homeEsaiHATI-HATI BAHAYA BARANG ILEGAL DI MARKETPLACE

HATI-HATI BAHAYA BARANG ILEGAL DI MARKETPLACE

Dunia digital telah mengubah semua hal. Liat aja, transaksi jual beli yang tadinya konvensional di toko ato warung, sekarang bisa kita lakuin sambil rebahan. Yess, kita bisa belanja lewat toko digital alias belanja lewat marketplace.

Marketplace jadi ajang yang tepat untuk bertemunya penjual dan pembeli di dunia maya. Saya pikir-pikir, sebenernya pioner jual beli online adalah forum jual beli di kaskus.co.id.

Kaskus di sini bukan berarti jamban loh. Dulu kaskus ini hits banget dah. Pengguna kaskus disebut kaskuser. Biasanya mereka sering banget nyebutin kata, “Sundul gan” atau berebut menjadi komentator pertama dengan nulis kata “PERTAMAX” yang merupakan plesetan kata pertama.

Abis itu mulai deh, keluar web khusus buat jual beli, seperti Tokobagus.com dan berniaga.com, yang kemudian bersatu menjadi OLX. Kalo sekarang sih, makin banyak marketplace. Tinggal pilih mana yang paling asik dan banyak diskonnya. Kita bisa belanja lewat tokopedia, blibli.com, shope, lazada ato akulaku. Nah, kalo mau belanja di marketplace internasional kita belanja di alibaba ato amanzon.

Banyak kelebihan jual beli di marketplace. Penjual gak perlu bayar sewa toko, bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Yaaa, borderless lah. Gitu juga dengan pembeli, enak bisa belanja kapanpun dan dimana pun selama ada akses internet dan punya duit. Kalau pas lagi bokek, setidaknya bisa liat-liat, dilove in, ato masukin barang incaran di keranjang. Hahahaha, sedih ya?

BACA JUGA: BEDAH MASALAH PERLINDUNGAN KONSUMEN

Meskipun gak bertatap muka, namun jual beli online melalui marketplace tetep harus memenuhi kaedah hukum. Terus kalo mau belanja online, kita kudu berhati-hati. Selain rentan tertipu, gak menutup kemungkinan juga kita bisa terjerat kasus pidana.

Jangan sampe loh, gara-gara belanja di marketplace, ujung-ujungnya masuk penjara.

Emang bisa gitu, belanja online berujung penjara?

Yaa, bisa banget lahh. Gini contohnya.

Saya punya seorang klien, dia adalah seorang pasien sebuah rumah sakit, karena sering mengalami gangguan kecemasan dan panik. Nah, dia udah tiga tahun diterapi dengan obat yang diresepkan oleh dokternya.

Suatu hari, karena masa pandemi, klien saya memutuskan untuk beli obat yang biasa dikonsumsi melalui marketplace aja. Maksud hati sih, biar lebih mudah dan efisien gitu.

Doi mulai search jenis obat yang sering diresepkan oleh dokternya di gugel. Abis tu, keluarlah info tentang marketplace yang menyediakan obat tersebut. Nah, karena dia pikir obat tersebut dijual bebas, maka dia memutuskan juga untuk membeli tanpa resep dokter.

Dia membeli obat jenis Riklona, Clonazepam dan Mersi Valdimex di sebuah marketplace. Beberapa hari kemudian pesanannya datang, tapi datangnya sama polisi. Terus untuk selanjutnya klien saya langsung dibawa, diamankan dan diproses secara hukum. Klien saya diduga telah melakukan tindak pidana memiliki dan menguasai psikotropika.

Kenapa bisa gitu?

BACA JUGA: BEGINI ATURAN PENJUALAN OBAT IMPORT

Jadi klien saya diduga melakukan tindak pidana menguasai psikotropika, karena klien saya membeli obat dalam daftar G di marketplace tanpa ijin atau tanpa resep dokter.

Riklona juga dikenal sebagai clonazepam, adalah obat penenang resep yang paling sering digunakan sebagai obat anti-kecemasan. Kalau mau beli atau memiliki obat tadi itu harus ada resep dokter atau izin dari pihak yang berwenang.

Dipikir-pikir, sebenernya klien saya ini adalah korban. Dia kena jebakan betmen dari lemahnya kewajiban negara untuk melindungi warga negaranya. Masak obat yang berbahaya boleh dijual bebas tanpa resep dokter.

Karena kepolosannya, klien saya membeli obat tersebut tanpa berpikir bahwa obat yang dipesan adalah obat yang masuk dalam golongan psikotropika. Ketika dia memesan obat tersebut, dia gak ditanyakan izin atau resep dokter, sampe akhirnya pesanannya sampe di rumahnya dan dia diciduk deh, oleh pak polisi.

Inilah alasannnya, kenapa kita tetap harus bijak menggunakan kemudahan teknologi. Memang sih, belanja di market place itu mudah. Kita bisa belanja sambil rebahan. Tapi ingat ya, lebih hati-hati dalam berbelanja di marketplace, barang yang dibeli harus legal. Kalau enggak, kalian bisa masuk penjara.

Dari Penulis

CAP GORILA, NARKOBA BERBAHAYA ANAK MILENIAL

Senyawa cannabinoid sintetis merupakan zat sintetik yang berbentuk serbuk

PROF BUDI AGUS RISWANDI, PROFESOR MUDA HKI

Saya adalah seorang alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia....

TIPE MODUS OKNUM ADVOKAT

Advokat adalah profesi yang mulia. Sebagai salah satu bagian...

10 NEGARA YANG TERKENAL DENGAN COPETNYA, INDONESIA BAGAIMANA?

Warna biru gak selalu bisa dianggap warna yang keren,...

REALITA PERADILAN SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN

Beberapa klien ada yang kaget ketika saya kasih tau...

TerkaitRekomendasi buat kamu
Artikel yang mirip-mirip

R Widhie Arie Sulistyo
R Widhie Arie Sulistyo
Kicau mania, merangkap mancing mania, yang baik hati, terbukti dari seringnya memberikan pendampingan hukum gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Dari Kategori

Klikhukum.id