homeEsai3 ALASAN KENAPA BANYAK LULUSAN FAKULTAS HUKUM YANG JADI...

3 ALASAN KENAPA BANYAK LULUSAN FAKULTAS HUKUM YANG JADI PENGANGGURAN!

Sebagai seorang lawpreneur, sebenernya aku tuh, butuh banyak kru. Tapi entah kenapa nyari seorang karyawan yang kompeten dan bisa kerja susyah banget. Sebenernya aku nggak butuh karyawan dengan spek dewa kok, tapi nyari satu dua orang yang memenuhi kualifikasi ibarat nyari jarum dalam jerami. Nah, ternyata hal ini relate banget dengan hasil penelitian terbaru dari Populix dan KitaLulus yang mengungkapkan bahwa sebanyak 46 persen perusahaan di Indonesia mengalami kesulitan dalam mencari calon karyawan.  

Aneh nggak sih, hampir 50% perusahaan susah nyari karyawan. Padahal pengangguran di Indonesia itu banyak banget. Bahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang. Buat kamu, sarjana hukum yang susah nyari kerja, aku mau sedikit berbagi pandangan tentang tiga alasan kenapa banyak lulusan fakultas hukum menjadi pengangguran. Yuks, kita bahas. 

BACA JUGA: PANDUAN SANTAI BUAT FRESH GRADUATE SEBELUM MENANDATANGANI KONTRAK KERJA

CV Kebagusan, Tapi Nggak Ada Kemampuan 

Tahu kan kalo di media sosial itu bertaburan tips bikin Curriculum Vitae (CV) bagus. Nah, karena tips-tips itulah, banyak orang yang mengglowup kan CV mereka semaksimal mungkin. Bikin CV glow up sih, gapapa ya, cuma harusnya berbanding lurus dengan skill dan kemampuan kamu. Jangan bikin CV pake bahasa Inggris, tapi pas di interview cuma bisa jawab yes no, yes no, doang. Ada lagi nih, beberapa kali aku interview fresh graduate, IPK mendekati sempurna, dengan rating skill tertulis legal drafting 100, contract drafting 100, tapi pas ditanya hal-hal basic, nggak bisa jawab. Sebenernya aku nggak terlalu berharap dapat pegawai yang super pinter, tapi at least, punya legal reasoning bagus, aku dah tepuk tangan.  

Skill Nggak Match Dengan Industri

Ngomongin skill yang nggak match dengan industri ini cukup relate dengan yang aku bahas sebelumnya. Di CV tertulis bisa ini itu, nyatanya nggak bisa apa-apa. Dunia industri itu berkembang lebih cepat dari kurikulum perkuliahan. Kalo nggak explore sendiri, ya nggak bakal tahu gimana kerasnya dunia industri. Kampus cuma ngasih teori dan ilmu basic. Di lain sisi, perusahaan sebagai industri butuh orang yang siap kerja dan mengimplementasikan ilmu dan teorinya dalam pekerjaan. Nggak pake diajarin lagi, karena ini kerja, dibayar, bukan lagi kuliah. Nilai bagus bukan jaminan dalam bekerja. Terkadang justru yang nilainya bagus, merasa terlalu pintar dan terlalu ego untuk mengosongkan gelas. Kalo nggak bisa menyesuaikan dunia kerja, auto bilang “Resign aja deh, perusahaan ini nggak cocok buat aku.”

Buat bertahan hidup, kita perlu belajar tentang teori evolusi “Survival of the fittest.” Jadi buat kamu si fresh graduate or yang masih kuliah, coba mulai pelajari kebutuhan industri itu kaya apa. Magang deh, biar bisa ngerasain kerasnya dunia kerja. Satu lagi, magang jangan cuma satu atau dua bulan, karena jujurly nggak ada yang bisa kamu dapatkan dalam waktu sesingkat itu.

Ada kutipan bagus, tapi aku lupa baca di mana. Mengutip kata-kata Steve Job, Stay Hungry, stay foolish. Tetaplah lapar, rendah hati dan jangan merasa sebagai orang paling pintar sehingga kamu akan terus menerus belajar dan tidak berhenti untuk mengupgrade diri. 

BACA JUGA: GEN Z NGANGGUR, ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN DI DUNIA KERJA DARI POV BUSINESS OWNER

Minta Gaji Ketinggian, Padahal Belum Punya Pengalaman 

Punya ekspektasi gaji tinggi itu wajar-wajar aja, tapi pliss yang masuk akal ya dek ya. Tingkah konyol ini sebenernya pengalaman pribadiku sendiri. Jadi pas aku lulus dari fakultas hukum, dengan IPK yang lumayan gede, aku merasa jadi orang paling pinter sejagat raya. Pede banget mikir kalo ngelamar kerja auto diterima. Tiap liat lowongan kerja, aku nggak berminat daftar, karena ngeliatnya gajinya kecil banget. Padahal aku sendiri belum pernah punya pengalaman kerja apa-apa. Mungkin kalo waktu itu aku diterima kerja, bosku pasti tiap hari naik darah. Intinya, gara-gara pengen gaji gede, akhirnya aku bener-bener nggak pernah ngelamar kerja. Walaupun seorang sarjana hukum, dulu aku nggak tahu kalo range gaji buat fresh graduate itu umumnya hanya setara dengan UMR. Apalagi fresh graduate yang belum punya pengalaman kerja apa-apa. Bisa diterima kerja, gaji nggak kurang dari UMR, itu patut dicoba, karena semua butuh proses. Semakin berpengalaman, gaji juga bakal mengikuti. Jangan pula ya, fresh graduate nggak punya pengalaman, ngelamar kerja di Jogja, minta gaji 7 juta. Astaganaga, sampe lebaran kuda juga bakal susah nyari kerja.  

Sebenernya masih banyak alasan lain yang pengen aku share. Tapi keknya, lebih seru kalo kita bikin di part selanjutnya deh. Intinya buat para fresh graduate, kalo pengen cepet dapat kerja, coba berpikir realistis aja yah. 

Dari Penulis

4 BENTUK WANPRESTASI DALAM BERPACARAN

Temen-temen yang lagi ngambil matkul hukum acara perdata, pasti...

CURKUM #120 HAK-HAK KARYAWAN YANG TERKENA PHK

Halo, redaksi klikhukum.id. Saat ini saya sedang bekerja di sebuah perusahaan,...

5 ALASAN KENAPA JASA ADVOKAT MAHAL

Ini adalah tahun ke-14 aku berkecimpung di dunia advokat....

REKOMENDASI BUAT KALIAN YANG MAU NGAMBIL CUTI TAHUNAN

Hai, gaes. Met tahun baru ya. Gimana liburannya? 

5 PERBUATAN JAHAT YANG TIDAK DAPAT DIPIDANA

Ya, karena memang gak ada aturan yang mengatur

TerkaitRekomendasi buat kamu
Artikel yang mirip-mirip

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Dari Kategori

Klikhukum.id