“The law must evolve to keep pace with technology and protect the rights and interests of individuals in the digital age.” – Barack Obama
Kemajuan teknologi sangat penting bagi para praktisi hukum dan pemerintah. This technological advancement, dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, menyediakan akses, membantu dalam manajemen, melakukan analisis data, manajemen kasus dan dukungan litigasi, mengatasi masalah keamanan dunia digital dan privasi data, memungkinkan penemuan barang bukti elektronik dan penanganan barang bukti digital. Memanfaatkan teknologi sangat penting bagi para praktisi hukum dan pembuat undang-undang untuk mengimbangi hukum yang terus berubah, meningkatkan layanan hukum dan secara efektif mengatasi tantangan baru yang muncul di era digital.
Thus, I hope that, para praktisi hukum untuk embracing the advancement of technology.
Begitu pula dengan perubahan hukum yang sebenarnya sangat penting untuk kemajuan teknologi. Perubahan hukum, dapat menyediakan kerangka peraturan yang diperlukan untuk memastikan penggunaan teknologi bertanggung jawab secara etis, melindungi hak dan privasi, melakukan persaingan pasar secara sehat, mengatasi tantangan dan risiko yang muncul terkait dengan inovasi teknologi.
Perubahan hukum yang dirancang dengan baik dapat mendorong inovasi, memberikan kejelasan dan kepastian bagi bisnis serta menyeimbangkan antara kebutuhan masyarakat dengan manfaat teknologi. Perubahan hukum yang positif, memainkan peran penting dalam membentuk pengembangan dan penyebaran teknologi, memastikannya sejalan dengan standar hukum, etika dan masyarakat.
BACA JUGA: MENJAGA KUALITAS ADVOKAT MUDA YANG KREATIF DAN MELEK TEKNOLOGI
The concern is, dengan cepatnya pertumbuhan teknologi, tidak dipungkiri bahwa perkembangan hukum kalah cepat. Seperti yang dimaksud adagium “Het recht hinkt achter de feiten aan,” yang artinya hukum akan selalu tertinggal dari perkembangan zaman.
Hal ini akan membuat munculnya peraturan yang ‘dipaksakan’ dan terkesan tidak siap diimplementasikan. We know for sure, as Indonesian. Karena beberapa waktu lalu, para pembuat peraturan terlihat seperti salah langkah dalam menerapkan peraturan PSE.
Anyway, kurangnya peraturan yang jelas dan ketidaksiapan dalam pelaksanaan akan memunculkan dampak negatif yang tidak diharapkan dari hukum tersebut. At least, I’ve thought of 6 negative impacts.
1. Innovation slowdown
Regulasi yang berlebihan atau terlalu memberatkan dapat menghambat inovasi teknologi. Persyaratan yang ketat, proses persetujuan yang panjang dan biaya izin yang tinggi dapat membuat perusahaan enggan berinvestasi dalam research and development atau memperkenalkan produk dan layanan baru. Hal ini dapat menyebabkan perlambatan dalam kemajuan teknologi dan membatasi manfaat yang dapat diberikan oleh inovasi teknologi kepada masyarakat.
2. Uncertainty and risk aversion
Perubahan yang terlalu cepat dalam kerangka hukum dan peraturan hukum dapat menciptakan ketidakpastian bagi perusahaan-perusahaan teknologi. Peraturan yang tidak jelas atau terus berubah dapat mempersulit bisnis untuk membuat rencana dan investasi jangka panjang.
BACA JUGA: MENCIPTAKAN ADVOKAT YANG KREATIF DAN MELEK TEKNOLOGI
Risiko terkena masalah hukum dapat membuat perusahaan ragu-ragu dalam mengeksplorasi ide-ide baru atau mengambil pendekatan inovatif karena takut akan konsekuensi hukum.
3. Compliance complexity
Kerangka hukum yang kompleks dan terfragmentasi dapat mempersulit perusahaan teknologi, terutama yang beroperasi dalam skala global. Mematuhi banyak undang-undang dan peraturan yang berbeda di berbagai negara dapat memakan waktu, biaya dan sumber daya.
Thus, companies need to mengalihkan sumber daya untuk mengatasi masalah hukum bukan untuk inovasi dan pengembangan.
4. Market entry barriers
Perubahan hukum dapat menciptakan hambatan buat memasuki pasar yang ada bagi pemain baru di sektor teknologi. Persyaratan peraturan atau proses perizinan yang memberatkan mungkin menguntungkan perusahaan yang sudah lama. Coz mereka punya sumber daya yang lebih besar dan keadaan pasar yang sudah mapan.
Hal tersebut dapat membatasi persaingan dan inovasi dengan mempersulit startup dan perusahaan kecil untuk memasuki pasar dan menantang pemain yang sudah ada.
5. Limitations on data usage
Data memainkan peran penting dalam kemajuan teknologi, khususnya di bidang-bidang seperti AI and Machine Learning. Namun, perubahan hukum yang ditujukan untuk melindungi privasi dan keamanan data dapat membatasi pengumpulan, penggunaan dan pembagian data.
BACA JUGA: APAKAH ADVOKAT ITU HARUS KREATIF DAN MELEK TEKNOLOGI?
Meskipun privasi itu penting, peraturan yang terlalu ketat dapat menghambat pengembangan teknologi baru yang mengandalkan analisis data skala besar dan akses ke kumpulan data yang beragam. We won’t be able to use ChatGPT if that happens.
6. Slow adaptation to new challenges
Teknologi berkembang dengan pesat dan sistem hukum dianggap kesulitan untuk mengimbanginya. Proses pengesahan undang-undang baru atau memperbarui undang-undang yang sudah ada butuh waktu lama. Hal ini, thus mengakibatkan adanya jeda antara tantangan teknologi yang muncul dan penerapan langkah-langkah hukum yang sesuai.
Selain itu juga menghambat kemampuan pembuat dan penegak hukum untuk mengatasi risiko dan kerugian baru yang terkait dengan teknologi serta membuat pengguna dan konsumen terekspos masalah.
It’s really important for pembuat kebijakan untuk mencapai titik seimbang antara regulasi dan inovasi. Terlibat dengan pakar teknologi, melakukan penilaian dampak dan resiko, serta mengadopsi pendekatan peraturan yang fleksibel dapat membantu mengurangi dampak negatif dan mendorong kemajuan teknologi sambil menangani masalah dan risiko masyarakat.
Anyway, shout out for our government, mereka telah membuat banyak peraturan baru untuk melindungi privasi kita and I really appreciate that. CU.
“Legal changes that foster innovation and protect privacy are essential for the responsible development and deployment of technology.” – Sundar Pichai
