-menerus dalam rumah tangga jadi berkurang. 

Tahu kan, salah satu alasan perceraian yang diatur dalam Pasal 39 Ayat UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan j.o Pasal 19 PP Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UU Perkawinan adalah antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran serta tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

Jadi, daripada terjadi huru-hara, sudah mending kirim PAP aja. 

BACA JUGA: BOLEHKAH, PACARI UNDERAGE DALAM HUKUM?

Kedua, menghindari diri dari kekerasan psikis.

Salah satu masalah terbesar dalam rumah tangga adalah istri yang suka ngomel-ngomel. Tapi, sebenernya nggak cuma istri yang suka ngomel. Banyak juga kok, laki-laki yang juga hobi ngomel. 

“Pah, pulang jam berapa? Ngapain aja di kantor? Lama banget deh!!!! Kamu tuh, nggak mikir ya, anak istri di rumah nunggu dari tadi. Kami laper nih!!! Cepet pulang, ayo ngemall!”

Ada lagi, ada lagi yang lebih sadis. “Kamu itu kerja mulu, tapi nggak kaya-kaya. Udah lah, mending cepet pulang. Ngapain lama-lama di kantor.”

Kalimat di atas cuma ilustrasi doang.

Stop! Jangan dilakukan, karena kalau kamu melontarkan kalimat-kalimat semacam itu, artinya kamu sudah melakukan kekerasan psikis terhadap pasangan.

Tahu nggak, kekerasan psikis itu dapat berupa lontaran kata-kata makian, hinaan, umpatan, yang bisa bikin pasangan merasa tertekan, direndahkan, dibatasi, dikontrol ataupun merasa terancam.

Pelaku kekerasan psikis terhadap pasangan (suami/istri) bisa dijerat dengan Pasal 45 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak 9 juta.

Eh, tapi kan, daripada kamu jadi korban kekerasan psikis karena menerima omelan dan ancaman dari pasangan, lebih baik kamu segera kirim PAP situasi dan kondisi kantor terkini. Kirim aja PAP kamu pas lagi meeting or lagi bikin laporan, gitu. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati jiwa yang terganggu.

BACA JUGA: JASA SEWA PACAR, SEBUAH SOLUSI ATAU ANCAMAN BAHAYA?

Ketiga, PAP bisa jadi barang bukti di persidangan.

Ini sungguh-sungguh terjadi ya. Kamu ngikutin gak sidang pembunuhan Brigadir J? 

Nah, pas agenda kesaksian Richard Eliezer alias Bharada E alias Icad untuk terdakwa Putri Candrawati dan Ferdy Sambo, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 13 Desember 2022 kemaren, ada hal menarik yang seru untuk kita bahas.

Jadi ceritanya, Putri Candrawathi ngakunya nggak pernah ngasih uang maupun ponsel kepada para terdakwa lain usai pembunuhan Brigadir J. Nah, pas sidang kemaren, si Icad  nunjukin lah, bukti foto momen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ngasih uang Rp1 miliar. Eaaa, panik nggak? Panik nggak? Ya, panik lah, masa nggak. 

Abis ditunjukin bukti foto itu, hakimnya nanya ke Icad, “Masih sempet kamu, ambil gambar?” Eng ing eng, jawaban Icad membagongkan. Icad bilang, bahwa dia mengambil foto itu pas lagi chat sama tunangannya yang bernama Ling Ling. Jadi, kayaknya waktu itu si Icad ngirim PAP kegiatannya ke si Ling Ling. Uh, so sweet banget woi. 

Ada hikmahnya kan, si Icad mengirim PAP ke tunangannya. Dengan adanya bukti foto itu, terungkap dong, peran dari si ibu Putri Candrawathi. Uhukkk. 

Dah lah, dari PAP jadi ke mana-mana. Hahaha, yang jelas, aku cuma mo bilang, ternyata semua hal yang kita lakuin itu pasti ada manfaatnya. Lagian, apa sih, susahnya ngasih kabar dengan gambar ke pasangan. Kan tinggal klik. Hihihihihihi.

MEDSOS

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

DARI KATEGORI

Klikhukum.id