Kalian pasti tahu dong, tentang profesi advokat atau pengacara. Itu loh, salah satu profesi yang selalu terlihat mewah, parlente, mbois, tapi aslinya gak gitu-gitu juga. Btw, saya juga seorang advokat, tapi memilih tetap membumi dan apa adanya. Oh ya, yang paling penting, saya memilih tetap klimis di segala kondisi. 

Kantor advokat itu layaknya bengkel tambal ban, sama-sama didatangi orang pas kena masalah. Terus, kadang laku kadang enggak. 

Kadang ada oknum yang memanfaatkan keadaan, seperti ban bocor satu bilangnya tiga. Jadi saya tekankan sejak awal, hati-hati memilih pengacara! 

Umumnya sih, pengacara itu orangnya pinter-pinter dan jago berdebat. Tapi terkadang, ada saja oknum advokat modus yang memanfaatkan keahlian ini untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Advokat punya tugas membantu atau mendampingi orang, agar mendapatkan keadilan ketika hak-haknya terdzolimi. 

Wadidaw! Mulia banget yak, kalian harus tahu kalau si advokat itu juga punya bermacam-macam spesialisasi layaknya dokter spesialis. Simak yuk, biar kamu gak salah pilih advokat dalam menyelesaikan kasus. 

BACA JUGA: MAU JADI ADVOKAT, INI SYARATNYA!

1. Advokat Spesialis Korporasi

Advokat yang mempunyai spesialisasi ini mahir dalam menangani kasus-kasus perusahaan atau korporasi. Ya, biasanya advokat spesialis korporasi ngerti banget sama aspek hukum yang berkaitan dengan perusahaan. Seperti membuat perjanjian atau merevisi semua dokumen hukum pada perusahaan yang menyewa jasanya. Dan bisa juga memastikan transaksi proyek perusahaan aman secara hukum. 

2. Advokat Spesialis Pidana

Advokat spesialis pidana biasa menangani kasus-kasus pidana seperti kasus narkoba, korupsi, penganiayaan, pencemaran nama baik, pelecehan seksual dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan hukum pidana.

3. Advokat Spesialis Naker (Tenaga Kerja)

Advokat yang mempunyai spesialisasi di bidang ketenagakerjaan, kadang satu tim sama advokat spesialis corporate. Namun spesifikasinya dan fokusnya  jelas berbeda.

Advokat spesialis naker biasa menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan perselisihan antara pengusaha dan pekerja, yang dalam hukum di Indonesia disebut dengan perselisihan hubungan industrial. 

Perselisihan ini seperti konflik tentang pembayaran uang upah pesangon karena di PHK serta konflik dikarenakan kontrak kerja. Pokoknya semua perkara yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

BACA JUGA: 5 TIPE ANAK MAGANG DI KANTOR ADVOKAT

4. Advokat Spesialis Cerai (Ki Juru Pegat) 

Advokat spesialis cerai, mahir dalam memutus hubungan rumah tangga kliennya. Dalam kasus perceraian kadang unik, mungkin saking mahirnya si advokat ini, kebanyakan kliennya gak ada yang rujuk. 

Btw, untuk spesialis di bidang ini harus berhati besar dan punya stok sabar yang unlimited ya, karena kasus ini sudah pasti drama banget. Gimana enggak, menjadi suatu hal yang umum kalau klien curhat sambil nangis. Di sini seorang Ki Juru Pegat  kadang harus bisa membadut demi membangkitkan semangat kliennya. Huaaaah .… 

Itu tadi sedikit contoh spesialisasi advokat atau pengacara yang ada di Indonesia. Jadi buat kalian yang membutuhkan jasa advokat, carilah di Rumah Hukum bisa diakses di rumahhukum.net advokat atau pengacara untuk menangani kasus kalian berdasarkan spesialisasinya. Biar masalah kalian dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. 

Oh ya, satu hal lagi yang paling penting. Carilah advokat yang taat pajak, entah person atau kantornya. Di Indonesia pajak itu wajib hukumnya. Dengan taat pajak, seorang advokat membuktikan kalau dia cukup berdedikasi dengan profesi dan keilmuannya. Ingat ya, berdedikasi terhadap profesi itu penting. Apalagi hidup sebagai warga negara yang baik. 

Bagaimana cara mencari tau, apakah advokat itu membayar pajak atau enggak? Bisa dari invoicenya. Cek aja, ada keterangan ppn 11% nya gak. Oh, atau kamu tanya langsung aja dengan cara “Pak, nanti tagihannya dikenakan ppn 11% gak?” 

Advokat kok, gak taat pajak. Negara saja dikhianati, apalagi kliennya. Hehehe ….