Pie perasaanmu ndes, kalo habis berenang di kolam renang umum trus tiba-tiba pacarmu hamil? Bhahahahaha, seneng ato malah bingung? Kalo atimu seneng, berarti kamu harus periksakan kesehatan mentalmu ndes.
Keliatannya menjijikkan gimana gitu ya, bayangin ada cowok ngaceng di kolam renang trus diam-diam ejakulasi (dini), lalu spermanya muncrat bebas berenang-renang mencari mangsa ke sana kemari, hap lalu ditangkap. Rasa-rasanya, Foxtrot sih cuma pernah liat ada tokai anak kecil yang hilir mudik di kolam renang, kalo sperma kok belum pernah. Lagian gimana toh caranya liat sperma di kolam renang? Dduuuhhh jadi bayangin Tante Jenna Jameson yang beradegan syur sama tukang bersih kolam renang nih.
Kemaren banyak warganet yang dihebohkan dengan komentar Bu Siti Hikmawati di media-media online, yang mengatakan bahwa kehamilan bisa saja terjadi ketika perempuan dan laki-laki berenang di sebuah kolam renang yang sama. Biar jelas, gini nih kata-kata lengkap Bu Siti Hikmawati yang seorang komisioner KPAI bidang Kesehatan, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) pada Jumat 21 Februari 2020, “Pertemuan yang tidak langsung misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, walaupun tidak terjadi penetrasi”, lebih lanjut si ibu juga menambahkan, “Kalo perempuannya sedang fase subur, itu bisa saja terjadi. Kan tidak ada yang tahu, bagaimana pria-pria di kolam renang kalo lihat perempuan”. Pffftttt….ealah Bu, mbokyao nganu…ah, gak jadi ding.
Menurut beliau, sumber pendapatnya tersebut diperoleh setelah menerima wangsit, eh jurnal seorang peneliti luar negeri yang dia sendiri pun gak yakin akan ke-shahih-an penelitian tersebut. Nah, ini nih asal muasal terjadinya hoax ndes, ketika sesuatu yang belum pasti kebenarannya, buru-buru diungkapkan ke publik.
Seperti diberitakan oleh CNN Indonesia pada hari Minggu 23 Februari 2020, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan, perempuan tidak akan bisa hamil apabila berada di kolam renang yang sama dengan laki-laki. Noh, yang berkompeten di bidangnya udah angkat bicara ndes.
Padahal belum tentu lho, mas-mas berbody six pack yang berenang itu terangsang melihat lekuk tubuh mbak-mbak dalam balutan baju renang model two pieces. Bisa jadi dia lebih terangsang melihat lengan kekar mas-mas penggemar fitnes, misalnya.
BACA JUGA: AKTA KELAHIRAN ANAK LUAR KAWIN
Bisa juga si sperma yang udah bebas keluar dari skrotum, lebih suka berleha-leha berjemur di pinggir kolam renang dari pada nyari indung telur. Mungkin dia lelah harus berjuang dan bertempur di antara sodaranya yang berjumlah jutaan sperma itu dan hanya bakalan menyisakan satu pemenang, sang juara yang berhasil mengakuisisi sang indung telur. Jadi ga selamanya, sperma itu pengen berkompetisi ndes.
Trus, misalnya si mbak hamil gegara ada mas-mas yang buang sperma sembarangan di kolam renang, gimana ya status anak yang akan lahir ke dunia ini ndes? Coba aja bayangin ketika besok gede si anak tanya ke ibunya, “Bu, sebenere bapakku itu siapa?” Lalu si ibu ngejawab “Aduh Le, mbok ya tanyak yang lain aja, jangan tanya bapakmu siapa. Ibu juga gak tau bapakmu siapa, dahulu pas habis berenang, tiba-tiba ibu hamil Le. Yah, anggap saja bapakmu Poseidon Le.” Trus, tiba-tiba si anak mempunyai kekuatan menggerakkan elemen air dan berkelana mencari tombak Poseidon yang hilang diambil tukang rongsok.
Mosok iyo status si anak termasuk anak luar kawin, seperti di kasusnya Machica Moechtar yang tertuang dalam putusan Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU-VIII/2010 tentang pengujian Pasal 43 Ayat (1) UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menyatakan anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya, serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah, termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya.”
Kalo mau tau selengkapnya soal anak luar kawin, baca aja artikel di klikhukum.id ndes yang judulnya “Akte Kelahiran Anak Luar Kawin.”
Piye? Tetap jadi masalah kan ndes, walopun putusan di atas mengatakan kalo anak luar kawin tetap mempunyai hubungan keperdataan dengan si bapak kandung, trus gimana caranya si ibu minta bapak si anak yang notabene Poseidon dewa penguasa lautan untuk menafkahi anaknya? Bisa-bisa malah dikirim banjir rob ke rumah kediaman si ibu sesuai KTP, gegara cerewet aja minta anaknya dinafkahi, padahal kan Poseidon sedang rieweuh ngatasin masalah kelautan se antero dunia. Dan lagi gak nutup kemungkinan anak luar kawin Poseidon gak cuma dia seorang, mengingat dengan mudahnya wanita-wanita yang berenang bisa hamil tho ndes.
Lalu bagaimana hak si anak terkait dengan hal pewarisan, apakah harus tunduk terhadap Kompilasi Hukum Islam, hukum adat atau sesuai hukum perdata yang diatur dalam Herzien Inlandsch Reglement (HIR) ato untuk luar Jawa-Madura diatur dalam Rechtreglement voor de Buitengewesten (RBG).
BACA JUGA: EKSPLOITASI ANAK JAMAN NOW
Gimana, mumet to ndes?
Tapi ini bisa jadi berkah buat kaum hawa yang mendambakan perbaikan keturunan, tinggal nyari kolam renang yang banyak bulenya aja. Lalu nyemplung berenang hilir mudik di depan bule tersebut, tambahi desahan manja dan gestur membangkitkan hasrat, dengan harapan si bule ejakulasi dan si sperma mau menghampiri indung telurnya. Voila, this is it anak luar kawin made by me dan bule yang gak tau siapa, dengan bumbu kaporitnya.
Yah, walopun pernyataan Bu Siti Hikmawati sekarang sudah diralat oleh yang bersangkutan, tapi kan Foxtrot udah kadung gatel pengen komentar.
Biar imparsial, ini nih kata Bu Siti Hikmawati dalam ralatnya, “Saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statement yang tidak tepat. Statement tersebut adalah statement pribadi saya dan bukan dari KPAI,” tutur komisioner yang membidangi Kesehatan, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (23/2).
Ladies, masihkah kamu berani berenang tanpa alat kontrasepsi?
