4 ALASAN MENGAPA SILICON VALLEY BANK COLLAPSE HINGGA NASIB RIBUAN STARTUP DI UJUNG TANDUK

“We need Jin Do Jun ASAP!!”

Itulah hal yang kupikirkan saat membaca kolapsnya Silicon Valley Bank or simply SVB. Yes, it’s true that Jin Do Jun merupakan karakter fiksi di Drakor Reborn Rich. But who cares, we need him now. Kalau kita bisa narik si Jin Do Jun keluar dari Reborn Rich, aku yakin SVB juga bisa terselamatkan dan berada di bawah Miracle Investment. 

Hmm, anyway,  keajaiban itu seperti yang kita tahu nggak akan terjadi.

Fyi, dilansir dari IndiaTimes, SVB merupakan bank terbesar ke 16 di USA. Speciality dari SVB adalah bank yang menyediakan pinjaman ataupun rekening untuk perusahaan teknologi or should we say startup yang susah mendapatkan hal itu di bank lain. In any sense, SVB merupakan bank vital yang mendukung pertumbuhan startup.

What else did we know about SVB?

Silicon Valley Bank (SVB) adalah bank komersial yang berkantor pusat di Santa Clara, California. SVB adalah bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat pada saat kegagalannya pada 10 Maret 2023, dan merupakan bank terbesar berdasarkan deposito di Silicon Valley. SVB juga merupakan anak perusahaan dari perusahaan induk bank SVB Financial Group. Sebagai bank yang disewa negara, bank ini diatur oleh Contents  hide (Top) History Department divisions and units Department of Consumer Affairs References External links California Department of Financial Protection and Innovation (DFPI) dan merupakan anggota Sistem Federal Reserve. Bank ini juga beroperasi dari kantor di 13 negara dan wilayah.

BACA JUGA: BEDAH MASALAH PERBANKAN, FORMULA 4P DAN 5C

Pada 10 Maret 2023, bank tersebut gagal setelah menjalankan simpanannya/depositnya dengan baik. DFPI mencabut hak dari SVB dan mengalihkan bisnisnya ke kurator di bawah Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Kegagalan SVB ini, menjadi sejarah kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah AS.

Now what interesting is, ada beberapa faktor yang menyebabkan SVB bisa runtuh. 

  1. Overhiring Covid 19 dan Peluang Industri Tech

Saat Covid 19 sedang buruk-buruknya hingga banyak pekerjaan dilakukan secara online, tech company or startup melakukan massive hiring. Memang saat itu sedang banyak kebutuhan terkait pekerja IT karena terjadi perubahan ekosistem dan gaya hidup. Masa Covid 19 juga menjadi masa dimana tech startup sedang mudah mendapatkan uang. Guess where they put that much money, yes, SVB. Hal ini yang menyebabkan jumlah deposit di SVB naik menjadi tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Apalagi dengan suku bunga USA yang waktu itu 0%. It’s so easy to earn money.

  1. Salah Melakukan Investasi

Karena SVB mendapat uang secara mudah saat Covid-19, bahkan sampai tiga kali lipat, maka SVB dapat melakukan investasi yang lebih. Sayangnya SVB melakukan investasi kepada aset jangka panjang yang beresiko apalagi terhadap kenaikan suku bunga. Thus, this create another problem dimana saat covid selesai dan suku bunga US dinaikkan.

  1. Bubble Burst Tech Startup

Dampak dari bubble burst salah satunya adalah hilangnya kepercayaan VC kepada tech startup. Perkembangan yang digenjot saat covid kemudian melambat. Begitu juga uang yang diterima SVB. But, walaupun uang yang diterima melambat bukan berarti uang yang dikeluarkan juga melambat. Tech Startup malah menarik banyak dana dari bank untuk bayar karyawan, aset, dan biaya lainnya. 

  1. Panik dan Penarikan Uang Secara Massal

Karena suku bunga naik, penarikan uang dan jumlah deposit yang berkurang. SVB mencari cara untuk mendapatkan uang. Mereka menawarkan saham mereka kepada investor. Bukannya mendapat uang, para investor malah berbondong-bondong meminta startup di bawah mereka untuk menarik deposit dari SVB.

BACA JUGA: BEDAH MASALAH PERBANKAN, APA ITU KREDIT?

IMO, dalam hal ini SVB memiliki kesan bahwa mereka memonopoli pasar pinjaman dan deposit Startup. Tetapi mereka sebenarnya nggak melakukan itu. Karena ya, mereka cuma fokus di segmen pasar yang nggak diambil bank lain. Yaps, Startup. 

Indonesia sendiri juga memiliki bank yang kesannya kaya monopoli. Misal kalian PNS, TNI atau Polri, biasanya gaji kalian akan dikirim ke Mandiri, BNI, BRI, BTPN atau BSI. Atau jika jadi pegawai kantoran yang aku tahu biasanya sih, ke BCA. Tetapi itu bukan monopoli pasar ya, hanya mengambil segmen khusus. Lagipula praktik monopoli juga dilarang di UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. So, it’s fine actually, SVB aja yang nggak bisa manajemen investasi mereka, makanya collapse.

How about Indonesia?

Walaupun terjadi pengetatan likuiditas secara global, Muhammad Nafan Aji Gusta (Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia) menyebutkan bahwa likuiditas di Tanah Air masih memadai. Hal ini dikarenakan pertumbuhan kredit yang terjadi masih ditopang oleh ekonomi domestik yang untungnya resilience. Bank Indonesia (BI) sendiri mencatat cadangan devisa Indonesia sampai akhir Februari 2023 masih mencapai  2.155 Triliun Rupiah. So, it’s alright, I hope.

Suku bunga Indonesia sendiri masih berada pada kisaran sebesar 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.

Oh iya, aturan penetapan suku bunga, bisa dicek di PP Nomor 89 Tahun 2014 tentang Suku Bunga Pinjaman Atau Imbal Hasil Pembiayaan dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro.

Also, Indonesia sendiri memiliki penopang ekonomi yang cukup unik, yaitu UMKM. Unit usaha Indonesia, 99% adalah UMKM dimana UMKM sendiri menyumbang 60% PDB. Amazing right? So I could also say, selama UMKM Indonesia masih aman, ya ekonomi kita juga aman.

Kalau kalian tertarik ikut serta menopang ekonomi Indonesia, kalian bisa cek artikel tentang UMKM ini. 

Ok, then, I think that’s it. CU.

We don’t have a trillion-dollar debt because we haven’t taxed enough; we have a trillion-dollar debt because we spend too much.” – Ronald Reagan

Pratama Nugraha Purwiyatna
Pratama Nugraha Purwiyatna
Web Master Klikhukum

MEDSOS

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

DARI KATEGORI

Klikhukum.id