Teruntuk kalian adek-adek mahasiswa jomblowan dan jomblowati yang gak ikutan aksi #GejayanMemanggil, sini-sini baca cerita Kang Yono. Dulu nih jaman Kang Yono masih unyu-unyu, Kang Yono juga pernah ikut serta dalam gerakan mahasiswa 8 Mei 1998 di Yogyakarta. Jadi, buat Kang Yono #GejayanMemanggil merupakan seruan kembali yang dalam hati kecil untuk turun ke jalan. Kalo sampe ada aksi kaya gini nih, itu artinya kondisi negara sedang tidak baik-baik saja. Kayaknya perlu dikerok yah gaes, negara ini masuk angin terus boss.
Di sini negeri kami..
Tempat padi terhampar..
Samudranya kaya raya…
Tanah kami subur Tuhan…
Di negeri permai ini…
Berjuta rakyat bersimbah luka…
Anak kurus tak sekolah…
Pemuda desa tak kerja…
Mereka dirampas haknya tergusur dan lapar….
Bunda relakan darah juang kami tuk membebaskan rakyat…
Mereka dirampas haknya tergusur dan lapar….
Bunda relakan darah juang kami padamu kami berbakti…
Padamu kami mengabdi
Dalam memori Kang Yono masih terekam jelas lingkaran lautan mahasiswa dari berbagai kampus se Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti: UGM, UII Yogyakarta, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, UAD, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Janabadra, Universitas Mercubuana Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, serta Universitas lainnya berbaur menjadi satu, mengepalkan tangan kiri ke atas sembari berseru lagu Darah Juang karya Bang John Tobing.
BACA JUGA: KARHUTLA SANG PENYAKIT TAHUNAN
Lagu itu sangat cocok dan pasti akan terus dinyanyikan ketika pemerintahan yang berkuasa gak lagi mengenal keadilan untuk rakyatnya. Ketika “Mulat sarira hangrasa wani” telah ditinggalkan oleh para pemimpin, maka saatnya jomblowan dan jomblowati bergerak dan bersatu.
Teruntuk adek mahasiswa yang udah berdemo untuk kritik kebijakan pemerintah yang gak pro rakyat, Kang Yono memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya . Klean rela berpanas ria di pertigaan Gejayan pada hari Senin 23 September 2019. Melupakan sejenak tentang foundation dan bedak apa yang dipakai tadi, serta besok mau karaokean di mana.
Sepengalaman hidup Kang Yono, aksi hari ini merupakan aksi terapik dan tersantuy. Bagaimana ga santuy, adek-adek mahasiswinya cantik-cantik semua loh, ditambah mereka fashionable, hmmmm luluh hati abang dek, kecup santuy buat dedek-dedek emesh.
Awalnya Kang Yono kaget, ini massa aksi apa?? Apakah anak-anak indie lagi nonton konser band kesayangannya seperti efek rumah kaca, FSTVLST, Payung Teduh (yang vokalisnya sudah resign), atau rubah di selatan band asal ISI Yogyakarta serta band-band indie lainnya. Kang Yono berasa berada di tengah konser gaes, karena kumpulan massa aksi banyak dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi yang sungguh neciss dandanannya, mereka bawa totebag serta sepatunya vans dan celana denim digulung khas anak-anak indie pada umumnya. hmmm gaul kali gaes.
Namun prediksi Kang Yono ternyata salah, setelah mendengar orator-orator ulung menggelinjang manja di atas tribun sambil menyuarakan kegelisahannya atas perilaku pemerintah yang dianggap membunuh demokrasi, ditambah nyanyian darah juang pun masih terdengar riang di dalam kumpulan massa aksi, sembari para korlap menyatakan pernyataan sikap serta tuntutan bersama untuk pemerintah yang sedang berkuasa. Baru Kang Yono tergetar. Ternyata ini Demo gaes, demo. Iya, demonstrasi santuy.
Jadi gaes, aksi hari ini adalah seruan para mahasiswa yang nampaknya juga dihadiri elemen-elemen rakyat yang menolak akan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap telah membunuh demokrasi. 7 tuntutan aksi #GejayanMemanggil adalah sebagai berikut :
- Mendesak adanya penundaan untuk melakukan pembahasan ulang terhadap pasal-pasal yang bermasalah dalam RKUHP.
- Mendesak pemerintah dan DPR untuk merevisi UU KPK yang baru saja disahkan dan menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
- Menuntut negara untuk mengusut dan mengadili elite-elite yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di beberapa wilayah di Indonesia.
- Menolak pasal-pasal bermasalah dalam RUU Ketenagakerjaan yang tidak berpihak pada pekerja.
- Menolak pasal-pasal problematis dalam RUU Pertanahan yang merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat reforma agraria.
- Mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
- Mendorong proses demokratisasi di Indonesia dan menghentikan penangkapan aktivis di berbagai sektor.
Selain itu, massa aksi #GejayanMemanggil juga mensomasi DPR dan Para Elit politik atas mosi tidak percaya. Hal ini terjadi akibat para wakil rakyat melalui fungsinya sebagai badan legislator membuat rancangan aturan-aturan hukum yang mencederai rasa keadilan plus mengandung banyak permasalahan-permasalahan hukum di dalamnya. Rancangan aturan hukum yang bermasalah di antaranya adalah Revisi RUU KUHP, RUU KPK, RUU Ketenagakerjaan, RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) dan RUU Pertanahan serta RUU Keamanan dan Ketahanan Siber.
Selanjutnya yang membuat lebih gayeng gaes, dalam aksi #GejayanMemanggil, massa aksi berangkat dari 3 penjuru Gejayan. Titik kumpul ada di bundaran UGM, pertigaan revolusi UIN, dan gerbang Sanata Darma, lalu kemudian massa aksi kumpul dalam satu titik yaitu di pertigaan Gejayan. Isss pokoke gayeng tenan gaes, two thumbs up deh buat dedek-dedek emesh di sana.
Perwakilan mahasiswapun ikut serta menyuarakan aksinya di tengah lingkaran massa aksi dengan menggunakan panggung podium minimalis di atas mobil pickup. Perwakilan mahasiswa ada dari UGM, UIN, UNY, UMY, UII, UPNV Yogyakarta, Universitas Atmajaya Yogyakarta, APMD, AMIKOM, dan lain sebagainya yang Kang Yono cape jika disuruh absen satu persatu, yang jelas para orator ulung berorasi dengan maha dahsyatnya menyuarakan keadilan untuk negeri kita.
Hmmm tuh kan Kang Yono jadi laper eh baper, keingat masa-masa dulu. Kang Yono jadi pengen ikut naik panggung podium minimalis itu, tapi ya sudahlah, Kang Yono kan bukan mahasiswa lagi, Kang Yono hanyalah seonggok debu yang digilas roda jaman heueheuheu.
Akhiru kalam tetap semangat dan salam juang bagi kalean semua para mahasiswa-mahasiswi yang sedang melingkar aksi bersama #GejayanMemanggil. Jasamu abadi.
Hidup Rakyat….
Hidup Mahasiswa…
Hidup Sobat Ambyar…
All heil netijen yang budiman…