5 STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK ALDI TAHER DALAM MEMBANGUN DUKUNGAN PUBLIK

Kalau lihat akang Aldi Taher (Aldi) saya langsung ingat kata-kata Komika Pandji Pragiwaksono “Sedikit lebih beda, lebih baik dari pada sedikit lebih baik.” 

Tapi kenapa ini beda banget dari kebanyakan Bacaleg, wkwkwk. Ibarat angin segar kontestasi politik, Aldi Taher adalah angin segar yang datangnya tiba-tiba dan ngagetin. Ini jelas diferensiasi yang sangat membagongkan di dunia perpolitikan

Saya pun terbawa suasana dan menjadi pengamat politik dadakan. Hmmm, apa sih, maksud Aldi yang di luar nalar ini?

IMO, setidaknya ada lima unsur dalam komunikasi politik yang populer. Saya akan coba menerjemahkan apa yang dilakukan Aldi dalam sudut pandang komunikasi politik. 

Pertama, aktor. Sudah pasti aktor utamanya adalah Aldi Taher. Kalo kita melihat kebanyakan artis yang terjun dalam dunia politik akan membuat personal branding menjadi lebih bijaksana dan berwibawa, pokoknya berusaha menjadi standar pejabat pada umumnya. 

Tapi apa yang ditawarkan Aldi, yang dikenal artis banyak sensasi, absurd, apa adanya dan kelakuannya yang tidak tertebak.  Justru personal branding inilah yang  ditawarkan dan dibawa ke dunia politik. Debutnya mengejutkan banyak orang. 

Ya, gimana nggak bikin orang kaget, bisa-bisanya dia mendaftar sebagai Bacaleg dari dua partai berbeda. Wkwkwk.

Padahal sudah jelas, peraturan KPU nomor 10 tahun 2023 tentang pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota, di Pasal 11 Ayat (2) menyebutkan salah satu persyaratan administrasi yang harus dipenuhi bakal calon yaitu dicalonkan hanya oleh satu partai politik peserta pemilu.

BACA JUGA: SOSIAL MEDIA MENGUBAH CARA BERPOLITIK, IS IT BAD FOR US?

Kedua, konteks atau situasi. Walaupun konteks yang dilakukan Aldi lewat huru-hara pendaftaran Bacaleg bukan merupakan kampanye, tapi situasi ini justru jadi gerbang untuk dia memperkenalkan diri ke muka umum secara efektif. 

Kalo kata saya sih, Aldi nyuri startnya kelewat jauh. Ya, di saat Bacaleg lain masih melakukan pembangunan dukungan di akar rumput bahkan masih memperebutkan tiket bacaleg, dia malah sudah deklarasi. 

Entah sengaja atau tidak, Aldi berhasil memanfaatkan situasi hura-hara pendaftaran menjadi hal yang tak terduga dan menguntungkan buat dia.

Ketiga, saluran atau media. Aldi tahu banget sebesar apa kekuatan media sosial saat ini. Berulang kali dia membuat sensasi yang mencuri perhatian netizen.

Ya, kalian tahu kan kebiasaan dia membuat lagu tentang gosip artis yang lagi viral, yang saya yakin kalian pasti hafal salah satu lagunya. Hehehe. 

Di sini Aldi paham betul menghadapi situasi yang seharusnya menjadi alasan untuk mencaci maki kekonyolannya. Hal ini justru bisa membalikkan situasi menjadi angin segar dan hiburan kontestasi politik yang selama ini membosankan bagi sebagian orang. 

Sampai sekarangpun Aldi masih menjadi pembahasan berbagai media dan diundang banyak chanel Youtube.

Keempat, pesan. Setelah menampilkan personal branding yang absurd saat diwawancarai stasiun TV dan menarik perhatian masyarakat, Aldi mulai menyampaikan pesan politik secara terstruktur. Ini tidak lepas dari sikap Partai Perindo menanggapi permasalahan ini dengan apik. 

Di saat partai lain hobby menanggapi permasalahan dengan statement atau klarifikasi, Partai Perindo justru memberikan wadah Aldi untuk berbicara lebih dalam di media partai. 

BACA JUGA: APAKAH PENTING BUAT ANAK MUDA UNTUK MELEK POLITIK?

Di salah satu podcast bersama Partai Perindo, Aldi bilang kalo tujuan utama mencalonkan diri adalah untuk mensejahterakan rakyat. Apalagi dia merasa semakin yakin karena Partai Perindo mempunyai visi misi yang sama. 

Selain itu dia juga memperbaiki branding dengan bilang kalau dia seorang artis, sarjana ekonomi, musisi, sutradara film serta penyintas kanker. Sehingga dengan background seperti itu dia siap ditempatkan dalam komisi apapun. 

Cara ini dapat dikatakan smooth dan tidak mencoba untuk menjadi orang yang sok bijak atau sok paling pintar. Justru yang ingin dilihatkan adalah loyalitas untuk mensejahterakan rakyat dengan pribadi yang apa adanya. 

Kelima, efek atau pengaruh. Fenomena Aldi ini seperti bola salju yang menggelinding dan semakin besar. Kekonyolan yang ditanggapi secara apik oleh Aldi maupun Partai Perindo membuat perbincangan tentang Aldi yang mulanya hanya tentang perilaku absurdnya, mulai diarahkan untuk mendengarkan visi misi pribadi dan partai serta maksud pencalonan dirinya.

Efeknya banyak yang membahas soal pencalonan Aldi, termasuk saya yang menulis mengenai strategi komunikasi politiknya melalui sudut pandang saya. Termasuk kamu juga kan? Wkwkwk. Pada Akhirnya kita semua menjadi pendengar dan penikmat pesan-pesan politik dia. 

Perihal hasil Pemilu 2024 nanti Aldi menang atau kalah, itu adalah urusan  Yang Maha Kuasa. Setidaknya saat ini kita happy aja dipertontonkan pola komunikasi politik yang baru dan unik.

Arif Ramadhan
Arif Ramadhan
Sarjana hukum yang baru lulus kuliah dan masih mencari jati diri

MEDSOS

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

DARI KATEGORI

Klikhukum.id