Sudah menjadi rahasia umum di Indonesia bahwa, memilih menjadi dokter sebagai rencana masa depan berarti harus siap pula mengorbankan begitu banyak uang dan waktu untuk benar-benar bisa memulai karier di bidang itu.
Banyak yang orang tidak ketahui, bahwa profesi dokter nyatanya bukanlah satu-satunya profesi yang harus dikejar dengan harga mahal di negeri ini. Profesi pengacara seperti Hotman Paris juga termasuk profesi yang harus diraih dengan pengorbanan materi yang tidak kecil.
Pertama, untuk menjadi pengacara seseorang harus memiliki ijazah S1 dari prodi hukum. Dilihat dari besaran UKT untuk pendidikannya, prodi hukum memang tidak semahal prodi kedokteran.
Sementara besaran UKT prodi kedokteran selalu menjadi yang paling mahal di setiap perguruan tinggi. Kisarannya bisa mencapai 50 juta per semester. Sedangkan UKT fakultas hukum rata-rata berada di jajaran terbawah, yaitu kurang dari 10 juta.
BACA JUGA: KENAPA KALO MAU JADI ADVOKAT HARUS IKUT PKPA? INI ALASANNYA!
Meski begitu, untuk menjadi pengacara juga dibutuhkan sejumlah uang yang lumayan banyak setelah lulus untuk merintis karier. Seperti mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA).
Pendidikan Khusus Profesi Advokat atau PKPA
PKPA adalah semacam pendidikan tambahan yang wajib diikuti jika ingin menjadi pengacara. PKPA menggunakan sistem mirip SKS yang jumlah kehadiran SKS-nya berpengaruh terhadap kelulusan dan pendidikannya. Kurang lebih bisa berlangsung satu hingga empat minggu lamanya tergantung seberapa intensif pendidikannya.
Umumnya biaya PKPA bekisar 3 (tiga) juta sampai 6 (enam) juta tergantung organisasi advokat yang menyelenggarakannya. Ya, PKPA diselenggarakan oleh organisasi profesi yang bekerja sama dengan institusi pendidikan.
Magang itu Butuh Modal dan Effort!
Setelah PKPA, harga selanjutnya yang harus dibayar adalah rela menjadi pegawai magang. Karena untuk menjadi pengacara, seseorang juga wajib magang di kantor pengacara selama 2 (dua) tahun berturut-turut yang dibuktikan oleh surat keterangan dari tempat ia magang.
Kewajiban magang ini mirip sekali dengan koas sebelum menjadi dokter, cuma bedanya magang advokat biasanya dapet bayaran meskipun nominalnya terbilang kecil. Nah, untuk tempat magangnya itu harus dicari sendiri, karena pada umumnya perguruan tinggi ataupun organisasi advokat tidak memberikan fasilitas tersebut.
Ujian Profesi Advokat adalah Hal yang Wajib!
Biaya selanjutnya yang harus dikeluarkan adalah biaya mengikuti Ujian Profesi Advokat (UPA). Sama seperti PKPA, UPA juga diselenggarakan oleh organisasi advokat. UPA ini bisa diikuti kapanpun dan harus lulus PKPA dulu. Besaran biayanya mulai dari 1 (satu) juta hingga 2,5 juta untuk sekali ujian. Tidak terlalu mahal sih, tapi bagi yang tidak lulus ujian, mereka harus terus membayar untuk mengikuti ujian lagi sampai dinyatakan lulus.
BACA JUGA: PROSES JADI ADVOKAT MEMANG TAK MUDAH
Setelah mengikuti PKPA, UPA dan magang selama 2 (dua) tahun berturut-turut, penggenap dari semua itu adalah mengikuti sumpah advokat di pengadilan tinggi. Di tahap ini sebenarnya sudah bisa lumayan lega, karena cukup membayar biaya pendaftaran sebesar 3 (tiga) juta sampai 4 (empat) juta saja dan hadir di waktu yang ditentukan. Setelah itu terbitlah Berita Acara Sumpah (BAS) yaitu, bukti bahwa seseorang sudah sah menjadi pengacara.
Kuliah S2 sama cari sertifikat dulu, biar lebih pro!
Tapi biaya yang harus dikeluarkan tidak selalu berhenti di situ saja. Untuk menjadi pengacara yang benar-benar bisa bersaing, sangat disarankan untuk melanjutkan pendidikan S2. Biaya S2 hukum sebenarnya bisa lebih murah dari biaya S1. Tapi pastinya ada benefit tersendiri jika kita memilih yang lebih mahal. Misalnya, di universitas yang bagus dan ternama.
Kenapa bisa begitu? Ya, jelas dong, dosen pengajarnya pun merupakan orang-orang terkenal dan mumpuni. Di mana biasanya kita cuma bisa membaca buku mereka pada saat mengerjakan skripsi atau melihat mereka berpendapat di televisi. Untuk kisaran biayanya kita harus merogoh kocek mulai dari 14 juta hingga 70 juta selama 4 (empat) semester.
Selain itu, ada pula berbagai macam pelatihan bersertifikat untuk memiliki skill dan kompetensi yang exceptional. Sufix semacam C.CD (Certified Contract Drafter) dan C.Med (Certified Mediator) adalah bukti telah mengikuti dan lolos asesmen pada pelatihan di bidang-bidang tertentu. Biayanya mulai dari 5 (lima) juta sampai 15 juta, tergantung jenis pelatihannya. Harga tersebut sudah termasuk biaya pelatihan serta asesmen.
Tidak murah memang untuk sekadar menjadi seorang pengacara, apalagi yang outstanding. Segala angka yang saya sebutkan di atas hanyalah gambaran kasar saja, bisa jadi aslinya lebih besar dari itu (mungkin). Tapi, anggap saja semua biaya itu sebagai bukti kesiapan seseorang untuk menjalani profesi yang penuh tanggung jawab sekaligus terhormat ini.


