Hai, guys! Aku Cita, tapi lebih suka dipanggil Cheetah. Aku adalah mahasiswa semester empat fakultas hukum di kampus syariah. Aku tuh, anaknya ekstrovert parah dan banyak omong, rahangku suka pegel kalo seharian nggak ngomong sama orang. Itu adalah salah satu alasanku masuk fakultas hukum. Biar hobi berkicauku tersalurkan. Btw, aku mau ceritain kehidupan kuliah selama empat semester di kampus syariah di tengah kepribadianku yang heboh, bar-bar dan ekstrovert parah.
Ini dia lima hal yang mungkin kamu alami kalau jadi mahasiswa hukum di kampus Syariah!
Selalu Ditanyain Tentang Ilmu Agama Sama Orang Sekitar
Pertama dan paling utama, tiap pulang kampung dan ketemu tetangga maupun temen SMA pasti ditanyain soal agama dengan alasan, “Loh, kan kamu kuliah di kampus syariah?” Iya sih, emang kuliah di kampus syariah, tapi kan nggak berarti langsung jadi ustadzah yang bisa paham agama sampai seluk beluknya.
Setiap Semester Selalu Ada Minimal Satu Mata Kuliah Tentang Agama
Dari semester satu sampai semester empat, selalu ada mata kuliah agama yang nyempil di antara mata kuliah lain. Apalagi di semester empat, nyaris 90% hukum Islam yang dipelajari. Mulai dari mawaris, muamalah, siyasah, jinayah, sampai munakahah numpuk jadi satu di semester ini. Pusing banget sih, tapi seru. Apalagi mawaris, udah pusing disuruh nyari ahli waris, tambah pusing lagi disuruh ngitung bagian warisnya. Mungkin ini awal yang menarik untuk jadi ustadzah?
BACA JUGA: 5 DERITA SEBAGAI DOSEN FAKULTAS HUKUM YANG WAJIB MAHASISWA PERLU TAHU!
Dari Awal Semester Udah Nggak Asing Sama Kompilasi Hukum Islam
Kuliah di fakultas hukum kampus syariah, walaupun jurusannya ilmu hukum dan bukan hukum syariah tuh, dari awal semester udah nggak asing sama kompilasi hukum Islam. Karena dari semester satu kita sudah dapat mata kuliah hukum Islam dan kompilasi hukum Islam menjadi salah satu sumbernya. Jadi KHI sudah bukan hal baru buat kita.
Selain Dapat Mata Kuliah, Dapat Kajian Juga
Setiap kuliah di kelas, nggak cuma dikasih teori hukum aja. Pasti ada aja kajian yang nyempil di antara materi yang dikasih sama dosen. Mungkin karena kebijakan kampus yang harus selalu menuangkan nilai keislaman. Selain itu, di setiap mata kuliah yang kita dapat pasti disuruh mengkaji juga dari sudut pandang hukum Islamnya.
BACA JUGA: MAU TAHU TIPE-TIPE MAHASISWA HUKUM KAYA GIMANA? CEK DARI TAS YANG DIBAWA!
Misal, waktu belajar hukum perdata tentang perkawinan, kalau dikaji menurut UU Perkawinan kita tahu bahwa perkawinan yang sah, salah satunya harus dicatatkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (bagi penduduk non-muslim) dan Kantor Urusan Agama (bagi penduduk muslim), namun dalam hukum Islam, walaupun tidak dicatatkan di KUA, perkawinan tetap sah selama memenuhi rukun nikah.
Selain Dikira Hafal Pasal, Dikira Hafal Al-Quran Juga
Last but not least, selain dikira hafal pasal dan undang-undang (yang pastinya semua anak hukum pernah ngalamin ini), kita dapet tambahan juga nih, guys. Yaitu, hafal al-Quran. Hadeh, ya semoga sih, mungkin itu bisa jadi doa biar aku jadi lawyer sekaligus ustadzah.
Nah, itu dia lima hal yang aku alami selama menjadi mahasiswa hukum di kampus syariah. Ternyata dua tahun bukan waktu yang lama. Kerasa cepet banget. Buat kalian yang masih maba atau bahkan baru mau jadi maba, jangan sia-siakan masa kuliah ya, karena satu semester nggak bakal kerasa lama di dunia perkuliahan.
