homeEsaiLIKA-LIKU PROFESI NOTARIS YANG GAK BANYAK ORANG TAHU!

LIKA-LIKU PROFESI NOTARIS YANG GAK BANYAK ORANG TAHU!

Saya sering mendengar kalau profesi notaris itu kerjanya menyenangkan. Selain katanya kerjaannya terlihat mudah, bayarannya juga nggak tanggung-tanggung. Untuk satu kali tanda tangan saja, bisa sampai puluhan juta! Gaweannya simpel tapi upahnya serius. Benar-benar pekerjaan impian semua orang.

Namun, sebagai anak dari seorang notaris dan kebetulan juga sekarang asistennya, saya sudah tahu sejak lama realitanya. Bekerja sebagai notaris itu tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak lika-liku khas profesi ini yang harus dilalui hari demi harinya.

Menghadapi Klien yang Bermacam-macam Jenisnya

Pembeli di warung ada banyak jenisnya, begitu juga klien yang datang ke notaris. Bahkan tak kalah bikin jengkelnya. Ada klien yang sok tahu akan segala hal seolah-olah dirinya adalah notaris itu sendiri. Mulai dari dokumen apa saja yang harus disiapkan, mana yang harus ditanda tangani, besaran biayanya, sampai estimasi waktu pengurusan, semua dia diktekan. Lah, kok jadi dia yang ngatur?

Ada lagi klien yang tidak tahu waktu. Mereka menelepon notaris malam-malam atau di hari libur nasional sambil berharap bisa bertemu saat itu juga. Maksudnya? Ayolah. Notaris juga tidak selalu ada di kantor. Memang pada dasarnya notaris tidak punya jam kerja yang baku, tapi perhatikan juga dong, waktu buat minta ketemuannya.

BACA JUGA: INGIN JADI NOTARIS? INI DIA 7 KEWAJIBAN DAN 5 LARANGAN HUKUM SESUAI DENGAN KODE ETIK PROFESI NOTARIS!

Satu lagi, kalau pas kliennya teman sendiri. Biasanya kalau kliennya teman sendiri, pekerjaan hampir bisa dipastikan lama selesainya, karena mereka merasa bisa bertingkah seenaknya. Soal bayarannya pun notaris tidak bisa berharap banyak, karena selalu dibayang-bayangi ‘harga teman.’

Notaris Tidak selalu Banyak Duit

Menjadi notaris memang bisa menghasilkan banyak uang. Tapi bukan  berarti semua atau sebagian besar notaris juga seperti itu. Kalau notaris itu bisa kenal sama orang kaya, pejabat, pebisnis sukses atau minimal lokasi kantornya strategis, hampir bisa dipastikan fulus akan selalu mengalir dengan debit yang tidak sedikit pula.

Tapi kalau notarisnya macam orang tua saya yang notabene berasal dari kampung, kenalannya nggak banyak dan itu-itu saja, apalagi kantornya jauh masuk ke dalam komplek, satu klien dalam seminggu pun sudah bersyukur.

Pendapatan notaris juga sebenarnya tidak menentu. Sebab, notaris pada dasarnya adalah freelancer yang baru dapat uang jika ada klien. Bukan tidak mungkin notaris tidak mendapatkan klien selama sebulan, dua bulan, tiga bulan, bahkan sampai waktu yang tidak ditentukan. Makanya, banyak juga notaris yang hidupnya pas-pasan saja.

Selalu Pusing Berurusan dengan Birokrasi

Notaris adalah salah satu profesi yang paling sering berhubungan dengan birokrasi pemerintah. Mulai dari memverifikasi dokumen tertentu, mengurus izin, mengajukan bea dan pajak dan lain-lainnya, semua itu harus mendapat restu dari pemerintah. Hal inilah yang sering kali membuat notaris kewalahan.

BACA JUGA: 6 PERBEDAAN ANTARA NOTARIS DAN PPAT, JANGAN SAMPAI SALAH!

Kita semua tahu kan bagaimana rasanya berhubungan dengan birokrasi di negeri ini? Harus print dan fotokopi ini itu, bikin surat segala macam dan mengikuti alur dokumen yang membingungkan. Hal-hal seperti inilah yang luput dari sebagian orang. Sebelum memberi tanda tangan, notaris harus bergelut dengan birokrasi terlebih dahulu. Berhadapan dengan birokrasi seperti ini bisa menjadi sesuatu yang sangat menguras tenaga dan mental bagi notaris.

Persaingan Di antara Notaris, Bukan Main!

Menurut orang tua saya, persaingan di antara notaris untuk mendapatkan klien semakin hari semakin ketat. Coba kalian hitung, ada berapa banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan hukum di Indonesia? Banyak sekali. Di antara sekian banyak itu, sebagian besarnya juga sudah mempunyai program S2 kenotariatan. Artinya, setiap tahun ada begitu banyak orang yang siap mengambil lahan pekerjaan di bidang kenotariatan. Beda halnya dengan zaman dulu di mana S2 kenotariatan hanya ada di perguruan tinggi di pulau Jawa, itupun di perguruan tinggi negeri saja. Makanya, profesi notaris merupakan salah satu yang paling bergengsi pada waktu itu. Klien pun akan datang dengan sendirinya. Sekarang justru sebaliknya, sudah terlalu banyak notaris yang ada. Mau tidak mau ke depannya notaris harus bersaing gila-gilaan demi mendapatkan klien.

Begitulah setidaknya gambaran dinamika profesi notaris yang tidak banyak orang ketahui dan saya lihat sendiri. Memilih profesi sebagai notaris memang banyak tantangannya.  Oleh karena itu, buat kalian yang becita-cita ingin menjadi notaris di masa depan, harus tetap semangat, ya!

Dari Penulis

TerkaitRekomendasi buat kamu
Artikel yang mirip-mirip

5 1 vote
Article Rating
guest

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Dari Kategori

Klikhukum.id