#boikotwikipedia kemaren sempet jadi trending topik di Twitter. Ini semua karena ada sekelompok orang yang mengubah isi dari sebuah artikel di Wikipedia. Kalian bisa search di gugel dengan kata kunci “Pembantaian di Indonesia 1965-1966.” Dilansir dari detik.com, netizen pada ribut karena isi dari artikel tersebut keliru. Kalau menurut Pak Roy Suryo, pihak Idwiki telah ‘memperbaiki’ tulisan tentang Sejarah 1965-1966. Beliau juga bilang, “Sebaiknya ‘sejarawan kredible’ yang menuliskan detailnya kembali.”
PKI emang selalu jadi topik yang sensitif di Indonesia. Banyak orang bakal baper kalau kalian ga ati-ati ngomongin “PKI.” Cuma nyebut PKI di grub wa bisa berujung ribut yang ga kelar-kelar. Walaupun G30S/PKI terjadi 55 tahun yang lalu, masyarakat Indonesia masih ingat kejadian itu. Kita masih tahulah dari buku sejarah apa yang terjadi di Lubang Buaya. Beberapa dari temen-temen pasti juga pernah pergi ke sana.
Kebebasan berpendapat diterapkan oleh Wikipedia untuk pengembangan webnya (Orang bisa menulis di Wikipedia, seperti saat ada “Sejarah Sunda Empire” dengan wajah menyeringai). Namun apabila ‘sejarah’ yang ditulis berbeda 180° dengan fakta yang sudah diajarkan, sebaiknya sejarawan segera angkat bicara. Sebagaimana dilansir dari fajar.co.id. Roy suryo juga mengatakan kalau artikel mengenai “Pembantaian 1965-1966 cukup ‘meriah’ karena diedit oleh banyak orang, bahkan sampai sekarang.”
Setelah jadi sorotan di Twitter, Wikipedia kemudian ‘memperbaiki’ gambar logo PKI. Sekarang gambarnya jadi transparan, ga keliatan sama sekali. Kalau kalian buka sekarang akan muncul peringatan dari Wikipedia yang isinya, “Kenetralan sebagian atau keseluruhan artikel ini dipertentangkan.” Kalau men temen buka pada tab pembicaraan di halaman artikel, kalian akan menemukan permintaan untuk penyuntingan pada tanggal 3 Juni 2020 yang intinya meminta untuk tidak ‘memutarbalikkan’ fakta.
BACA JUGA: MAKELAR HOAX
Pertanyaannya adalah kenapa pihak Wikipedia ga langsung hapus aja atau ganti sekalian isi artikelnya?
Jadi gini, Wikipedia merupakan aplikasi penyedia informasi yang sifatnya open source. Open source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet).
Wikipedia sebagai pihak penyedia layanan memberikan hak akses aplikasinya kepada publik agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Open source merupakan sebuah kondisi yang sebenernya ga lazim. Orang yang menciptakannya justru berharap kalau orang lain bakal makai, modifikasi, dan membagikan pekerjaan mereka. Tetapi karena secara dasar hukum masih hak cipta eksklusif, diperlukan sebuah lisensi yang menjelaskan secara eksplisit tentang hak akses ini.
Salah satu contoh lisensi yang bisa digunakan untuk aplikasi open source adalah Lisensi MIT. Dalam hal ini Wikipedia sebagai penyedia dan pencipta platform aplikasi open source memegang lisensi agar informasi yang terdapat di dalamnya dapat dipakai dan dimodifikasi orang lain. Kalau men temen pengen tahu lebih lanjut tentang hak cipta dari program, aku pernah bahas tentang hak cipta program di artikel “WAKTUNYA PROGRAMMER MELEK HAK CIPTA”
Lalu apakah Wikipedia melakukan kesalahan dengan membiarkan aplikasinya memberikan informasi yang salah? Kalau dilihat dari PP No. 71 Tahun 2019 Wikipedia merupakan badan penyelenggara sistem elektronik. Sebagai badan penyelenggara sistem elektronik, Wikipedia memiliki kewajiban. Hal ini diatur dalam Pasal 8 PP No.71 Tahun 2019 yang isinya:
“Perangkat Lunak yang digunakan oleh Penyelenggara Sistem Elektronik harus:
1. terjamin keamanan dan keandalan operasi sebagaimana mestinya; dan
2. memastikan keberlanjutan layanan.”
Keandalan operasi dalam hal ini merupakan tanggung jawab dari Wikipedia sebagai penyedia layanan informasi open source. Wikipedia harus memiliki kebijakan dan aturan yang baik karena mereka adalah penyelenggara. Contohnya adalah proses suntingan yang bisa dikontrol bahkan oleh publik sekalipun. Jadi pas ada informasi yang melenceng kaya sekarang, maka pihak Wikipedia bisa membenarkan informasi.
Kalo kita cermati ketentuan Pasal 13 PP No 71 Tahun 2019 yang isinya:
“Penyelenggara Sistem Elektronik harus memiliki kebijakan tata kelola, prosedur kerja pengoperasian, dan mekanisme audit yang dilakukan berkala terhadap Sistem Elektronik.”
BACA JUGA: WEBSITE KENA VIRUS, TANGGUNG JAWAB SIAPA?
Nah, karena informasi-informasi yang ada di dalamnya open source, maka Wikipedia bertanggung jawab menyediakan mekanisme audit dan tata kelola informasi. Jadi ya, udah bener kalau Wikipedia menyediakan suntingan publik. Sifat open source yang wikipedia pegang ini juga membuat Wikipedia ga bisa disalahkan secara penuh karena nampilin info yang salah dari artikelnya.
Untuk tanggung jawab penyampaian kesalahan informasi ini, editor dalam menyampaikan informasi yang salahlah se’patut’nya disalahkan. Salah satu netizen ‘kritis’ ngomong bahwa, “Wikipedia itu open source, jadi daripada boikot kalian bisa cek dulu referensi di bawah artikel yang ada.”
Orang yang edit isinya sampe jungkir baliklah, seharusnya yang disalahkan bukan Wikipedia. Orang yang ngasih ‘hoax’ kaya gini bisa dijerat Pasal 14 dan Pasal 15 UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana karena menyebarkan berita hoax (berita bohong) dan berita yang tidak lengkap. Oh ya, pelakunya juga bisa loh, dijerat dengan UU ITE.
Jadi jangan salahkan Wikipedia, tapi orang yang edit. Titik!
Life is not fair get, used to it! – Bill Gates