Okay, let’s talk about e-wallet.
Kemajuan teknologi telah memberikan banyak kemudahan kepada manusia termasuk untuk urusan finansial. Entah itu dari segi konsumsi, pekerjaan dan juga transaksi. Teknologi, undeniably telah menjadi penopang kehidupan di masa sekarang. Thus I can say that, internet sudah menjadi kebutuhan ‘primer’ untuk sebagian masyarakat.
There is a lot of internet applications today. Dari cuma sekedar cari makan, sampe cari jodoh pun ada. And of course, hampir semua aplikasi didukung dengan fitur dompet digital alias e-wallet. Bahkan, sekarang ada trend cashless di kalangan anak muda jaman now.
Dompet digital sudah banyak digunakan di berbagai tempat. Gak cuma di online-online. Banyak juga merchant dan aplikasi yang menyediakan dan bekerjasama dengan dompet digital. Why? Biar lebih gampang tentunya.
Contoh dompet digital itu kaya Gopay, OVO, Dana, Shopeepay dan sejeni-sejenis itulah.
BACA JUGA: CURKUM #2 DITEROR PINJOL
Okay, then let’s talk about bagaimana caranya agar kalian tahu memilih dompet digital atau e-wallet yang aman.
1. Pilih E-wallet yang Praktis dan mudah digunakan
Pilih e-wallet yang praktis digunakan. Dalam hal ini kepraktisan bukan berarti kalian harus memilih e-wallet yang paling banyak didownload. I mean, banyak didownload memang bagus, tetapi kalau layanan dan support ekosistem e-walletnya tidak sesuai dengan selera kalian, ya percuma juga.
Misalkan, kalian mau menggunakan GoPay. Saat melihat aplikasinya kalian bingung bagaimana cara top-up, transaksi atau karena kalian tidak mau menggunakan GoJek. Ya saranku pakai e-wallet yang lain. Ganti e-wallet, bukan berarti karena e-wallet tersebut tidak bagus. Ganti aja kalau kalian susah menggunakannya. Tapi kalau kalian mau belajar menggunakannya, welltetep pakai aja gapapa sih.
2. Pilih E-wallet yang Kerjasama dengan merchant
Ini salah satu hal yang penting juga. Agar menarik consumer menggunakan produknya, dompet digital pastilah kerjasama dengan merchant. Gak mungkinlah dompet digital gak kerjasama dengan merchant.
I mean, walaupun mereka punya platform sendiri dimana dompet digital itu juga bisa digunakan, kaya ShopeePay sama Shopee, gak semua merchant make ShopeePay. Kalau di daerah kalian jarang ada merchant yang menggunakan ShopeePay untuk pembayaran, why do you guys using it? Kecuali memang kalian make ShopeePay buat cari makan sama belanja online. That’s fine.
Pilihlah e-wallet yang memang sering kalian gunakan, agar kalian tidak rugi setelah download dan top-up.
3. Pilih E-wallet yang Keamanan datanya jelas
Now, this is a serious one.
Dompet digital adalah software yang biasanya juga dipakai untuk menyimpan rekening bank, alamat serta identitas diri seseorang. Memang kemudahan dalam menggunakan dompet digital tidak diragukan, tetapi jangan lupa bahwa data kalian juga ada di dalamnya.
Dalam hal ini Indonesia belum memiliki aturan khusus mengenai data pribadi, masih digodog, ada di Prolegnas 2022. Tetapi Indonesia sudah punya UU ITE. UU ITE memang belum memuat aturan perlindungan data pribadi secara khusus.
Namun dalam ketentuannya terdapat Pasal 26 Ayat (1) dan penjelasannya UU 19/2016, yang berbunyi, “Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan, penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan orang yang bersangkutan.”
So, dalam memilih e-wallet pastikan bahwa kalian memang sudah rela memberikan data pribadi kepada mereka. Jangan sampe nanti tiba-tiba udah download e-wallet trus pas disuruh foto KTP untuk verifikasi kalian ga mau. Ya, buat apa download kalau ga mau. Just make sure memberikan data yang sesuai consent kalian.
4. Pilih E-wallet yang banyak promonya
Well, siapa sih, yang ga suka diskon. Yekan. I mean, aku gak bakal make ShopeeFood kalau ga ada diskon. Wkwkwkwk.
Provider e-wallet bisa dibilang sering menawarkan promo-promo yang bisa dibilang menariklah. Misalnya saja seperti promo cashback, diskon, voucher, etc. Biasanya buat pengguna baru, promo yang ditawarkan tuh, cukup untuk netesin liur.
Misalnya saja seperti promo yang ditawarkan sama GoPay. Dengan menggunakan e-wallet yang satu ini, biaya layanan transportasi online (GoJek) menjadi lebih murah. Begitu juga dengan ShopeePay, kalau kalian buat beli makanan atau belanja online mesti ada diskon. Damn I used it a lot man.
Jadi pilihlah e-wallet yang banyak promonya, jangan mau rugi setelah kalian ngasih data kalian ke mereka. Harus balik modal pokoknya.
BACA JUGA: 3 RESIKO MENGGUNAKAN PAYLATER
5. Pilih E-wallet yang Sudah ada izin dari OJK atau BI
Biasanya, sebagai salah satu bagian dari model bisnisnya, e-wallet ga cuma tempat kalian nyimpen uang. Tetapi, kalian juga bisa meminjam uang di sana. Mirip sama bank lah, walaupun emang beda. Inti model bisnisnya tetep ga beda jauh. Sama-sama ngelola uang.
So, izin dari OJK merupakan sebuah keharusan kalau kalian ingin menggunakan e-wallet. Biar uang kalian aman juga. Jangan sampe setelah kalian top-up, trus kalian malah enggak bisa make buat transaksi. RUGI KALIAN!
Misalkan kalian download e-wallet emang karena mau menggunakan layanan pinjamannya. Kalian bisa mengecek daftar pinjol yang sudah berizin pada laman OJK. Kalau kalian mau memakai karena menaruh uang juga bisa dicek di aplikasi masing masing.
Kalau kalian menggunakan Dana, saat membuka aplikasi pada bagian bawah sudah ada keterangan bahwa Dana telah terdaftar dan diawasi oleh Kominfo dan BI. So, pastikan e-wallet yang kalian gunakan sudah terdaftar dan diawasi dengan baik.
Ok, sepertinya segitu aja deh, tips yang gak mutu banget ini. Kalau ada masalah dengan keamanan data ataupun uang hilang setelah kalian menggunakan e-wallet, pastikan kalian sudah menghubungi pihak yang memang bertanggung jawab. Semisal penyedia layanannya kabur, ya masih bisa diminta pertanggungjawabannya di ranah hukum. But, that’s for another article. CYA.
Nowadays, having e-wallet is more safe and secure than having wallet in your pockets – Ranjit Jha