Horeee! Mudik, mudik! Walaupun dihadapkan situasi hectic ketika mempersiapkan mudik, kita harus tetap memperhatikan rumah yang akan ditinggal mudik ya. Karena masalah rumah kosong dan pencurian sudah pasti menjadi salah satu topik tahunan di musim mudik.
Nah, biar nggak jadi korban pencurian rumah kosong, kita harus lebih pintar dari pencuri musiman ini. Tenang, tenang, aku ada beberapa cara bagaimana menjaga keamanan rumah ketika ditinggal mudik. Mau mahal sampai gratis pun ada, tinggal pilih mana yang cocok guys.
Pertama, Pakai Bantuan Teknologi
Hari gini masih belum melek teknologi? Rugi dong! Sekarang tuh, selain hp kita yang smart, rumah juga bisa dibikin smart. Pastinya teknologi seperti ini bisa banget membantu kita buat jaga rumah waktu mudik.
Smart door lock salah satu pilihan tepat, karena memakai teknologi serba elektrik keyless untuk menjaga keamanan pintu. Smart door lock cocok untuk menangkal maling Indonesia yang masih konvensional menggunakan linggis. Alat itu bisa memberikan informasi melalui smartphone jika ada yang mencoba membobol pintu rumah.
Kalau harga smart door lock kemahalan bagi budget kita yang pas-pasan, tenang masih ada pilihan alat smart home yang terjangkau. Contohnya, smart lamp. Dengan alat itu kita bisa menipu maling biar nggak jadi maling di rumah kita. Caranya, setting lampu menyala waktu malam dan mati ketika siang. Jadi si maling bakal mengira rumah kita itu ada yang menjaga. Kalau lampu hidup 24 jam, maling sekarang sudah tahu bahwa itu cuma akal-akalan kita saja. Bukannya takut, dijamin makin berani maling ke rumah.
Selain itu ada lagi nih, namanya CCTV. Sekarang sudah banyak loh, CCTV di online shop berharga murah dan memiliki fitur nggak kalah canggih dari CCTV yang harganya mahal. Itulah kenapa CCTV termasuk alasan yang bisa direkomendasikan, karena salah satu fitur yang bisa kita andelin adalah bisa memantau kapanpun dan dimanapun melalui smartphone. Jadi walaupun mudik, kita serasa di rumah karena bisa mengawasi secara real time.
CCTV sangat membantu, kalau nanti amit-amit rumah kita kemalingan. Selain bisa membantu polisi mencari tahu siapa pelaku pencurian, CCTV juga termasuk dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 dan 4 UU ITE, yaitu sebagai alat bukti yang sah sesuai hukum acara yang berlaku. Jadi ngebantu banget kalau memang ada hal-hal yang berurusan dengan hukum.
Kedua, Pakai Bantuan Tetangga
Berikutnya cara yang sangat Indonesia banget, bagi penganut ‘guyub rukun.’ Syarat utamanya adalah, kita harus mempraktekkan marwah manusia sebagai makhluk sosial. Artinya, harus rajin bersosialisasi. Buat kaum introvert, sepertinya cara ini nggak masuk dalam list deh.
Yaps, caranya dengan meminta bantuan tetangga. Tapi dengan catatan, kalau mau minta tolong tetangga jangan ngelunjak ya. Cukup meminta bantuan untuk memperhatikan rumah kita atau hanya sekedar menghidupkan dan mematikan lampu teras. Jangan juga minta bersihkan rumah atau nyuci baju kotor, itu namanya ngelunjak.
Ketiga, Pakai Bantuan Penjaga Rumah
Kalau ada budget lebih atau mentok nggak punya tetangga yang bisa dimintain tolong, bisa meminta bantuan orang secara profesional. Kita bisa membayar hansip, satpam, atau bahkan tetangga untuk membantu menjaga rumah sewaktu mudik.
Saranku sih, lebih baik membayar orang di sekitar rumah saja. Karena orang tersebut bisa lebih tahu kondisi lingkungan rumah dan dapat dipercaya, karena sehari-harinya berkegiatan di dekat kita. Jangan lupa juga, sebisa mungkin batasi akses mereka untuk masuk ke rumah kita, cukup minta melihat-lihat kondisi dari luar rumah saja. Namanya manusia kalau melihat barang berharga di dalam rumah, bisa tiba-tiba muncul otak kriminalnya. Jadi kita harus berjaga-jaga ya.
Selain menjaga rumah dari maling, kita juga harus menjaga dari hal-hal yang bisa merusaknya. Contohnya, pastikan tabung gas terlepas dari kompor, kran air dimatikan biar tagihan air nggak bengkak, matikan aliran listrik yang nggak perlu dan pastikan semua lubang atau akses masuk ke rumah tertutup rapat.
Intinya menjaga rumah sewaktu ditinggal mudik itu penting, jangan sampai setelah riang gembira berkumpul bersama keluarga saat lebaran, balik dari mudik malah terkena musibah gara-gara kelalaian kita.