“Don’t be a fool, nut before you 10-pull” – D_simba, a reddit user.
Industri game mobile di Indonesia berkembang pesat, diiringi popularitas game gacha. Data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI) menunjukkan bahwa industri game di Indonesia mencapai Rp22,9 triliun pada tahun 2022, dengan pertumbuhan 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
Game gacha menjadi salah satu genre yang paling digemari, because they offer interesting gameplay and oc, it’s free.
Although, di balik keseruannya, game gacha menyimpan mekanisme monetisasi kontroversial: gacha.
Sistem gacha memungkinkan pemain mendapatkan item virtual langka berupa karakter baru, senjata yang kuat atau kosmetik untuk mempercantik karakter dengan ‘memutar’ mesin gacha. This system is similar with mesin slot di kasino. Yeah, you read it right, a goddamn casino.
Kekhawatiran terhadap sistem gacha semakin menguat, terutama jika dikaitkan dengan perjudian khususnya online.
Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan bahwa, judi online termasuk game gacha dan meraup transaksi senilai Rp190 triliun dalam periode 2017-2022. Bruv, I want that much money too.
BACA JUGA: KELUARGA PENJUDI ONLINE DAPAT BANSOS, SUDAH TEPAT ATAU MALAH BLUNDER?
Nevertheless, let’s dive into it.
Apa itu game gacha dan contohnya kaya apa?
Sistem gacha dalam game online memungkinkan pemain mendapatkan item virtual langka dengan cara ‘memutar’ mesin gacha.
Proses gacha membutuhkan mata uang virtual yang dapat dibeli dengan uang virtual di game atau uang beneran. Semakin langka item yang diinginkan, semakin besar kemungkinan pemain harus mengeluarkan banyak uang ‘beneran’ untuk mendapatkannya.
Beberapa contoh game gacha yang populer di Indonesia seperti, Genshin Impact, Arknights dan Blue Archive.
Just try these games kalau kalian penasaran seperti apa sistem gacha dalam game.
Bagaimana negara lain mengatur game gacha?
Pemerintah China telah menerapkan peraturan ketat terhadap game gacha, termasuk pembatasan jumlah uang yang dapat dihabiskan pemain dan pelarangan gacha untuk anak di bawah umur.
Pengadilan di Belgia bahkan sampai menyatakan kalau sistem gacha dalam game online merupakan bentuk perjudian. Langsung no debat, gacha adalah judi. Hal ini mengartikan bahwa perusahaan game di Belgia harus mematuhi peraturan perjudian.
BACA JUGA: INDONESIA PALING TIDAK SOPAN SE-ASIA TENGGARA, UU ITE KE MANA?
Asosiasi Hiburan Komputer Jepang atau CEA telah mengeluarkan pedoman untuk pengembang game gacha, termasuk persyaratan untuk mengungkapkan peluang mendapatkan item gacha.
Trus, bagaimana dengan Indonesia. Apa ada aturan hukum yang mengaturnya?
Di Indonesia sendiri hukumnya belum ada. It’s more like belum ada yang spesifik sih.
Walaupun ada beberapa aturan yang sudah melarang hukum perjudian kaya di KUHP yang mengancam penjudi dengan hukuman penjara maksimal 3 (tiga) tahun dan denda maksimal Rp24 juta. Owh, ada juga UU ITE buat konten elektronik yang mengandung unsur perjudian.
Now, If you check in KUHP, pada Pasal 303 Ayat (3) KUHP yang berlaku pada saat artikel ini terbit menjelaskan bahwa dalam perjudian, terdapat unsur keuntungan yang bergantung pada peruntungan. Selain itu, judi juga melibatkan sesuatu yang namanya pertaruhan.
Dalam hal ini game dengan sistem gacha precisely memiliki kedua unsur tersebut. Why? Karena sistem roulette casino game gacha membuat kamu mendapatkan apa yang diinginkan melalui persentase tertentu dengan mempertaruhkan in-game currency or even real life money.
Even so, hal seperti itu tetap dikategorikan sebagai ‘permainan.’
Untuk aturan game sendiri Kominfo telah mengeluarkan sebuah peraturan khusus yang membahas mengenai game. Aturannya bisa dibilang cukup lengkap dan dikategorikan game dengan berbagai macam kategori untuk beberapa range usia.
Kategori klasifikasi tersebut tercantum di dalam Pasal 8 Permenkominfo Nomor 2 Tahun 2024 tentang klasifikasi GIM. Fyi, GIM adalah piranti lunak di mana penggunanya dapat berinteraksi melalui piranti keras untuk bermain dan mendapat umpan balik audiovisual.
Nah, Pasal 8 Ayat (2) Permenkominfo Nomor 2 Tahun 2024 menyebutkan pengelompokan usia ini ditentukan berdasarkan kategori konten, salah satunya simulasi dan/atau kegiatan judi.
BACA JUGA: 4 HAL YANG PERLU KAMU TAHU TENTANG JUDI ONLINE, BUKAN SEDEKAH ONLINE!
Pasal 14 Permenkominfo nomor 3 tahun 2024, menyebutkan bahwa Gim tidak dapat diklasifikasikan apabila memuat konten kegiatan permainan yang didasarkan pada peruntungan belaka atau segala pertaruhan (judi) yang dapat menggunakan alat pembayaran yang sah, mata uang asing, uang elektronik atau komoditi tidak berwujud berupa aset digital yang dapat diperdagangkan dan ditukarkan menjadi alat pembayaran sah dan menyediakan, mendukung, memfasilitasi adanya fitur pencairan (cash out) dan/atau melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan.
Apakah gacha merupakan perjudian yang legal dengan kedok game?
Kenapa game gacha nggak termasuk dalam perjudian? I think I’ve found the answer.
Setelah aku crosscheck beberapa referensi, dapat disimpulkan bahwa unsur peruntungan dan taruhan dalam PIE gacha baru terpenuhi ketika penggunaan gacha tersebut melibatkan Real Money Trading (RMT) dengan pertukaran item game ke dalam mata uang asli sehingga menimbulkan adanya keuntungan secara materiil.
That’s right, item di dalam game bisa dipertukarkan ataupun diperjualbelikan melalui media informasi elektronik. Adapun jika sistem gacha termuat di dalam game online, maka secara hukum tunduk terhadap UU ITE yang melarang informasi atau dokumen elektronik dengan muatan perjudian.
So, intinya game gacha memang dapat masuk ke dalam perjudian. Sayangnya hal ini hanya terjadi jika dalam prosesnya menggunakan uang asli dan/atau mendapatkan uang asli dari hasil gacha tersebut.
That’s it, CYA.
“Membenci game gacha adalah bagian dari memainkan game gacha. Jika Anda tidak membenci gacha Anda, berarti Anda tidak cukup melakukan gacha” – MoguMoguNo, a reddit user