Sebagai manusia yang hidup di jaman serba goib, pasti udah nggak asing lagi kan sama istilah ghosting? Ya jelas udah taulah, kan kemaren artikel Mas Binsar ngebahas tentang ghosting. Ternyata oh ternyata, di Indonesia lagi musim ghosting. Lihat deh, berita ghosting berhasil jadi trending di Twitter daripada berita kudeta. Padahal sama-sama anak presiden lho. Adududuh ya nggak papa lah, yang penting hubungan bilateral Indonesia-Malaysia nggak jadi runyam gara-gara ghosting dan tetap mencintai produk-produk Indonesia. Halah malah ngopo.
Ngomongin ghosting, ada yang udah pernah nge-ghosting belum? Kalau belum cobain deh, rasanya, ah mantap! Hahaha. Eh, udah taukan ghoster itu apa? Yaps, ghoster adalah sebutan buat pelaku ghosting. Nah, kalau buat korban atau orang yang ditinggalin disebut ghostee. Kalau kamu yang mana ni? Hahaha.
Kenapa sih, kok ngilang? Yaa, mungkin karena si ghoster nggak punya kemampuan yang cukup dalam berkomunikasi dan mengungkapkan perasaannya. Jadi sebenernya emang nggak ada niatan serius, tapi tetep mau menjalin hubungan baik sama ghostee, karena si ghoster nggak tau cara mengungkapkan atau bersikap dengan alasan ‘takut’ menyakiti hati. Jadilah si ghoster ini lebih pilih menghilang aja gitu. Padahal menurutku orang bakal lebih dihargai ketika pamitan, setuju??? Bisa juga si ghoster ini nganggep si ghostee temen biasa, tapi si ghostee yang menganggap lebih dari teman (sedih banget kalau ini).
Kalau memang kurang terampil dalam berkomunikasi, tapi kamu mau menghilang dari kehidupan doi, mungkin kamu bisa menerapkan asas-asas yang melekat pada pemerintah lhoo, misalnya kayak ini.
BACA JUGA: 5 ASAS HUKUM YANG WAJIB KAMU TAHU
Asas principle of meeting raised expectation (Asas menanggapi pengharapan yang wajar). Asas ini menghendaki agar setiap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah harus menimbulkan harapan-harapan bagi warga negara, jadi pemerintah harus memerhatikan asas ini. Karena jika suatu harapan jika sudah terlanjur diberikan kepada warga negara tidak boleh ditarik kembali meskipun itu tidak menguntungkan bagi pemerintah.
Asas principle of motivation (Asas motivasi untuk setiap keputusan). Asas ini menghendaki agar setiap keputusan pemerintah yang dikeluarkan harus didasari alasan yang jelas, terang, benar, objektif dan adil.
Asas fair play (Asas permainan yang layak). Asas ini menghendaki agar warga negara diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mencari kebenaran dan keadilan serta diberi kesempatan untuk membela diri dengan memberikan argumentasi sebelum dijatuhkannya putusan administrasi.
Terus, cara menerapkannya gimana? Yaaaa, bisalah kamu ngasih harapan-harapan ke doi. Tapi ingat lho yaa, jangan sampai harapan itu merugikan kamu. Misalnya ya, ajak doi meet up, “Eh, besok ada waktu nggak? Jalan yuk, sambil ngobrol-ngobrol.”
Jujur aja deh, siapa sih yang nggak deg-degan kalau doi ngajak ketemu dan bilang mau ngobrol-ngobrol? Meskipun nggak tau mau ngobrol apa, apapun bakal dilakuin buat tampil kece di depan doi.
Biasanya kalau cewek nih, langsung nge-cek make up, sepatu, baju, dan lain-lain. Misal ngerasa nggak ada yang cocok, pasti dibelain buat beli yang baru. Kalau cowok mungkin nge-cek parfum atau pomadenya masih nggak. Misal habis atau ngerasa aromanya kurang semerbak, pasti bakal beli yang baru juga. Hayooooo, siapa yang pernah ngalamin gitu? Hahahaha.
Nah, di sini secara nggak sadar kamu udah ngasih harapan ke doi buat ngobrolin hal serius tentang hubungan kalian yang happy ending (padahal kan enggak ya, haha). Dengan kayak gitu kamu rugi nggak? Enggak kan? Kejam iya, hahaha.
BACA JUGA: 3 AKSI KUDETA (CINTA) ALA FAKBOY DAN FAKGIRL
Jangan lupa siapin alasanmu kenapa kamu nggak serius sama doi, alasannya harus jelas yaa jangan bertele-tele. Alasan klasik dan nggak bermutu yo nggak papa deh, misal, “Kamu terlalu internasional buat aku yang nusantara, kamu terlalu baik/aku kayaknya nggak pantes buat kamu deh/aku mau fokus sama diri sendiri.”
Setelah itu, kasih doi kesempatan buat ngomong. Dengerin aja tanggepan doi kayak gimana, siapa tau doi juga nggak serius sama kamu, kan Alhamdulillah. Kalau ternyata serius, ya bilang aja “Aku maunya kita tetep komunikasi ya, tetep berteman.” Meskipun basa-basi tapi tetep berkesan kok.
Ya, meskipun ujung-ujungnya menghilang tapi kan masih tetep elegan. Ya nggak? Siapa tau lho, dia bakal jadi jodohmu, kan kamu nggak bakal malu besok. Hahaha.
Misal udah menghilang dari kehidupannya terus nggak sengaja ketemu gimana? Pokoknya jangan bersikap menghindar atau bahkan ngeremehin karena kamu merasa pernah deket sama dia, soalnya itu bakal bikin kamu terlihat buruk dan bikin pesonamu hilang. Tetap stay cool aja, yaa bersikap sopan kayak caleg gitulah. Hahaha.
Menurutku itu sih, cara menghilang dengan elegan. Meskipun dianggap jadi ghoster tapi juga harus beretika dong, iya kan:D