Pertanyaan:
Halo, mimin kece klikhukum.id.
Min, min, bulan kemarin aku udah resmi jadi advokat nih, hehehe. Mimin ada tips atau strategi nggak, buat advokat kemarin sore kayak aku gini untuk menghadapi persidangan? Ya, meskipun sudah magang dua tahun. Tapi to be honest aku deg-deg an banget nih, min. Thank you.
(AA/Jogja)
Jawaban:
Halo, pembaca setia klikhukum.id yang super kece. Btw, selamat ya, buat kamu. Ciee, jadi advokat. Wah, pertanyaan menarik nih. Tentunya, ada dong. Nih, jawaban eksklusif dari Paman Klimis. Disimak ya, hehehe.
Buat temen-temen pengacara muda atau yang baru aja kemarin dilantik jadi advokat. Paman Klimis mau berbagi tips, tentang bagaimana strategi dan rahasia pengacara menghadapi persidangan. Oh iya, ini berdasarkan pengalaman paman ya, dan ini ilmu yang nggak bakal kalian dapat di perkuliahan lho. Ha, mbok yakin!
BACA JUGA: MAU JADI ADVOKAT, INI SYARATNYA!
Pertama yang wajib kalian tahu adalah kapan waktu jadwal sidang perkara yang kamu tangani. Pokoknya jangan sampai salah jadwal. Apalagi sampai ditelpon sama pihak lawan kalau hari itu ada jadwal sidang. Kan, jadi terlihat sangat tidak profesional sekali.
Kedua, ini yang menurut Paman Klimis nggak kalah penting. Ketahui dan kenali siapa lawanmu. Mulai dari track record. Misalnya, bagaimana selama ini cara dia menangani perkara. Trus, lawan kita orangnya punya komitmen atau nggak untuk mengantisipasi jika ada kesepakatan-kesepakatan yang dibuat dalam proses persidangan. Selain itu bisa juga kita lihat dari gelarnya. Misalnya, M.H atau M.Hum. Biasanya kalau gelarnya M.H dia punya kecenderungan positivistik. Nah, kalau M.Hum biasanya lebih progresif. Itu biasanya lho, tapi nggak semua juga. Ini berdasarkan pengalaman pribadi gaes.
Ketiga, cari kelemahan dari lawan. Caranya gimana? Yaps, kamu harus baca betul tuh, gugatan lawan atau dakwaan dari jaksa. Kalau perlu dibaca berulang-ulang biar tahu apakah ada kesalahan dalam penulisan nama atau salah dalam menulis tahun atau hari kejadian atau malah yang digugat salah orang. Nah, kalian harus teliti dalam mempelajari berkas atau surat dari lawan.
Keempat, siapkan saksi-saksi yang akan kamu ajukan untuk memperkuat posisi. Pastikan saksi itu benar-benar bermanfaat untuk kepentingan klien, jangan sampai pada saat diajukan ke persidangan saksi kita cuma plonga-plongo/ngah-ngoh dan nggak tahu apa-apa. Selain itu, kamu juga harus mempersiapkan jauh-jauh hari jika kita butuh saksi ahli untuk memperkuat posisimu.
BACA JUGA: 5 OOTD SIDANG DI PENGADILAN
Kemudian jangan lupa siapkan alat bukti yang akan kita ajukan ke persidangan. Ingat, ada asas actori incumbit probatio, actori onus probandi, yang artinya barang siapa mendalilkan dia harus membuktikan. Tapi nggak semua bukti yang ada diajukan juga, cukup disesuaikan dengan bukti-bukti apa saja yang kita butuhkan.
Kelima, kamu juga harus tahu gimana sih, karakter hakim yang menyidangkan kasus kamu. Misalnya, apakah galak, kaku atau asik-asik aja. Eh, tapi bukan berarti untuk nyogok lho ya. Ini lebih ke menentukan bagaimana seni meyakinkan hakim dengan argumentasi-argumentasi yang kamu berikan sehingga nantinya putusan bisa sesuai yang diharapkan.
Oke, mungkin cukup itu saja tips atau strategi advokat dalam menghadapi persidangan dari Paman Klimis. Sekali lagi, ini berdasarkan pengalaman paman ya. Selamat mengemban amanah menjadi advokat buat kamu, tetap jaga integritas!