Halo, kakak-kakak redaktur. Kepo dong, kenapa sih, advokat itu kerjanya membela orang yang salah. Udah jelas jadi tersangka atau terdakwa, kok malah dibelain. Mohon pencerahannya.
–LN, Bandung–
Jawaban:
Halo, kakak LN di Bandung. Seneng banget deh, dapet pertanyaan seru dari kamu. Hmmm, coba mimin jawab ya.
Gini loh, advokat itu profesi yang tugasnya memberikan jasa hukum. Jasa hukum juga macem-macem bentuknya. Mimin udah pernah bahas tuh, di artikel “PERSEPSI SALAH TENTANG PROFESI ADVOKAT.”
Jadi, layanan jasa hukum itu kan ada banyak jenisnya. Nah, salah satunya adalah memberikan pendampingan hukum dalam perkara pidana. Pendampingan yang dimaksud bisa aja sejak tahap penyidikan di kepolisian, kejaksaaan, bahkan sampai persidangan di pengadilan.
Kalo dalam perkara pidana, penyidikan status orang diduga melakukan kejahatan disebut dengan tersangka. Kalo pas perkaranya disidangkan, naiklah statusnya jadi terdakwa.
Di semua tahap itu, baik tersangka maupun terdakwa, berhak untuk mendapatkan pendampingan dari penasihat hukum. Dalam Pasal 54 KUHAP jelas diatur tentang hak tersangka ataupun terdakwa untuk mendapatkan bantuan hukum dari seorang penasihat hukum yang biasanya dikenal dengan sebutan pengacara atau advokat.
BACA JUGA: MAU JADI ADVOKAT, INI SYARATNYA!
Oh ya, malahan nih, ketentuan Pasal 56 Ayat (1) KUHAP mengatur untuk seseorang yang diduga melakukan suatu perbuatan pidana dengan ancaman 5 (lima) tahun atau lebih yang ga mampu membayar penasihat hukum, pejabat yang memeriksa di setiap tingkat pemeriksaan dan juga peradilan wajib nyariin penasihat hukum gratis.
Itulah saatnya advokat prodeo ataupun probono beraksi. Memberikan bantuan hukum cuma-cuma untuk seseorang yang ga mampu, namun diduga telah melakukan tindak pidana.
Lagian gini loh kak, ga semua loh, orang yang diduga melakukan sebuah tindak pidana itu beneran pelaku kejahatan. Udah banyak contohnya, orang ditetapkan jadi tersangka malah udah disidangkan, dipenjara bertahun-tahun. Eh, ternyata bukan pelaku kejahatan. Aku udah pernah ulas tuh, di review film, “One Ordinary Day.”
Di artikel itu aku ngebahas tentang kasus Fikri Cs yang menjadi korban salah vonis. Iyaa, bukan sekedar salah tangkap, soalnya mereka udah nyicipin bertahun-tahun di penjara. Padahal mereka bukan pelaku kejahatan.
Itu baru salah satu contoh kasus ya kak. Inget ga, kemaren juga ada ibu-ibu yang ngelaporin kasus korupsi di desanya. Ehh, malah ditetapkan jadi tersangka sama penyidik. Nah, kalo ga ada advokat yang belain, apa kabar tu nasib si ibu? Mau mengungkap kejahatan, malah terancam dipenjara.
Ga semua orang yang dituduh melakukan kejahatan itu jahat. Bahkan, ga semua orang dipenjara itu jahat dan ga semua orang yang ada di luar penjara itu baik. Bahkan ada orang yang terbukti melakukan kejahatan, ternyata bukan pelakunya. Ya kayak kasus si Fikri Cs itu.
Untuk membuktikan suatu tindak pidana, butuh pembuktian. Selama proses pembuktian itu, advokat bertugas mendampingi kliennya yang berstatus sebagai tersangka atau terdakwa.
Pengalamanku nih, sebagai advokat, dalam kasus pidana ada beberapa macam klien. 1. Ada yang emang sengaja melakukan kejahatan, 2. ada yang ga sengaja melakukan kejahatan, 3. ada yang emang bener-bener ga melakukan kejahatan yang dituduhkan. Nah, mimin dah pernah nih, belain semua jenis klien begini.
Untuk klien yang emang melakukan kejahatan dengan sadar dan emang punya niat jahat, maka tugas advokat di sini membela hak-hak kliennya sebagai tersangka atau terdakwa. Bukan belain kejahatannya.
Tugas advokat di sini tuh, ngusahin klien dapet hukuman yang pas dan adil. Misal nih, klien mimin emang nyata-nyata nyuri motor tetangganya dengan niat sepenuh hati. Dia emang salah, tapi mimin akan belain haknya biar ga dapet hukuman yang berlebihan.
Kalo terbukti nyuri motor tetangga, ya jangan sampe juga dihukum lebih dari 5 (lima) tahun. Karena aturan dalam Pasal 362 KUHP sudah jelas, mencuri itu ancaman pidananya maksimal 5 (lima) tahun.
Kalo mimin pribadi nih, dapet klien begini, tugas utama mimin sebagai advokat adalah mengadvokasi klien mimin itu untuk bertobat dan ga ngulangi kejahatannya lagi. Mimin juga akan mengedukasi kira-kira dia bakal dihukum berapa lama, sehingga nantinya kalo udah divonis, dia ga bakal shock.
BACA JUGA: 5 ALASAN KENAPA JASA ADVOKAT MAHAL
Lalu ada juga nih, klien yang jadi tersangka atau terdakwa, karena diduga melakukan kejahatan, tapi sebenernya dia ga sengaja melakukannya.
Misal ada seorang perempuan jadi tersangka karena mukul laki-laki yang mau memperkosanya. Nah, maka tugas advokat di sini membela hak-hak kliennya agar kasusnya diadili sesuai dengan aturan hukum yang udah ada. Kalo faktanya emang perempuan tersebut melakukan pembelaan terpaksa, sebisa mungkin advokat akan membela kliennya agar tidak dipidana, sebagaimana ketentuan dalam Pasal 49 KUHP.
Terakhir nih, paling seru kalo dapet klien yang bener-bener ga melakukan kejahatan yang dituduhkan. Terus emang bukti-buktinya juga merujuk kaya gitu, tapi si klien tetap diproses hukum. Nah, ini seru nih. Pas mimin dapet klien gini, sebagai advokat mimin akan berjuang membuktikan bahwa klien mimin ga bersalah dan akan membebaskannya dari penjara.
Jadi gitu ya kak, tugas advokat itu bukan membela orang yang salah. Karena belum tentu juga loh, orang yang jadi tersangka atau terdakwa itu bersalah. Seseorang fixs bisa dibilang salah dan melakukan sebuah tindak pidana, kalo majelis hakim udah memberikan vonis dan perbuatan tersebut sudah terbukti di persidangan.
Poinnya, mimin sebagai advokat kalo membela orang yang terbukti bersalah niatnya sih, bukan untuk membenarkan kesalahan klien. Tapi mimin kerja dengan niat biar klien mendapatkan hukuman yang seadil-adilnya. Ex Aquo et Bono.