GENGSI BISA BIKIN CILAKA, BERGAYA SEMAMPUNYA BUKAN SEMAUNYA

“Ternyata baju lebaran nggak harus baru”
“Ternyata HP bagus nggak harus Iphone”
“Ternyata bahagia nggak harus punya mobil”
“Ternyata hidup damai nggak harus punya rumah besar”
“Ternyata definisi kaya nggak harus banyak duit, tapi banyak rasa syukur”

Pernyataan itu harus benar-benar ditanamkan ke dalam mindset kita gaes. Apalagi menjelang lebaran gini, orang-orang biasanya mengupgrade diri dengan penampilan paling kece, stylish yang dilengkapi dengan barang branded agar dipandang ‘sukses’ dan up to date. Nah, di kondisi seperti itu, mungkin kita terbesit keinginan seperti orang-orang untuk  mengikuti trend.  

Keinginan mengikuti trend itu tidak harus direalisasikan, loh. Apalagi biar terlihat up to date dan sukses. Duh, duh, jatuhnya itu hanya gengsi doang. Jika tidak bisa mengendalikan gengsi, bisa celaka. Serius, deh!

Banyak kok, kasus karena gengsi. Misalnya, gengsi kalau nggak pakai jilbab but**nscraves dan gamis lesti, tapi sebenarnya nggak mampu buat beli. Alhasil mencuri adalah jalan ninjanya biar punya barang itu. Haduh! Parah banget, kan? 

BACA JUGA: WAR TAKJIL MUSLIM VS NON MUSLIM GIMANA SIH, HUKUMNYA?

Sebenarnya sudah menjadi watak manusia berambisi memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapi kalau dengan cara-cara tidak baik, yang jelas kita bakal rugi sendiri gaes, apalagi harus berhadapan dengan hukum. 

Misalnya, masalah pencurian dalam Pasal 362 KUHP, bahwa “Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.”

Nggak cuma itu, ada juga Pasal 363 yang menjelaskan masalah pencurian dengan pemberatan (pencurian dengan keadaan tertentu atau perusakan barang-barang yang ada di locus delicti), yang diancam pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun. 

Ada juga Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan dan ancaman pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun bahkan dapat dikenakan pidana mati/seumur hidup atau paling lama 20 tahun jika korban pencurian mengalami luka berat atau meninggal dunia. 

Tuh, jangan coba-coba nurutin gengsi deh, bener-bener bisa bikin celaka. Emang paling pas tuh, bergaya semampunya, bukan semaunya.

BACA JUGA: SANDAL HILANG DI MASJID TANGGUNGJAWAB SIAPA?

Ya, intinya kita boleh bergaya, tapi harus ingat juga seberapa jauh kemampuan kita. Jangan sampai termakan gengsi. Allah telah berfirman dalam surat Al An’am ayat 141, “… Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”

Ingat konsep ‘zuhud’ gaes. Artinya, menjauhkan diri dari gemerlap dunia. Konsep ini memang klasik tapi bukan berarti usang, bisa banget diterapkan di zaman seperti sekarang. Cocok banget buat menangkal perilaku keduniawian.

Nah, untuk menghormati hari raya, maka sebisa mungkin memakai pakaian yang paling bagus dari yang kita punya. Dan perlu diingat, makna dari lebaran yaitu sebuah ‘kemenangan’ atau bentuk rasa syukur bagi muslim karena telah menjalankan ibadah puasa wajib selama satu bulan dan kembali kepada fitrah atau suci, bukan ajang buat adu gaya. 

Jadi nggak harus menggunakan baju baru ya, gaes. Misal ada kemampuan buat beli baru dan harus merek tertentu sih, nggak papa. Tapi kalau nggak ya, jangan dipaksakan. Apalagi memaksakan sesuatu demi gengsi. Parahnya lagi sampai mencuri demi barang impian.

MEDSOS

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

DARI KATEGORI

Klikhukum.id