Kalau boleh memilih hidup menjadi seorang dewi, pilihanku jatuh pada Dewi Themis. Sesosok perempuan cantik, yang parasnya mampu menggantikan peran matahari untuk menyinari bumi.
Perjalanan Menemukan Dewi Themis
Sekilas kuketahui namanya Themis sudah bisa membawaku masuk lebih dalam untuk mengenalnya. Dewi yang hidup dalam mitologi Yunani ini kisahnya perlu untuk diketahui. Banyak kekeliruan dalam penggambarannya, sehingga memungkinkan dia bangun dan hidup lagi pada zaman ini.
Dalam keheningan, ada sedikit jiwa yang mampu berdiri kokoh tanpa goyah.
Pemilih yang tidak terjebak oleh penilaian atas setiap pilihanmu. Dalam tubuh dan pikirannya, Themis tidak akan gusar oleh penilaian apapun. Seperti batin diam yang terus-menerus mengamati situasi.
Aku mengenal Themis dimulai dari arti namanya, yang berarti hukum alam, dimana melambangkan norma yang mendahului hukum manusia. Selain itu, Themis juga merupakan salah satu dari banyaknya istri Dewa Zeus. Jika digambarkan dengan generasi sekarang, Dewa Zeus masuk kategori playboy sejati, yang gemar memberikan kata-kata manis lawan jenisnya melalui DM Instagram. Kalau dipikir lagi, siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan sosok Themis, apalagi Dewa Zeus.
BACA JUGA: IBU ADALAH DEWI KEADILAN YANG SESUNGGUHNYA
Aku membaca dalam secarik artikel bahwa, Themis sering memberikan nasehat bijak untuk Zeus, karena itu Themis dianggap sebagai suara ‘kebijaksanaan’ Zeus. Beruntung sekali Zeus memiliki dia di sisinya.
Tetapi dari banyak hal yang kutulis, aku memilih untuk menuliskan keresahan terkait kesalahan yang ada dalam penggambaran Themis.
Mata Dewi Themis Sebenarnya Tidak Tertutup
Themis digambarkan sebagai dewi yang memakai dress putih. Aku yakin untuk ukuran perempuan, tingginya cukup ideal. Themis juga membawa pedang pada tangan kanan dan timbangan pada tangan kirinya, lalu mata indahnya yang tidak tertutup apapun.
Dahulu menurut mitologi Yunani, mata Themis tidak pernah ditutup oleh apapun. Lantas, siapa dewi yang matanya tertutup itu? Sudah jelas ada kesalahan. Jika kalian tertarik, aku akan menuliskannya lain waktu, karena terkadang banyak kesalahan yang dibuat manusia terhadap sejarah. Aku rasa Themis juga memaafkanmu atas ketidaktahuan itu.
Sayang sekali matanya yang cukup indah mengalami perubahan menjadi tertutup, karena kesalahan penafsiran. Sosoknya menjadi kehilangan mata yang merupakan kemampuannya dalam melihat kebenaran yang tersembunyi, bukan berpatok pada penglihatan luar yang terkadang hanya dusta.
Lalu, apa makna dari setiap penggambarannya?
BACA JUGA: NASIONALISME ALA AKU
Makna Penggambaran Dewi Themis
Mata terbuka sebagai lambang bahwa, Themis dapat melihat lebih luas dari manusia, matanya melihat kebenaran yang tersembunyi, menjadikanya bijaksana dan melahirkan keadilan ilahi.
Timbangan yang dipegang Themis melambangkan keadilan yang seimbang dan objektif. Karena Timbangan adalah simbol dari fungsi intelektual hukum: berpikir rasional, analitis dan hati-hati sebelum memutuskan.
Pedang di tangan Themis melambangkan kekuasaan hukum untuk menegakkan keadilan dan menjatuhkan hukuman. Karena Pedang melambangkan fungsi eksekutif hukum: tindakan nyata setelah keputusan diambil.
Themis berdiri dengan mata terbuka, menatap dunia dengan pandangan yang menembus kabut kebohongan. Ia tidak buta dalam melihat kebenaran di balik rupa dan menilai dengan nurani yang jernih. Timbangannya menakar tanpa berat sebelah dan pedangnya menebas dusta dengan kejujuran hukum. Themis bukan sekadar dewi keadilan, melainkan cahaya kebijaksanaan yang melihat segalanya, agar hukum berjalan selaras dengan nurani dan kebenaran ilahi.
Pada akhirnya wujudnya memang di luar batas pemikiran, maka biarlah tulisanku cukup mewakili wujudnya. Themis akan terus hidup hingga saat ini, terutama dalam dirimu. Harapannya, Themis sebagai keadilan dan kepastian hukum dapat diterapkan dalam setiap taraf kehidupanmu.
Maka dengarkanlah Themis dalam hatimu, sebelum kau menilai, sebelum kau memutuskan.
