Bagi para pekerja kantoran, bulan Desember merupakan bulan yang mengasyikkan sekaligus menakutkan. Mengasyikkan karena di bulan ini banyak acara liburan dan bersenang-senang. Menakutkannya adalah bagi sebagian divisi akhir tahun menjadi sesi tersibuk mereka, salah satunya catatan dari divisi legal.
Perusahaan biasanya mengadakan kegiatan yang menyenangkan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi kinerjanya pada akhir tahun. Kegiatan yang dilakukan pun sangatlah beragam, mulai lagi outing, memberikan reward karyawan, sampai ajang menaikkan gaji pekerjanya.
Selain agenda senang-senang akhir tahun dilaksanakan oleh management perusahaan secara langsung, berbagai divisi dalam perusahaan atau circle pertemanan kantor pun biasanya mengadakan agenda sendiri untuk menjaga kekompakan tim pada liburan di bulan Desember.
Salah satu kegiatannya misalnya, fun camp, jalan-jalan ke luar kota bahkan ke luar negeri bareng, outbound serta aktivitas di luar kantor lainnya yang tujuan utamanya sangat jelas mengasikkan dan mempererat kekompakan tim.
Namun, apakah setiap pekerja kantoran memiliki cerita menarik yang sama pada akhir tahun. Aku rasa sih, tidak ya, preng. Contohnya, catatan sedih dari divisi legal yang masih merasakan kerja walaupun esok harinya adalah tahun baru.
BACA JUGA: REKOMENDASI BUAT KALIAN YANG MAU NGAMBIL CUTI TAHUNAN
Kira-kira kerjaan apa saja yang masih dilakukan temen-temen divisi legal pada akhir tahun.
Pertama, Tetap Harus Datang Persidangan
Cerita pertama, muncul dari divisi legal khususnya bagian litigasi. Jika mereka sedang ada agenda sidang yang waktunya bebarengan di bulan Desember bahkan sampai Januari, maka impian mereka untuk liburan akhir tahun pun bakal pudar.
Walaupun sidang sudah menggunakan metode e-court, namun sidang offline masih kerap digunakan. Bisa dibayangkan nggak, jika tanggal 31 Desember masih ada sidang, apalagi mainnya di sore hari. Nyesek nggak tuh, liat ig story temen-temen sudah mulai pada liburan dan persiapan merayakan tahun baru.
Kedua, Mereview Kontrak Bisnis
Cerita selanjutnya, akhir tahun biasanya juga digunakan perusahaan untuk kembali mereview dokumen-dokumen kontrak yang telah dilakukan. Momentum ini sekaligus untuk mengevaluasi apakah dalam tahun ini kontrak sudah berjalan sesuai dengan kesepakatan.
Jangan dibayangkan mereview kontrak bisnis itu cuma sekedar membaca ulang loh, pren. Kamu harus tetap mempelajarinya sesuai dengan fakta dan memberikan catatan-catatan kontrak tersebut buat bahan meeting awal tahun.
Bayangkan saja jika dalam satu tahun perusahaan kamu melakukan kontrak bisnis sebanyak seratusan kontrak, maka sangat mungkin nggak ada waktu liburan di akhir tahun.
Ketiga, Mitigasi Peraturan Baru
Kerjaan suruh mereview sekaligus mitigasi peraturan baru yang berkaitan dengan lineup arah gerak bisnis tempat kerjamu juga pekerjaan yang cukup melelahkan loh, pren. Cerita dari kawan, perintah ini juga sering diminta perusahaan kepada divisi legal pada akhir tahun.
Pasalnya setiap tahun perusahaan punya inovasi yang lebih maju, dari inovasi itu apakah arah geraknya sesuai dengan peraturan yang terbaru ataukah melanggar. Jika melanggar lalu opsi pilihan mencari solusinya bagaimana. Bisa dipastikan liburan akhir tahun terganggu banget sih.
Keempat, Mereview Legalitas Perusahaan
Cerita mereview legalitas perusahaan juga menjadi pekerjaan yang menjengkelkan bagi anak-anak divisi legal pada akhir tahun. Pasalnya legalitas perusahaan yang akan direview itu sangatlah banyak loh.
Contoh terbesar misalnya tentang status organ perusahaan, kapan mau dilakukan RUPS atau jika telah dilaksanakan RUPS bagaimana proses perbaharuan izinya. Selain itu berkaitan dengan printilan izin-izin yang lain. Apakah jangka waktunya masih lama atau minta segera diperpanjang dan ini perlu dicatat oleh divisi legal untuk dilaporkan kepada atasan.
Kira-kira empat pekerjaan itu sih, yang sering menganggu waktu liburan akhir tahun dan catatan divisi legal perusahaan. Jika ada temen kamu kebetulan jadi legal di perusahaan dan tidak bisa liburan akhir tahun, jangan dibully ya, kasian. Takutnya mentalnya malah down loh, pren.
