Di antara kalian pasti pernah membaca treat di aplikasi X tentang pelecehan. Mirisnya lagi nggak cuma satu kali kita nemuin hal kek, gini. Pasti lumayan sering bahkan selalu ada kasus baru.
Belum lama ini kasus yang dialami Nimas, perempuan asal Surabaya, benar-benar bikin bulu kuduk gue menjadi tegak kriting. Doi diteror selama 10 tahun oleh teman SMP nya Adi Pradita, yang terobsesi dengan NR, gadis pujaannya. Serius ini bukan cerita film Jepang yang biasa kalian tonton dengan VPN, ini nyata terjadi, bro.
Singkat cerita, si Nimas termasuk orang yang extrovert dan baik hati. Dia pernah ngasih uang jajan Rp5000,00 ke Adi sewaktu masih SMP. Adi yang pendiam, merasa perlakuan itu istimewa banget. Sampai-sampai dia jatuh cinta maksimal dan tidak terkontrol. Ya, bisa dibilang Adi menjadi terobsesi sama Nimas. Saking obsesnya, doi sampai berani nge-PAP alat kelaminnya ke Nimas. Trus, ngaku-ngaku jadi pacarnya di medsos, bahkan ngestalk rumah Nimas. Creepy kan? Hiii!
Kasus ini akhirnya mencuat dan kini Adi sudah ditangkap polisi Polda Jawa Timur. Dilansir dari kumparan.com, penangkapan dilakukan Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Charles P Tampubolon, yang mengonfirmasi bahwa Adi diamankan tanpa perlawanan di rumahnya pada Jumat (17/5) malam pukul 19.00 WIB, tak lama setelah NR berani bercerita di media sosial.
Doi bilang, “Bener-bener kuwesel Ya Allah, 10 tahun aku diobsesi Adi Pradita … bla bla bla bla…. ” Bisa dibilang Nimas sudah capek banget sama teror yang nggak ada habisnya dari Adi. Parahnya lagi Adi mulai berani ngirim foto alat kelaminnya sejak 2018.
Ya, elah bro, foto alat kelamin bukanlah hadiah. Serius deh, siapa sih, yang mikir ngirim foto terong item keriput dan manyun kayak gitu bakal bikin cewek terkesan?
Itu perbuatan yang nggak banget dan jelas-jelas melanggar batas kesopanan. Bukan cuma bikin ilfeel, tapi juga bisa bikin trauma. Yuk, kita sepakat kalau ngePAP alat kelamin itu nggak oke sama sekali.
Hal kek, gini sih, harus distop. Kenapa?
Pertama, jelas-jelas ini pelecehan seksual. Jadi bukan hal yang cuma sekedar iseng atau bercanda. Pelaku yang ngirim foto-foto kayak gitu tanpa consent sudah melanggar privasi, mengganggu dan bikin nggak nyaman.
Kedua, ada hukum yang bisa menjerat. Ada UU ITE dan UU pornografi yang siap menjerat. Kelakukan Adi ini jelas masuk ke dalam kegiatan pornografi. Dalam Pasal 1 Ayat (1) UU Pornografi dijelaskan bahwa, pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.
Ketiga, sepertinya perlu adanya edukasi dan kesadaran publik. Banyak orang mungkin nggak paham bahwa mengirim foto begitu melanggar norma kesopanan, kesusilaan dan hukum. Asal lo tahu ya, itu bukan hal yang bikin lo berasa jadi keren bro. Mending cari hobi lain, daripada lo nekunin hobi yang nggak asik sama sekali. Misalnya, main gundam atau hobi bersih-bersih sungai Pandawara.
Selain itu penting buat semua agar bisa saling support. Kalau ada teman yang cerita soal pelecehan, jangan dianggap remeh. Dengerin, kasih dukungan dan bantu dia melaporkan ke pihak berwajib. Ayuk, menjadi generasi yang saling melindungi dan jangan kasih toleransi sama pelecehan.
Kasus ini adalah wake-up call buat kita semua. Pelecehan seksual baik offline maupun online, nggak bisa dibiarkan. Mari ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman buat semua orang. Ingat, consent itu penting dan privasi juga harus dihormati.
Next time jika ada yang berfikir mau ngirim PAP jorok, ingatlah bahwa itu bukan hadiah yang diinginkan pujaanmu.