homeEsaiLOGO BARU HALAL TAK ADA LAMBANG MUI, ADA APA? 

LOGO BARU HALAL TAK ADA LAMBANG MUI, ADA APA? 

Di awal tulisan ini aku mau nostalgia sama lagu anak-anak yang gini nih,  “Bangun tidur, ku terus mandi. Tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi, ku tolong ibu. Membersihkan tempat tidurku.” 

Yaps, lagu klasik yang udah nggak relate lagi di jaman now. Karena sekarang, “Bangun tidur, ku terus scrolling. Tidak lupa membuka shopee. Habis scrolling, ku langsung check out. Membersihkan isi keranjangku.” 

Eh, ini bukan tulisan advertorial ya. Tapi ya, semoga aja beneran si shopee tertarik gitu. Yuk, bantu mention toko oren dong, biar dinotice. Wahahaha.

Ngomongin toko oren, sebagai kaum hunter yang punya jiwa konsumtif, tentunya merasa dibuntungkan sama promo-promonya dong. 

Mau produk makanan, aksesoris, elektronik, kebutuhan sehari-hari, pasti ada diskon. Apalagi kalau tanggal cantik gitu. Eh, ada juga ni 3.15 kan? Wuoo, semua toko online atau offline ada banyak diskon. 

Wait … 3.15? Ini bukan jam tiga lebih lima belas ya, tapi bulan Maret tanggal lima belas. 

Loh, kok banyak diskon emang ada apa? 

Yaps, tepat hari hak konsumen. Jadi jangan sia-siain yaa.

Kira-kira kalian ada barang incaran nggak? Kalau aku sih, tetep ke makanan ya, karena itu kebutuhan primer. Alasan aja sih, intinya ya emang doyan makan. Hahaha. Apalagi sekarang segala macam makanan dibikin frozen food. 

BACA JUGA: JENIS SANKSI HUKUM YANG JARANG DIKETAHUI KHALAYAK UMUM

Eh, tapi buat kalian yang muslim, harus memperhatikan dan teliti sama  kehalalan produknya. Jangan asal beli, dilihat dulu di kemasannya ada logo halalnya nggak atau kalau ragu ya kalian tanya aja ke penjualnya. 

Di Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen disebutkan hak konsumen salah satunya adalah hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

Jadi menanyakan informasi atas kehalalan produk itu hak konsumen. Tapi jangan juga jadi konsumen yang nyebelin. Udah jelas ada logo halalnya bahkan mungkin penjualnya udah ngasih informasi tentang kehalalan produknya, masih aja tanya halal enggaknya. Hadeeww. 

Oh iya, yang harus diperhatiin juga nih, logo halal sekarang baru loh. 

Iya, sekarang logonya warna ungu, bukan warna hijau lagi. Dan ternyata, logo halal ini pun menuai pro kontra di masyarakat. Di twitter tuh, rame banget sampe jadi trending topik. 

Kalau aku sih, karena nggak ngerti masalah desain, jadi no komen ya. Mungkin yang anak desain bisa kasih masukan. 

Tapi logo halal ini tuh, udah ditetapkan sejak tanggal 10 Februari 2022 loh, lewat Keputusan Kepala BPJPH No. 40 Tahun 2022 tentang Penetapan Label Halal yang berlaku efektif tanggal 1 Maret 2022. 

Hmmm, tapi kok, ramenya baru sekarang ya? Kira-kira isu apalagi ya, yang mau ditutupin sama logo halal ini? Jangan-jangan isu tiga periode? Duh, suudzon banget ya. Hahaha.

Balik lagi ke masalah label halal ya.

Pertama kali aku lihat label logo yang baru, muncul pertanyaan. Kenapa sih, kok dirubah? Kok nggak ada tulisan MUI-nya? Bahkan di twitter juga ada yang bilang, kalau pemerintah nih, ada masalah apa sama MUI. Yaa, pokoknya banyak banget pertanyaan muncul. 

Kalau dibahas sih, bakal panjang banget ya. Bisa jadi skripsi bahkan tesis. 

BACA JUGA: KEPASTIAN HUKUM YANG GAK ADIL

Tapi menurutku sih, nggak masalah BPJPH menetapkan label halal. Ya, karena di UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, di Pasal 37 disebutkan bahwa BPJPH menetapkan bentuk label halal yang berlaku  nasional. 

Loh, 2014 kok, eksekusinya baru sekarang? Lah, ya nggak tau kalau itu. Kalau kamu tanya aku, trus aku tanya siapa? Pak luhut? Ya, nggak mungkin lah. Hahaha.

Tapi menurut anabel (analisis gembel) sih, mungkin ini tuh, karena ada perubahan di UU Ciptaker. 

Jadi Pasal 35 UU No. 33 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Sertifikat Halal diterbitkan oleh BPJPH paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak keputusan kehalalan produk diterima dari MUI.  

Nah, pasal tersebut diubah melalui UU Cipta Kerja yang intinya sertifikat halal diterbitkan oleh BPJPH paling lama satu hari kerja terhitung sejak fatwa kehalalan produk. 

Yaa, intinya sih, kita sebagai warga negara yang baik, jangan sampai gampang terprovokasi dengan isu-isu yang muncul lah. Boleh kritis tapi jangan tolol. 

Di sini aku nggak bermaksud memihak ya. 

Duh, kok jadi serius gini ya. Di awal ngomongin apa, di akhir ngomongin apa. Emang nggak nyambung sih. Yaa, gapapalah, yang penting udah memenuhi tuntutan dari pimred yang super nyebelin. Kudu nulis artikel sesuai schedule.

Dari Penulis

TERIMAKASIH PAK, DOSBING YANG GOOD GOVERNANCE

Tapi bagaimanapu tipe dosen pembimbingnya, kita harus tetap bersyukur

KENALAN SAMA PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN

To be honest, aku bingung dengan situasi dan kondisi...

3 HAL YANG HARUS KAMU PERHATIKAN KETIKA MENJADI LEGISLATIVE DRAFTER!

Ada yang punya pengalaman di bidang legal drafting?

TIDAK BISA MENGATASI HARGA MINYAK, MENDAG MINTA MAAF

Nampaknya dunia perminyak gorengan belum juga ketemu titik terangnya....

VARIAN RASA INDOMIE, TERMASUK HAK PATEN BUKAN SIH?

“Indomie selerakuuu ... ” salah satu tagline iklan yang longlast banget, hampir semua...

TerkaitRekomendasi buat kamu
Artikel yang mirip-mirip

Ashfa Azkia
Ashfa Azkia
Si Bunga Desa & Pengangguran Profesional

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Dari Kategori

Klikhukum.id