“I am the danger.” – Walter White, Breaking Bad.
Dunia hukum dan kriminalitas selalu menjadi perpaduan yang menarik untuk diangkat dalam berbagai bentuk media. Khususnya series, seringkali menyajikan kisah-kisah yang menegangkan dan penuh intrik di sekitar dunia hukum.
Buat mahasiswa hukum, menonton serial kaya gini bisa buat sarana untuk mempelajari berbagai aspek hukum secara lebih mendalam. Of course, we’ll do it the fun way.
I’m not gonna talk about crime-series yang sudah terkenal kaya Peaky Blinders, Money Heist, or even Breaking Bad. What I’m gonna talk about are series yang cukup terkenal tapi nggak terkenal-terkenal amat. Ok, without further ado, lets fckn gooo!
1. The Gentlemen (2024), era baru dari drama kriminal
The Gentlemen (2024) adalah sebuah serial televisi yang merupakan spin-off dari film dengan judul yang sama, The Gentlemen.
Berbeda dengan filmnya yang berfokus pada dunia narkoba, serial ini menghadirkan cerita yang lebih luas dengan karakter-karakter baru.
Serial ini mengikuti petualangan Eddie Halstead (Theo James), seorang aristokrat yang baru saja mewarisi sebuah estate luas dari ayahnya. Unsurprisingly, for us I mean, kehidupan Eddie berubah drastis ketika dia menyadari bahwa tanah warisannya tersebut ternyata menjadi markas sebuah kerajaan ganja yang besar.
BACA JUGA: 5 REKOMENDASI FILM BUAT MAHASISWA HUKUM
Eddie yang awalnya tidak tertarik dengan dunia kriminal, harus belajar beradaptasi dengan situasi baru dan menghadapi berbagai tantangan yang muncul.
Konflik utama berputar di sekitar kepemilikan tanah dan bisnis ganja yang beroperasi di wilayah estate. Eddie sebagai pewaris sah, memiliki hak atas tanah tersebut, tetapi bisnis ganja yang beroperasi menimbulkan pertanyaan tentang legalitas dan kepemilikan. Selain itu, serial ini juga menyentuh isu-isu terkait pencucian uang dan pajak yang merupakan tantangan utama dalam dunia bisnis ilegal.
Meskipun berfokus pada dunia kriminal, serial ini juga menyoroti aspek-aspek hukum yang relevan dengan kehidupan nyata suchs as tanah dan waris.
Theo James memerankan Eddie Halstead dengan sangat bagus, sampai aku lupa kalau dia pernah main di Trilogy Divergent.
2. Lupin, Ketika Keadilan dan Pencurian Berpadu
Lupin adalah sebuah serial thriller misteri yang terinspirasi dari kisah pencuri legendaris, Arsène Lupin karya Maurice Leblanc.
Serial ini mengikuti petualangan Assane Diop (Omar Sy), seorang pria yang terobsesi membalas dendam atas kematian ayahnya yang dituduh melakukan pencurian. Untuk mencapai tujuannya, Assane menggunakan kecerdasan dan keterampilannya dalam mencuri, mirip seperti idolanya, the one and only Arsène Lupin. I also love him tbh, the Arsène one, bukan si Assane. Well, I’ve read most of the Arsène Lupin novel jauh sebelum series ini ada.
Salah satu hal yang menarik dalam Lupin adalah konsep ‘keadilan.’
Assane berargumen bahwa sistem hukum telah gagal baginya dan keluarganya, sehingga dia merasa berhak mengambil keadilan dengan tangannya sendiri. Tindakan pencurian yang dilakukan Assane dapat dilihat sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dialaminya. Konsep ‘necessity’ atau keadaan darurat juga menjadi relevan, di mana Assane berargumen bahwa tindakannya dilakukan karena keadaan yang memaksa.
Lupin adalah sebuah serial yang menghibur dan penuh intrik. Selain kisah balas dendam yang menarik, serial ini juga menyajikan gambaran menarik tentang kehidupan masyarakat Prancis dan sejarahnya. Serial ini juga berhasil mengangkat isu-isu sosial yang relevan, seperti ketidakadilan sosial dan rasisme. I know a lot of you guys like racism jokes.
3. The Bodyguard, Dilema Moral Seorang Pengawal
Kalian suka Game of Thrones? Tahu Robb Stark kan? Nah, dia main di sini.
The Bodyguard adalah sebuah thriller politik yang menegangkan. Serial ini mengikuti kisah David Budd (Richard Madden), seorang veteran perang yang bekerja sebagai pengawal pribadi untuk seorang menteri dalam negeri.
Konflik utama muncul ketika David yang memiliki pandangan politik berbeda, dengan menteri yang dijaganya. David Budd sebagai seorang pengawal memiliki tanggung jawab untuk melindungi nyawa menteri, namun dia juga dihadapkan pada dilema moral ketika kebijakan menteri tersebut bertentangan dengan nilai-nilai pribadinya.
Owh, menteri yang harus dijaga David Budd adalah seorang perempuan. You can guess where this is going.
Konsep “Duty of care” atau kewajiban untuk melindungi nyawa orang lain menjadi pusat perhatian dalam serial ini. Selain itu, serial ini juga menyentuh isu-isu sensitif seperti terorisme, politik dan keamanan negara.
The Bodyguard adalah sebuah serial yang menegangkan dan penuh intrik. Selain kisah politik, serial ini juga menyoroti dampak perang terhadap kehidupan seseorang dan berhasil menciptakan atmosfer yang mencekam dan membuat penonton terus bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
BACA JUGA: 5 KASUS PEMBUNUHAN INDONESIA YANG BELUM TERSELESAIKAN DAN MASIH MENJADI MISTERI
4. Bodies, A Time-Bending Mystery
Bodies adalah sebuah serial thriller misteri yang unik, menggabungkan elemen kriminal, sci-fi dan sejarah. Ceritanya mengikuti empat detektif yang hidup di empat era berbeda, 1890, 1941, 2023 dan 2053. Mereka semua menemukan mayat yang sama di lokasi yang sama, memicu sebuah investigasi yang melintasi waktu.
Suka forensik? Di sini kalian bisa menonton bagaimana evolusi prosedur forensik dan investigasi kriminal dari berbagai era. Serial ini menampilkan perbedaan dalam teknik penyelidikan, teknologi dan pendekatan hukum dalam empat era yang berbeda.
Selain itu, konsep waktu perjalanan dan paradoks waktu juga menjadi elemen penting dalam cerita ini. Yes, it’s going to be a little bit complicated, but still fun to watch.
Bodies adalah sebuah serial yang cerdas dan inovatif. Serial ini berhasil menggabungkan elemen misteri, sci-fi dan sejarah dengan cara yang menarik. Selain itu, juga memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi dan masyarakat berubah seiring berjalannya waktu.
It’s time to binge-watching
Aku nggak akan nulis panjang lebar mengenai hal ini lagi. Just have fun and happy binge-watching. CYA.
“The truth is like an illusion, easily created and easily destroyed.” – Assane Diop, Lupin.