BULLYING ITU JAHAT

Halo Ndes-Gondhes sobat ambyar yang budiman dan pak Diman, jumpa lagi dengan penulis yang ganteng lagi baek hati dan tidak sombong serta hobi mengingatkan berbagai kebaikan pada sesama (ngece-Pen) The Magnificient and Undisputed Foxtrot. Woiyo, apa kareba gaes?

Kamu tauk gak sih Ndess, setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day). Tujuan diadakan hari Kesehatan Jiwa Sedunia adalah untuk mengkampanyekan dan mengadvokasi kesehatan mental dan mendidik masyarakat tentang isu-isu yang relevan terkait kesehatan mental atau kesehatan jiwa.

Koe-koe ki do ngerti gak tentang kesehatan jiwa? Jadi gini menurut UU No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, pasal 1 angka 1  kesehatan jiwa adalah kondisi di mana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Anti-thesis dari Kesehatan Jiwa adalah Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) yaitu orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa, itu sih kata Pasal 1 angka 2 UU Kesehatan Jiwa.

Nah  ketika ODMK berkembang lebih jauh, maka statusnya naik jadi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).  Foxtrot baca di Pasal 1 angka 3 UU Kesehatan Jiwa, ODMK adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasikan dalam sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang dapat menimbulkan hambatan dan penderitaan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia, bahkan akibat terburuknya adalah kematian dengan jalan bunuh diri.

Ndes, gangguan kesehatan jiwa memiliki berbagai macam bentuk contohnya seperti gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, gangguan psikosis, gangguan pola makan, obsessive-compulsive disorder/OCD, post-traumatic stress disorder/PTSD, demensia, alzheimer dan lain-lain. Banyak ternyata Ndes jenisnya, sampek capek Foxtrot copasnya hahahahaha. Kalo mau tau lebih dan lebih tau silakan gugling sendiri atau datang ke dokter jiwa terdekat sekitar tempat tinggalmu sekalian minta diresepin diazepam yo Ndes.

BACA JUGA : SAKIT JIWA, BISAKAH DIPIDANA?

Sobat Prendhes bin Gondhes, gangguan kesehatan jiwa bisa disebabkan oleh banyak hal dan faktor, antara lain kekerasan terhadap anak dan perempuan, kekerasan seksual, pornografi (hayoloooohhh Mbloh, iso keno gangguan jiwa koe), penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, serta tekanan psikologis.

Oh iya, Foxtrot mau kasih contoh nih, tekanan psikologis yang baru ngetrend dibahas di media internet adalah bullying, yang dampaknya bisa mengakibatkan gangguan kesehatan jiwa bahkan sampai dengan keinginan untuk bunuh diri bagi si korban.

Wikipedia menjelaskan, bullying atau penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan.

Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.

Tahu nama Choi Jin-Ri Ndes?? Ah, mesti ra tau thoo, tapi kalo nama Sulli mantan anggota girldband Korea F(x) yang pernah bermain di beberapa film besutan negara tetangganya Kim Jong-Un tau donk. Sulli alias Choi Jin-Ri ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Sujeong-gu, Seongnam-si pada 14 Oktober 2019. Tewasnya Sulli diindikasikan akibat depresi berat yang dideritanya karena terkena bullying dari netijen maha dahsyat.

Masih inget bocah penerima sepeda dari Presiden Jokowi pada tahun 2018 di Kupang, Nusa Tenggara Timur? Bocah berinisial YSS tersebut ditemukan meninggal bunuh diri di rumahnya karena tidak tahan mendapat bully dari teman-temannya. Padahal alm YSS terkenal pintar dan berprestasi di sekolahnya.

Di atas hanya sekedar puncak gunung es dari kasus bullying yang terjadi. Di Indonesia kasus bullying sering banget terjadi. Menimbang dan mengingat bullying dapat menimbulkan kerugian kepada orang lain, maka sudah saatnya bullying dihapuskan dari muka bumi tercinta ini. Sudah cukuplah micin dan polusi udara yang membunuh umat manusia, janganlah ditambahi dengan kelakuan antar sesama manusia sendiri. Stop bullying di mana saja, kapan saja, kepada siapa saja dan sekarang juga yo Ndes.

Belum ada satu aturan hukum di Indonesia yang khusus mengatur sanksi pidana tentang bullying, sementara ini aturannya masih terbagi-bagi dalam berbagai peraturan perundangan. Misalnya bullying yang korbannya adalah anak-anak, maka sanksinya diatur dalam UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, kalo bullying dilakukan via media sosial maka diatur dalam UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Ndes Gondhes, orang yang sehat jiwanya biasanya memiliki beberapa ciri seperti memiliki perasaan sehat, bahagia dan merasa nyaman terhadap dirinya, mampu mengatasi rasa amarah, iri hati, cemas, rendah diri, takut, dan kecewa, serta mampu menilai dirinya sendiri dengan sepatutnya. Orang yang sehat jiwanya juga mempunyai sikap positif terhadap diri dan orang lain sehingga mampu menerima dan mencintai, serta menggunakan akalnya dengan sehat. Selain itu, sehat jiwa juga dapat menyadari kemampuan diri, mampu menerima tanggung jawab, mengambil keputusan, mempunyai tujuan hidup nyata, dan merancang masa depannya. So, adakah ciri-ciri di atas dalam dirimu ndes? Kalo gak ada, yo ada kemungkinan ente punya masalah kejiwaan.

BACA JUGA : MISI PENYELAMATAN PENGANTIN PESANAN

Gimana Ndes, sudah tercerahkan belom? Memang sih pembahasan Foxtrot kali ini agak berat, biasalah sekali-kali agak serius. Foxtrot sering kesel aja baca berita ada orang dibully sampe bunuh diri. Ndeess, coba sebelum komentar ente pikir dulu tuh 379 kali, apa untung dan apa ruginya komentarmu untuk kelangsungan hidup umat manusia dan alam semesta. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi sesamanya bukan? Ho oh po ora?!?!

“Trot, Gomblohnya mana?” “Gombloh baru umroh Ndes…”

Jatya Anuraga
Jatya Anuraga
Alter ego dari sang Foxtrot.

MEDSOS

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

DARI KATEGORI

Klikhukum.id