Ini benar-benar kejadian di luar prediksi BMKG dan nggak pernah terbayang sebelumnya. Coba bayangin, ada pejabat komisi pemberantasan korupsi (KPK) menjadi tersangka pemerasan terhadap seorang menteri. Gila, kan? Dah, berasa ngerayain April Mop aja. Tapi sayangnya ini beneran terjadi.
Tentu kita sepakat bahwa KPK ibarat benteng terakhir untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pejabat yang jujur. Beneran nggak nyangka kalau ternyata ada pejabat di sana membuat kehebohan dan kekacauan. Sumpah ya, kayak drama Korea yang plot twistnya nggak masuk akal.
Dimana pejabat pemberantas korupsi seharusnya menjadi pahlawan, malah berubah menjadi tokoh antagonis. Harusnya menjaga kejujuran ini malah sebaliknya. Bikin gregetan banget pokoknya! Kira-kira ucapan apa yang pantas dilontarkan kepada pejabat seperti itu?
Aku sih, mau ngucapin turut berdsuka cita atas penetapan tersangka Pak Firli Bahuri.
Sudah pada tahu kan, Pak Firli Bahuri? Itu loh, mantan ketua KPK yang dicopot karena menjadi tersangka korupsi pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Hadeh! Pemberantas kok, malah jadi pemalak sih, pak?! Kayaknya cuma di negara +62 deh, yang ada beginiannya.
Dari sini kita jadi tahu bahwa korupsi itu seperti virus yang bisa menyebar ke mana-mana. See! Sekarang pejabat yang dipercaya memberantas korupsi pun juga kena. Ini sih, bukan cuma masalah hukum, tapi juga masalah moral. Ya, nggak?
Jujurly, aku masih nggak habis thinking. Masak iya sih, pejabat pemberantas korupsi nyemplung di kolam renang yang sama? Kan harusnya dia yang nyemplungin. Mana pelakunya ketuanya pula. Hilih, bicit!
Di mana integritas dan kejujurannya Pak? Lupa naruh ya?
Integritas pejabat itu penting banget buat menjaga kepercayaan masyarakat. Kalau ternyata ada pejabatnya sendiri yang main kotor, gimana masyarakat bisa percaya bahwa lembaga itu mampu memberantas korupsi. Iyuuhh! Bikin ilfil banget.
Aku sebagai masyarakat sangat berharap KPK bisa menyelamatkan negara dari koruptor. Eh, ini malah bikin kecewa berat. Mungkin kamu juga merasakan hal yang sama kan? Ya, kayak pas lagi naik turbo drop, tiba-tiba langsung dibanting ke bawah. Kalau kata orang jawa ‘marai kagol.’
Selain kecewa, mungkin kita juga merasa bingung. Bagaimana nasib KPK ke depannya. Apakah masih bisa kita andalkan? Kalian bertanya-tanya nggak sih, sebenarnya apa yang menjadi kegagalan KPK di balik layar. Bisa-bisanya hal memalukan seperti ini terjadi.
BACA JUGA: 5 PENYEBAB KORUPSI MAKIN MERAJALELA
Pokoknya kita nggak boleh diem aja gengs. Mau nggak, melihat negara ini bersih dan bebas dari korupsi? Ya, caranya harus kompak menyuarakan bahwa kita nggak mau jika hal kayak gini terjadi lagi. Nggak usah takut dibilang “Sok-sokan peduli.”
Walaupun nggak tahu kasus ini bakal berakhir bagaimana, yang pasti kita ikut andil di dalamnya. Ingat, ada Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945, yang mengakui bahwa kedaulatan di tangan rakyat. Artinya kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Jadi, gas aja nggak usah takut!
Yang harus dipahami adalah, KPK itu bukan cuma nama, tapi harapan banyak orang untuk negeri yang lebih bersih. Kita memiliki kekuatan untuk memberikan tekanan ke pihak-pihak yang berwenang dan meminta mereka secara transparan.
Kita harus bersama-sama menuntut kejujuran, integritas dan transparansi. Yok, menggema menjadi suara yang nggak bisa diabaikan, supaya KPK bisa menjadi benteng kejujuran seperti yang kita harapkan.
Terus dukung dan awasi, sampai kita melihat perubahan positif dan KPK kembali menjadi kebanggaan semua.