“The best argument against democracy is a five-minute conversation with the average voter.” – Winston Churchill, Mantan Perdana Menteri Inggris.
Ideologi itu seperti peta yang membantu negara menentukan arah dan tujuan mereka. Di dunia yang semakin cepat berubah ini, beberapa ideologi ternyata masih bertahan dan terus memainkan peran penting dalam politik, sosial maupun ekonomi.
Even if technology and globalization changed so many things, kita masih bisa melihat bahwa ideologi-ideologi seperti demokrasi, komunisme, sosialisme dan kapitalisme tetap memiliki pengaruh besar. Begitu juga dengan Monarki, which is very very old, masih diadopsi oleh beberapa negara.
This makes me wonder tho. Bagaimana sejarahnya? Kelebihan dan kekurangannya? Sampai negara mana yang memakai ideologi ini? Alright let’s just dive into it.
- Demokrasi
Demokrasi adalah salah satu ideologi yang paling populer di dunia saat ini. Berasal dari Yunani Kuno, khususnya di Athena sekitar abad ke-5 SM, demokrasi tumbuh dari ide bahwa kekuasaan harus ada di tangan rakyat.
Salah satu tokoh penting yang mendorong konsep ini adalah Cleisthenes, yang dikenal sebagai “Bapak Demokrasi.”
Kelebihan dari demokrasi itu sendiri adalah adanya keterlibatan rakyat dalam pemerintahan, yang membuat setiap orang punya suara.
BACA JUGA: MENGENAL GUSTAV RADBRUCH SANG PEMBAWA TEORI TUJUAN HUKUM
Minusnya adalah, karena proses pengambilan keputusan yang melibatkan banyak orang, demokrasi sering dianggap lambat dan berbelit-belit.
Negara-negara mana saja yang masih setia dengan demokrasi? Amerika Serikat, India and of course, Indonesia.
Wait, Indonesia? Yakin, Indonesia itu negara demokrasi?
Hmm, memang sih, nggak ada aturan yang menyebutkan kalau Indonesia adalah negara demokrasi. Tapi di dalam pembukaan UUD 1945 menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi, yaitu “Disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat ….”
Selain itu Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 menyebutkan, “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar” ini menunjukkan bukti normatif kalau Indonesia merupakan negara demokrasi.
- Komunisme
Komunisme muncul pada abad ke-19 sebagai reaksi terhadap ketidakadilan dalam sistem kapitalis.
Karl Marx dan Friedrich Engels adalah dua nama besar di balik ideologi ini, terutama karya mereka “The Communist Manifesto.” Komunisme bertujuan menciptakan masyarakat tanpa kelas, di mana semua orang punya akses yang sama terhadap sumber daya. Dalam sejarahnya, komunisme berkembang menjadi ideologi negara di Uni Soviet, Tiongkok dan beberapa negara lain.
The strong point dari komunisme adalah fokus pada kesetaraan sosial. Tapi sayangnya, seringkali kebebasan individu dikorbankan dan ekonomi terpusat yang tidak efisien menjadi masalah besar.
Saat ini, Tiongkok, Kuba, Vietnam dan Korea Utara masih mengadopsi ideologi komunisme, meskipun dengan berbagai penyesuaian.
BACA JUGA: PULAU BURU, SAKSI BISU PENGASINGAN TAHANAN POLITIK G30S
- Sosialisme
Sosialisme juga muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan sosial dalam sistem kapitalis.
Sama seperti komunisme, sosialisme punya tujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, dengan redistribusi kekayaan yang lebih merata. Karl Marx dan Friedrich Engels juga berperan penting dalam perkembangan ideologi ini.
Namun sosialisme berbeda dari komunisme dalam hal penerapan dan kebijakan. Sosialisme telah diadopsi dalam berbagai bentuk, seperti sosialisme demokratis di negara-negara Eropa.
Kelebihan dari ideologi ini jelas berfokus pada kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Sedangkan minusnya berkurangnya insentif untuk bekerja keras dan terkadang efisiensi ekonomi menjadi masalah.
Beberapa negara Nordik, seperti Swedia dan Norwegia, menerapkan sosialisme demokratis dan sering dianggap sebagai model keberhasilan sistem ini. Let us take a moment to praise those viking descendants!
- Kapitalisme
Kapitalisme adalah ideologi di mana kepemilikan pribadi atas alat produksi dan operasi pasar bebas menjadi dasar utama.
Kapitalisme mulai berkembang pesat pada abad ke-18 dan 19, seiring dengan Revolusi Industri di Eropa. Tokoh-tokoh seperti Adam Smith, dengan bukunya “The Wealth of Nations,” menjadi salah satu pendorong utama kapitalisme. Kapitalisme berkembang menjadi sistem yang dominan di dunia, dengan banyak negara yang mengadopsinya sebagai dasar dari ekonomi mereka.
Kelebihan kapitalisme adalah efisiensi dalam produksi dan distribusi barang serta penciptaan inovasi yang didorong oleh persaingan. Namun di sisi lain kapitalisme juga sering dikritik, karena menciptakan kesenjangan ekonomi yang besar dan menimbulkan ketidakadilan sosial.
Negara-negara mana saja yang mengadopsi kapitalisme? Hampir semua negara di dunia mengoperasikan ekonomi mereka dengan prinsip-prinsip kapitalisme.
BACA JUGA: MENGENAL TIGA SISTEM HUKUM DUNIA
- Monarki
Ideologi monarki memandang bahwa kekuasaan raja berasal dari Tuhan, ini merupakan sebuah ideologi yang menjustifikasi kekuasaan absolut. Monarki seringkali identik dengan nilai-nilai tradisional, seperti kehormatan, hierarki sosial dan patriotisme. Ini membentuk sebuah sistem nilai yang dianut oleh masyarakat. Monarki dulu bersifat absolut, di mana raja memiliki kekuasaan penuh. Tapi sekarang banyak negara yang menerapkan monarki konstitusional, di mana kekuasaan raja dibatasi oleh hukum.
Kelebihan monarki apa? Stabilitas politik dan suksesi yang teratur, serta peran raja atau ratu sebagai simbol persatuan nasional. Tapi kekurangannya juga ada, terutama monarki absolut yang berpotensi menyalahgunakan kekuasaan dan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip demokrasi modern.
Negara mana saja yang masih menggunakan monarki? Inggris, Jepang, Arab Saudi dan beberapa negara Eropa lainnya.
–
Melihat sejarah panjang dan perkembangan ideologi-ideologi ini, jelas bahwa ideologi memainkan peran penting dalam membentuk dunia kita. Meskipun zaman berubah, banyak ideologi tetap relevan dan diadopsi dengan penyesuaian sesuai kebutuhan zaman. Demokrasi, komunisme, sosialisme, kapitalisme dan monarki, semua ini menunjukkan bagaimana manusia terus mencari cara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, adil dan stabil.
That’s it from me, CYA.
“Freedom is never voluntarily given by the oppressor; it must be demanded by the oppressed.” – Martin Luther King Jr., Aktivis Hak Sipil Amerika Serikat