Big Mouth (빅마우스) adalah drama korea terbaru yang sedang on going nih gaes. Drama ini cocok buat kamu yang suka dengan tema hukum dan kriminal. Drama ini dibintangi oleh aktor Lee Jongsuk sebagai Park Changho dan Im Yoona sebagai Go Miho. Mereka berdua berperan sebagai sepasang suami istri.
Changho bekerja sebagai pengacara yang mendapat julukan ‘big mouth‘ karena kelemahannya dalam memenangkan kasus, sehingga dianggap suka berbual dan omong kosong.
Sedangkan Miho adalah seorang wanita tangguh dan cerdas yang bekerja sebagai perawat. Nah, masalah dimulai ketika Changho terseret ke dalam sebuah permainan yang diciptakan oleh Big Mouse.
Dengan kata lain, Big Mouse melibatkan Changho yang tidak tahu apa-apa untuk menyelesaikan masalahnya. Big Mouse sendiri hingga saat ini masih menjadi sosok dengan identitas asli yang masih abu-abu.
Di samping alur ceritanya yang menarik, drama ini menyisakan banyak teori tentang siapakah Big Mouse, si mafia kelas kakap yang sesungguhnya.
Namun banyak hal dalam drama ini yang nyatanya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti korupsi dan kejahatan terselubung yang terjadi di sebuah negara. Berikut adalah beberapa poin yang berhubungan dengan hukum, keadilan dan uang dari drama korea Big Mouth.
BACA JUGA: MARAKNYA KORUPSI DI BULAN ANTI KORUPSI
1. Beratnya menjadi advokat
Setuju nggak kalau advokat adalah profesi yang keren? Yap, ternyata menjadi advokat tidak semudah kelihatannya gaes. Di sini Changho harus berusaha menyelesaikan sekolah hukum.
Hampir sama seperti di Indonesia. Setelah lulus pendidikan tinggi hukum harus mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat atau PKPA, ujian, magang, pengangkatan dan sumpah (lihat syarat menjadi advokat, Pasal 3 UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat).
Tak berhenti di situ, isu yang beredar bahwa Changho harus mendirikan kantor sendiri karena tidak ada yang bisa menerimanya bekerja. Nah, loh.
2. Persaingan dalam dunia kerja
Beratnya persaingan dalam dunia kerja juga terjadi kepada Go Miho. Memasuki hari kerja di Rumah Sakit Universitas Gucheon, Miho sering mendapatkan intimidasi serta gangguan ketika bekerja.
Salah satunya adalah ketika dia bertugas memberikan obat kepada pasien, dosis yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang diresepkan sebelumnya. Untung saja karena Miho cerdas, dia berhasil membalikkan keadaan dengan menunjukkan bukti bahwa ada yang mempermainkan dosis obat tersebut.
3. Penyalahgunaan narkoba
Isu penggunaan narkoba muncul ketika Changho tidak menyadari bahwa minuman yang diberikan kepadanya mengandung narkoba. Akibatnya dia kehilangan kesadaran ketika menyetir dan terjadilah kecelakaan. Karena narkoba inilah dia ditahan dalam penjara.
Sama seperti di Indonesia, penggunaan narkoba secara ilegal juga dapat dipidana. Ketentuan lengkapnya diatur dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
4. Bobroknya pemegang kekuasaan
Terungkap bahwa Choi Doha selaku walikota Gucheon memiliki ambisi besar akan kekuasaan. Selain itu dia juga ingin menggantikan sang tetua dalam Forum NR.
Parahnya Walikota Doha sempat hendak membunuh tetua ketika tidur dengan cara mencekik lehernya. Namun hal itu diurungkannya. Selain itu, diketahui bahwa dia adalah orang yang juga terlibat dalam pembunuhan Profesor Seo.
Kalau temen-temen lihat drama ini dari awal pasti akan terlihat bahwa setiap kejahatan yang terjadi selalu berhubungan dengannya.
BACA JUGA: 7 JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI
5. Sistem lapas yang penuh suap
Kalau kalian nonton drama ini pasti tidak asing dengan Trio VIP yang ada di lapas Gucheon. Mereka adalah orang-orang kaya yang selalu memberikan uang kepada Kepala Sipir, Park Yoongab agar bisa mendapatkan fasilitas VIP yang sangat mewah, berbanding terbalik dari tahanan biasa. Yah, nggak beda tipis lah ya, dari kamar hotelnya koruptor, yang waktu itu sempat viral.
6. Keadilan bisa dibeli
Ini nih, yang bikin greget, sampai-sampai Park Changho kudu klarifikasi lewat media. Jaksa Choi Joongrak adalah jaksa yang menangani kasus Trio tahanan VIP terkait pembunuhan Profesor Seo.
Namun karena Jaksa ini dibayar, dia membuat skenario agar tahanan VIP dapat dibebaskan dengan dalih hilangnya bukti berupa video rekaman kamera dashboard mobil pada saat kecelakaan.
Eh, kok kayak kasus CCTV yang dihilangkan itu ya gaes. Huss, lanjut. Wait, kira-kira hukuman apa ya, yang cocok untuk jaksa ini kalau terjadi di Indonesia. Siapkan sikap sopan sih, yang utama.
7. Konspirasi rumah sakit
Gerak gerik direktur rumah sakit dan kepala perawat seolah menyembunyikan rahasia besar terutama yang berhubungan dengan bangsal kanker dan makalah Profesor Seo.
Selain itu pemberian vitamin kepada penghuni lapas yang disinyalir sebagai narkoba atau bahan kimia lain jelas sangat membahayakan. Wah, malpraktek nih.
Akhir kata, drama ini membuat kita menyadari bahwa masalah seperti kejahatan dan korupsi tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seolah-olah sudah melekat dan ada di setiap negara. Itulah 7 (tujuh) poin yang bisa diambil dari drama korea noir Big Mouth.