Kali ini Bilik Hukum kembali ngobrolin tentang dunia relawan di Yogyakarta. Duo Host Foxtrot dan Kia yang cantiknya gak konsisten, ngobrol bareng temen-temen relawan dari Wonder Indonesia yang diwakilin sama Mbak Atika sebagai pemrakarsa Wonder Indonesia sama Mbak Kinanti sebagai salah satu relawan yang tergabung di dalamnya.
Mba Atika ini berprofesi sebagai seorang wartawan. Hati nuraninya terusik karena masih sulitnya respon cepat pertolongan kedaruratan. Salah satu alasannya adalah karena terbatasnya jumlah sumberdaya pemerintah. Padahal sebagai negara berkembang yang berada di wilayah jajaran gunung berapi aktif, memungkinkan Indonesia menjadi negara sangat rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial. Dari sini muncul ide untuk membuat gerakan WONDER Indonesia, yaitu gerakan kerelawanan masyarakat untuk merespon pertolongan kedaruratan pada tahun 2018. Salah satu alat untuk lebih membantu mempermudah gerakan ini adalah aplikasi mobile WONDER Indonesia. Aplikasi ini berguna untuk menghimpun data semua relawan penyelamatan, sehingga mereka mudah diakses masyarakat saat mereka dibutuhkan untuk memberikan pertolongan. Ada beragam masalah kedaruratan yang bisa dilayani, baik kedaruratan akibat kekerasan, kecelakaan maupun akibat masalah kesehatan.
Tidak hanya fokus dalam melayani masyarakat yang butuh pertolongan, Wonder Indonesia hadir untuk mikirin bagaimana bisa membantu para relawan. Relawan yang berjuang sepenuh daya menyelamatkan orang, juga perlu dipikirkan perlindungan keselamatan relawan itu sendiri.
Banyak sekali komunitas relawan yang tergabung dalam Wonder Indonesia, salah satunya adalah Mbak Kinanti dari STAK (Satuan Tim Anti Kriminalitas Yogyakarta). STAK sendiri adalah sebuah komunitas relawan yang bergerak di bidang sosial, gak melulu selalu berhubungan dengan kriminalitas.
STAK bahkan punya kegiatan rutin bagi-bagi sembako buat masyarakat yang membutuhkan, kegiatan bikinin rumah untuk warga yang dinilai rumahnya gak layak, maupun membantu segala kesulitan yang dialami warga masyarakat di jalanan, kayak motor mogok ato habis bensin. Terpantau motor kehabisan bensin di jalan, STAK selalu hadir untuk mengawal sampek rumah. Terkondisikan Lur!
Kadang kala tindak kriminal itu disebabkan karena himpitan ekonomi, ketika masyarakat sekitar abai dengan kondisi serba kekurangan tetangga kiri-kanannya. Mulaknya STAK hadir untuk meminimalisir tindak kriminal yang dilakukan karena himpitan ekonomi.
Wonder Indonesia juga bekerja sama dengan LPSK sebagai mitra, agar semua kegiatan relawan lebih terlindungi dan memiliki kepastian hukum. Selain itu Wonder Indonesia juga bekerja sama dengan beberapa pihak, baik instansi pemerintah maupun swasta yang peduli dengan keberadaan relawan kegawatdaruratan.
Tau gak koe Ndes, kalo Indonesia itu nyumbang 52% jumlah relawan di dunia, selain itu Indonesia juga peringkat kedua dengan masyarakat paling dermawan sedunia nyata dan ghaib. Ini jadi modal yang luar biasa besar untuk dunia relawan Indonesia.
Kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya bangga. Eh, gak cuman bangga, tapi kita juga harus turut serta mengisi kebanggaan ini sama hal-hal positif. Bahwa jiwa gotong-royong Indonesia yang tercantum di dasar negara kita tercinta ini ternyata gak hanya lip service aja ndes, ini hal yang nyata adanya.
Relawan merupakan sebuah entitas yang luar biasa bermartabat, menjalankan tugasnya hanya mengharap ridho dari Sang Ilahi. Tanpa mempedulikan untung rugi secara finansial, berjuang dengan segenap apa yang mereka miliki dan mampu. Bergerak bersama, dari masyarakat dan untuk masyarakat. Sebuah tindakan gotong-royong yang terbangun dari kerisauan sehari-hari melihat kenyataan sosial yang terjadi di masyarakat.
Relawan merupakan garda terdepan pertolongan pertama pada setiap kejadian kegawatdaruratan. Tapi realitasnya, perlindungan hukum bagi kawan-kawan relawan dalam menjalankan tugas mulianya masih sangat minim ndes. Sering terjadi, ketika relawan terjun langsung dalam sebuah kejadian kegawatdaruratan, justru malah dikriminalisasi. Sebuah celah untuk menjatuhkan para malaikat tak bersayap ini. Nek istilahe mirip-mirip sama ungkapan, “Ditulung malah menthung” ndes.
Hampir tidak ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi relawan, misal ketika relawan melakukan aksi dermawannya, lalu terjadi kecelakaan. Siapa yang mau menanggungnya? Gebetanmu?! Huh … mbeeelll!
Dari intern relawan tidak dipungkiri juga ada beberapa oknum yang menyalahgunakan istilah ‘relawan’ itu sendiri. Ada stigma negatif yang sengaja dihembuskan pihak-pihak yang gak suka sama tugas mulia para relawan. Miris hati ini ndes, para relawan ini udah bekerja tanpa pamrih, hanya mengharap ridho Ilahi, tetapi tetep aja ada konotasi negatif yang disematkan oleh para haters-nya. Emang ya, apapun profesimu selalu aja ada haters-nya. Angeng iki.
Kalo jaman dulu relawan bekerja berdasarkan informasi dari sekitarnya, gethok tular melalui filter konvensional. Nah, melalui aplikasi Wonder Indonesia ini diharapkan kerja para relawan di lapangan menjadi lebih ringan.
Para warga masyarakat yang membutuhkan bantuan para relawan tinggal klik aplikasi tersebut. Oh ya, gak usah khawatir dengan tingkat keamanannya, karena pihak Wonder Indonesia udah memfilter para pengguna jasa aplikasi melalui kerjasama dengan database warga negara Indonesia. Gunanya tentu saja untuk menghalau pihak-pihak yang bermaksud memanfaatkan perjuangan kawan-kawan relawan ini ndes.
Ketika ngomongin soal kemanusiaan, maka semua orang akan terpanggil. Bahwa ketiadaan harta bukanlah sebuah hambatan. Kalian semua bisa turut serta membantu sesama gak cuman pake harta, pake tenaga juga boleh, nyumbang ide dan pikiran juga udah luar biasa. Justru yang salah itu ketika keterbatasanmu jadi alasan kamu diem aja dan gak berbuat sesuatu demi kemanusiaan.
Menjadi relawan dengan porsi dan kemampuan masing-masing, menjadi manusia yang berguna bagi sesama. Ketidakadilan itu terjadi ketika masyarakat hanya diem aja ketika ngelihat potensi kejahatan.
Inget ndes, yang pertama kali nolongin kamu dalam kejadian gawat darurat itu bukan mereka-mereka yang berkuasa di atas sana, tapi justru para relawan yang ada di sekitarmu itu.
Pesen Mbak Kinanti buat yang tertarik jadi relawan ato relawan magang, sebelum kalian membantu orang lain, lihat dulu sekitarmu, siapa tau ada yang membutuhkan. Relawan membantu masyarakat dan masyarakat membantu tugas relawan.
Teruntuk para malaikat tak bersayap bernama relawan, tetep semangat di tengah segala stigma negatif yang menghadang dan yang utama adalah safety first. Lemah teles, Gusti Allah sik mbales. Salam paseduluran Lur!