Pernah nggak sih, kalian mikir, “Kenapa orang yang sudah jelas-jelas ketahuan nyolong duit rakyat atau ngebunuh orang nggak langsung dihukum penjara aja?” Kan tindakan mereka sudah jelas-jelas tindak pidana?
Nah, as you know, ternyata jawabannya nggak semudah itu ges. Di balik tindakan kejahatan yang dituduhkan terduga pelaku, tersangka maupun terdakwa, ada namanya proses hukum yang harus dilalui sebelum seseorang bener-bener dinyatakan bersalah dan memperoleh sanksi hukum.
Maka dari itu, kuy kita bahas kenapa penting banget proses hukum bagi terduga pelaku dan tersangka.
So, Here is it!
Adanya Asas Presumption of Innocence (Praduga tak bersalah)
Nah, inilah kunci dari semuanya. Adanya asas presumption of innocence alias asas praduga tak bersalah. Dalam hukum pidana, semua orang yang menjadi terduga pelaku kejahatan dianggap nggak bersalah, sampai terbukti sebaliknya di pengadilan. Walaupun kamu melihat seseorang ketahuan nyolong di depan mata, mereka tetap berhak atas proses hukum yang adil.
Kenapa? Karena untuk melindungi semua orang dari risiko dihukum tanpa adanya bukti yang jelas. Bayangin aja kalau seseorang langsung dihukum, cuma karena tuduhan tanpa pembuktian di pengadilan. Bisa saja tuh, orang difitnah. Ye, kan? Jadi, dengan adanya proses hukum, kita semua dapat terlindungi dari adanya tuduhan tanpa bukti.
BACA JUGA: APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENAHANAN DALAM HUKUM PIDANA?
Proses Hukum Itu Buat Cari Kebenaran Materiil (Kebenaran yang Sesungguhnya Benar)
Mungkin kamu berfikir, “Sudah ketahuan salahnya, buat apa nunggu lama-lama?” Tapi yang perlu dicatet, di balik proses hukum yang panjang dan melelahkan, ada banyak hal penting yang diperiksa. Mulai dari bukti, saksi, sampai niat.
Dalam KUHAP (Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana), diatur bagaimana polisi, jaksa dan hakim bekerja sesuai dengan aturan yang ketat supaya proses peradilannya dapat menghasilkan putusan berdasarkan bukti dan fakta yang sebenar-benarnya (kebenaran materiil).
Nah, ini nggak bisa diselesaikan dalam semalam, guys! Semua harus dicek secara detail supaya nggak ada pihak yang merasa dirugikan.
Hak untuk Membela Diri: Everyone Deserves a Chance
Terkadang, ibarat lirik lagu Om Iwan Fals, “Yang Pernah Terlupakan,” ang ang ang ang, kalo setiap orang termasuk terduga pelaku, kejahatan, tersangka maupun terdakwa, berhak untuk membela diri. Ini dijamin dalam Pasal 54 KUHAP. Mungkin saja ada hal-hal yang belum kita tahu, misalnya dia cuma dipaksa, dijebak sama orang lain atau mungkin ada fakta lain yang bisa meringankan hukumannya. Proses hukum juga memastikan bahwa terduga pelaku memiliki kesempatan untuk menjelaskan posisinya di muka pengadilan. Jadi nggak bisa asal vonis tanpa mendengarkan sisi lain dari sebuah perkara yang ditangani.
BACA JUGA: MEMBANDINGKAN KERUGIAN AKIBAT DEMO RUSUH DENGAN KORUPSI DI SEKTOR SDA
Kalau Nggak Lewat Proses Hukum, Apa Jadinya?
Bayangin kalau nggak ada proses hukum yang adil. Mungkin saja kita bakalan melihat orang-orang dihukum, karena salah paham bahkan balas dendam pribadi. As you know, sistem hukum kita tuh, ada untuk melindungi kepentingan semua orang, nggak peduli mereka korban atau terduga pelaku. Kalau sudah mulai mengabaikan proses hukum, kita nggak jauh beda sama masyarakat yang main hakim sendiri. Gimana, sudah berasa belum, seremnya?
Hukum itu nggak cuma buat menghukum pelaku kejahatan, tapi juga menjaga keseimbangan dan keadilan di masyarakat. Kalau pelaku kejahatan dihukum tanpa proses yang benar, bisa jadi suatu saat kalian atau orang terdekat terkena imbasnya.
Jadi, meskipun kita pengen banget melihat terduga pelaku kejahatan langsung dihukum, kita harus ingat bahwa roses hukum itu penting pakai buanget, buat ngejaga semua orang agar dapat yang namanya keadilan. Asas praduga tak bersalah, hak untuk membela diri dan pemeriksaan bukti secara teliti merupakan bagian dari sistem yang bertugas melindungi kita semua.
Jadi, sudah pada paham kan, kalo ternyata proses hukum untuk pelaku kejahatan memang sepenting itu. Semoga kalian yang membaca tulisan ini, tetap menerapkan prinsip positif thinking pada terduga pelaku kejahatan dan nggak ngejudge duluan, karena bisa jadi orang yang kalian judge ternyata nggak bersalah.