homeLaw JonfoxPLANET OF THE WHALES

PLANET OF THE WHALES

Di tengah hujan deras yang mengguyur Jogja kota tercinta, terdapat dua onggok kehidupan yang sedang ngiyup a.k.a berteduh di pelataran ruko sambil nyawang Jalan Solo yang banjir dan membanjiri kampung di sebelah selatan jalan.

Kondisi hujan deras tak menghalangi dua sobat gaib ini rerasan tentang kondisi lingkungan terkini, terkhusus di Indonesia. Ditemani mantol (jas hujan model ponco) barongsai yang sedikit layak pakai dan dua jenis rokok kretek yang pangsa pasarnya selalu bekejaran dengan kenaikan cukai rokok.

“Mbloh, tau gak kenapa beberapa tahun ini Jalan Solo selalu banjir kalo pas ujan deres Mbloh?”

“Gara-gara Si Komo lewat Trot?” jawab Gombloh sekenanya.

“Si Komo Mbahmu salto po pie Mbloh!” ketus Foxtrot.

“Apa coba hubungannya sama Si Komonya Kak Seto Mbloh.”

Ngemeng-ngemeng soal Kak Seto, jangan-jangan Kak Seto itu Pakdhenya Agus Magelangan ya Trot?” sambung Gombloh.

“Nah, bisa jadi itu Mbloh, mereka berasal dari klan yang sama.”

“Btw Mbloh, jaman cilikanku ndisik (jaman aku kecil dulu) daerah sini ini gak pernah banjir, walaupun hujan sederes apapun. Masih banyak sawah-sawah di sekitaran sini, sekarang sawahnya udah pada ilang Mbloh.”

“Ya, kalo sawahnya gak ilang, kamu dulu udah putus sekolah kali Trot. Mbahmu kan jual sawah buat biaya kuliahmu Trot. Pitikih (pie to iki) pura-pura lupa.”

“Iya juga sih Mbloh, itulah kadang-kadang manusia itu berada dalam pilihan yang sulit, antara kebutuhan ekonomi sama kelangsungan ekosistem alam. Contoh gampangnya ya, Simbahku tadi itu. Kalo gak jual sawah, anak cucunya gak maju-maju Mbloh,” jawab Foxtrot yang pikirannya tengah melayang ke masa lalu.

BACA JUGA: NATUNA YANG SEKSI

“Ya itu sih, pilihan Trot, kan selalu ada disparitas antara ius constitutum dengan ius constituendum, antara das sollensama das sein. Itu cuman bisa-bisanya manusia yang ngerasa makhluk paling sempurna buat menjajah alam. Ketamakan manusia yang mengeliminasi kehidupan lain di sekitarnya Trot.”

“Welok, koe kesurupan wikipedileh po Mbloh?”

“Tapi bener juga sih Mbloh, banyak manusia mengatasnamakan kemajuan dan kebutuhan ekonomi melakukan pengrusakan alam. Coba tengok awal tahun 2021 ini, dibuka sama bencana alam, banjir di mana-mana.”

“Betol, betol Trot, salah satu contohnya ya itu. Banjir di Kalimantan Selatan yang menggenangi ratusan ribu hektar wilayah, puluhan ribu rumah tenggelam dan memaksa ratusan ribu manusia berbondong-bondong mengungsi.

Yang menarik lagi ini Trot, menurut data dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional terjadi penurunan jumlah hutan primer dan hutan sekunder di sepanjang DAS Sungai Barito. Kondisi ini berbanding terbalik dengan  jumlah perluasan area perkebunan yang naik secara signifikan dalam periode 2010-2020 kemaren Trot,” jawab Gombloh sembari menyedot dalam-dalam rokok kreteknya.

“Bener juga ukara (kalimat) mu kui atuk Gombloh. Emang sih, sejak dulu Nuswantara ini terkenal sebagai daerah yang kaya akan sumber daya. Mulai dari kapur barus, lalu dibukanya tambang batubara pertama di daerah Sawahlunto, Eastberg dan Grasberg di Papua yang over eksploitasi, sampek galian pasir di sepanjang sungai di Jawa.

Bumi Nuswantara gak pernah berhenti digali dan dieksploitasi selama ratusan tahun. Sekarang inilah panennya Mbloh. Eksploitasi besar-besaran yang tidak mempedulikan keberlangsungan lingkungan, yoo mesti mengakibatkan cuaca ekstrem di mana-mana. Mungkin Mother of Earth mulai lelah terus disakiti Mbloh. Njuk protesnya lewat musibah dan bencana alam di mana-mana.”

Tenan to Trot, belum lagi soal sumber daya di laut yang dihabisi atasnama nilai ekonomis Trot. Habitat dan ekosistem laut rusak karena banyak anggota keluarga Nemo yang ditangkepin. Mulai dari benur (anak lobster) yang kecil ditangkepin, sampek paus yang gede-gede dibunuhin, untuk memenuhi permintaan ekspor katanya.

Emang makhluk Tuhan yang mengambil sesuatu dari alam di luar kebutuhannya itu ya cuman manusia Trot,” sambung Gombloh.

“Ngomong-ngomong soal ikan paus, kamu tau gak Mbloh, ternyata ikan paus itu juga mampu nyelamatin planet bumi dan manusia lo Mbloh.”

“Amacak sih, Trot?”

“Bener Mbloh, miturut (menurut) penelitian para ahli, ternyata paus itu penjaga bumi dari perubahan iklim sejak jaman purba. Setiap ekor ikan paus mampu menyerap 33 ton karbondioksida dari udara dan dibawa masuk ke dalam lautan. Lebih besar dari jumlah yang mampu diserap setiap pokok pohon selama satu tahun.

Kotoran paus itu juga kaya akan zat besi dan nitrogen Mbloh, yang berguna bagi fitoplankton. Nah, si fitoplankton ini juga berguna menyerap emisi karbon Mbloh. Gak main-main jumlahnya mencapai 37 milyar ton atau setara sama karbon yang ditangkep sama 1,70 triliun pohon.

Kematian ikan paus berarti kematian penjaga iklim planet bumi. Jadi sebenere bukan kita manusia yang nyelamatin paus, tapi justru manusia yang nyelamatin dirinya sendiri dari kepunahan dengan cara memelihara paus dan habitat alami di ekosistemnya sana Mbloh.”

BACA JUGA: KEDAULATAN NEGARA ATAS ZEE

“Wah detil banget koe Trot, bar entuk wangsit po (habis dapet hidayah) ?” balas Gombloh gak terima.

Hla jelas, aku og Mbloh. Kan bisa baca di IGnya @narasinewsroom biar pinter kayak Mbak Najwa Shihab Mbloh.”

Wolha gembus, jebul moco (ternyata baca) koe Trot.”

“Btw, tumben hari ini koe pinter lagi bijaksana Mbloh. Gara-gara kepalamu kehujanan po?” Kaget Foxtrot yang agak gak terima sobat gaibnya berkembang.

Padaknya (disamakan) kanebo po pie harus dibasahi segala. Gara-gara kaos ini lo Trot aku jadi paham makna bersinergi dengan alam,” sambut Gombloh dengan berdiri macak (pura-pura) gagah kayak Kopral Ladu Singh mamerin kaos gambar ikan paus hasil handsketch.

“Wooo, gegara kaos dari Warkum ini to Mbloh koe jadi keminter.”

Wes ah, udan e wes mandeg, yok bareng-bareng naik angkot, berangkaatt Mbloh. Tp koe nyurung sek yo (dorong dulu).”

“Si Merah mogok po Trot, kok ndadak disurung mbarang (pake didorong segala)?” tanya Gombloh heran.

“Ho oh Mbloh, maklum open filter jadi keplepek banyu udan.”

Byangane montor mlayu sewidak wae watuk, ndadak open filter mbarang. Sili*t unto!” sapa Gombloh kemayu.

AUTHOR NOTE :
Mau kaos keren kayak yang dipake Gombloh?
Sila lihat promo menarik lainnya di Warkum yang official merchnya Klikhukum.id ndes.

Dari Penulis

AGENDA ASING DI BALIK BISNIS PENGENDALIAN TEMBAKAU

Tetiba Foxtrot kelingan sepenggal kalimat yang diucapkan oleh K.H....

LAPEN, RIWAYATMU KINI

Hokyaaaa, jumpa lagi dengan Dinamic Duo di sindang. Dengan Foxtrot yang...

YAKIN NOTARIS GAK KEBERATAN DENGAN PUTUSAN MK

Ndes, masih inget artikel Foxtrot di Klikhukum.id beberapa waktu...

PADA HAKEKATNYA MANUSIA ITU MAKHLUK SOSIAL

Jadi persetan sama aliran anti sosial klub yang hoodienya...

DIBALIK INTERNET POSITIF, MASIH ADA KONTEN NEGATIVEEE

“Ramadhan tiba, Ramadhan tiba” “Tiba-tiba Ramadhan” “Ramadhan kok tiba-tiba” Bulan puasa kali...

TerkaitRekomendasi buat kamu
Artikel yang mirip-mirip

Jatya Anuraga
Jatya Anuraga
Alter ego dari sang Foxtrot.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Dari Kategori

Klikhukum.id